Dongeng kali ini ihwal seekor ayam kate (cebol) yang sangat besar kepala, ia mengaku-mengaku kalau dialah yang paling memilki kokok paling rupawan diantara ayam-ayam yang ada di hutan. Padahal ayam hutan jantan-lah yang paling keras kokoknya ketika pagi hari menyingsing. Suatu ketika Ayam kate itu ditangkap oleh para pemburu ayam hutan. Dia sangat duka harus berpisah dengan hutan kawasan ia mampu menonjolkan kokoknya kepada anggota hutan yang lain.
Setelah hingga di sebuah kampung, ayam kate itu ditempatkan di sebuah sangkar yang cukup luas, ia merasa gres dan menemukan ayam-ayam buruan para pemburu itu berkumpul, muncullah rasa sombongnya kembali, ia mempertontonkan kokoknya kepada ayam-ayam yang ada di dalam sangkar tersebut.
Walau tubuhnya kecil dan mungil, si ayam kate tidak gentar terhadap ayam-ayam hutan lainnya yang bertubuh lebih besar darinya dan ia pun mengajak untuk mengadu kokok, siapa yang yang memiliki kokok yang lebih keras di sangkar itu.
Dongeng burung bangau dan seekor ketam
Para ayam hutan yang lebih besar merasa malas untuk meladeni seruan si ayam kate tersebut, hingga karenanya ia sangat kesal alasannya tidak ada yang mau diajak untuk lomba kokok paling keras. Akhirnya ia bangun di sebuah tonggak kayu besar dan mulai mempertontonkan kokoknya kepada para penghuni sangkar tersebut.
Namun naas bagi si ayam kate, ternyata di ketinggian yang tak terlihat mata, seekor elang lapar telah menunggu saat-saat bagi si ayam kate lengah, dan karenanya si elang tersebut menyambar si ayam kate yang bangun tinggi diatas kayu tersebut, dan eksklusif dibawa terbang entah kemana.
Hikmah cerita kali ini yaitu janganlah kita menjadi sombong semasa kita masih hidup di dunia ini, alasannya dengan kesombongan tidak akan mampu mendatangkan kemujuran dan kebaikan dalam hidup kita, justru malah kesengsaraan dan keburukan akan menghampiri bagi siapa saja yang merasa sombong. Jadilah orang yang baik yang menaburkan kebaikan dan kebajikan di dunia ini.
Dongeng si kancil dan kerbau yang malas Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
Setelah hingga di sebuah kampung, ayam kate itu ditempatkan di sebuah sangkar yang cukup luas, ia merasa gres dan menemukan ayam-ayam buruan para pemburu itu berkumpul, muncullah rasa sombongnya kembali, ia mempertontonkan kokoknya kepada ayam-ayam yang ada di dalam sangkar tersebut.
Walau tubuhnya kecil dan mungil, si ayam kate tidak gentar terhadap ayam-ayam hutan lainnya yang bertubuh lebih besar darinya dan ia pun mengajak untuk mengadu kokok, siapa yang yang memiliki kokok yang lebih keras di sangkar itu.
Dongeng burung bangau dan seekor ketam
Para ayam hutan yang lebih besar merasa malas untuk meladeni seruan si ayam kate tersebut, hingga karenanya ia sangat kesal alasannya tidak ada yang mau diajak untuk lomba kokok paling keras. Akhirnya ia bangun di sebuah tonggak kayu besar dan mulai mempertontonkan kokoknya kepada para penghuni sangkar tersebut.
Namun naas bagi si ayam kate, ternyata di ketinggian yang tak terlihat mata, seekor elang lapar telah menunggu saat-saat bagi si ayam kate lengah, dan karenanya si elang tersebut menyambar si ayam kate yang bangun tinggi diatas kayu tersebut, dan eksklusif dibawa terbang entah kemana.
Hikmah cerita kali ini yaitu janganlah kita menjadi sombong semasa kita masih hidup di dunia ini, alasannya dengan kesombongan tidak akan mampu mendatangkan kemujuran dan kebaikan dalam hidup kita, justru malah kesengsaraan dan keburukan akan menghampiri bagi siapa saja yang merasa sombong. Jadilah orang yang baik yang menaburkan kebaikan dan kebajikan di dunia ini.
Dongeng si kancil dan kerbau yang malas Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)