Kancil dan siput |
Nah , hari ini blog dongeng terbaru gres saja mengganti template blog. Dengan tujuan semoga tampilan lebih freesh dan lebih enak di saluran , baik dalam versi desktop ataupun via mobile. Tentunya semoga sobat dongeng terbaru tetap bisa mengikuti update blog ini kapanpun dan dimanapun dengan lebih mudah. Hehe..
Nah , untuk posting perdana pada templat gres blog dongeng ini , kali ini blog dongeng terbaru akan mempersembahkan lanjutan dongeng petualangan si kancil. Lalu , kisah macam apa yang akan di lalui si kancil binatang yang berilmu dan lincah ini? Mari kita simak bersama-sama..
Di ceritakan setelah si kancil mengalahkan si kuda kundalini pada lomba lari , namanya semakin melegenda. Tiap binatang mulai membicarakan perihal kehebatan si kancil. Ternyata , binatang kecil ini memiliki keberanian dan kemampuan yang tak bisa di anggap remeh.
Seperti sebuah pribahasa.. Semakin tinggi sebuah pohon , maka semakin kencang angin yang akan menerpanya. Ibarat hidup , semakin sukses seseorang , maka ujian yang di hadapi juga akan semakin berat. Terkadang ujian yang datang bukan berasal dari orang lain , melainkan dari diri sendiri. Begitupun si kancil..
Ternyata , ketenaran dan nama besar yang di sandangnya , menumbuhkan rasa sombong yang tak di sadarinya. Karena telah menang lomba lari mengalahkan kuda kundalini , si kancil merasa menjadi hewan tercepat di seluruh dunia. Dia mengumumkan dan menceritakan kehebatanya waktu mengalahkan si kuda ke semua hewan , tentu saja dengan lagak sedikit menyombongkan diri.
Ternyata hal tersebut di ketahui oleh sahabat lamanya , yaitu si siput. Si siput merasa memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan si kancil semoga tak lupa diri. Hal tersebut sebagai wujud balas budi alasannya dulu si kancil pernah menolongnya dari elang yang mau memangsanya.
Ahirnya , pergilah si siput menemui sahabat lamanya. Yaitu si kancil.
"Hai kancil sahabat ku , ku tahu kini nama mu mulai terkenal di seluruh hutan. Bukan hanya di daerah Alas purwa , tapi juga di luar wilayah Alas purwa ini". Kata siput membuka pembicaraan.
"Oh tentu saja siput sahabat ku , itu semua alasannya mereka mengakui kehebatan ku. Hahaha.. ". Kata kancil dengan sombongnya.
Si siput menghela nafas panjang mendengar balasan itu. Ternyata kancil yang sekarang telah jauh berbeda dengan kancil yang pernah menolongnya dahulu. Dulu si kancil sangat baik , rendah hati , dan tak pernah memiliki sifat sombong. Tapi ternyata ketenaran akan namanya telah merubahnya hingga sejauh ini. Siput merasa perihatin melihatnya.
"Tapi kancil sahabat ku , janganlah semua ketenaran itu membuat mu lupa diri. Karena kehebatan bukanlah segalanya , itu hanya ujian semoga kau bisa mengendalikan hawa nafsumu". Kata siput dengan bijak.
"Apa maksud mu? Apakah menurut mu gue sombong? Aku hanya berkata sesuai fakta. Pada kenyataanya gue memang sehebat yang mereka katakan". Jawab kancil dengan nada ketus.
"Apakah benar begitu? Ingat kawan , di atas langit masih ada langit. Dan sehebat apapun diri mu , pasti masih ada yang lebih ahli dari mu. Bahkan mungkin juga gue bisa saja mengalahkan mu". Kata siput.
"Hahaha.. Binatang kecil ibarat mu mau mengalahkan ku? Bahkan kalau dulu gue tak menolong mu , kau sudah di mangsa oleh elang". Kata kancil mengejek.
Si siput hanya mendapatkan usikan kancil dengan sabar. Karena beliau berniat menyadarkan si kancil dari ke khilafanya.
"Tapi mungkin saja kau memang bisa ku kalahkan. Tak ada yang tahu kan kalau belum di coba?". Ungkap siput.
"Jadi kau berniat menantang aku?". Tanya si kancil sedikit terpancing emosi.
"Jika cara menyadarkan mu hanya dengan jalan mengalahkan mu , maka gue katakan.. iya , gue menantang mu". Kata siput dengan lantang.
"Wah.. Wah.. Wah.. Ternyata ada pecundang yang mencoba berlagak pahlawan. Baik kalau itu kemauan mu. Lalu , lomba macam apa yang kau inginkan?". Tanya si kancil dengan penuh percaya diri.
"Kita akan lomba lari sebagaimana dikala kau lomba lari dengan kuda kundalini. Tapi alasannya gue sulit berjalan di darat , gue akan lewat jalur sungai. Dan "siapa yang ada di muara" terlebih dulu , dialah pemenangnya". Kata siput.
"Hahaha.. Binatang lamban ibarat mu menantang ku lomba lari? Baiklah kalau itu kemauan mu , akan ku turuti". Jawab kancil.
Ahirnya , kancil dan siput lomba lari. Si kancil melalui jalan darat , sedangkan siput yang bijak itu melewati sungai. Dengan percaya diri si kancil berlari dengan sekuat tenaga , hingga di merasa lelah dan berheti di bawah pohon di tepi sungai.
"Siput yang lamban dan ndeso itu pasti tertinggal jauh. Tak ada ruginya gue istirahat sebentar di sini. Lagi pula , siput itu tak mungkin bisa mengejar ku. Pasti beliau sudah mengalah alasannya kelelahan. Hahaha..". Kata si kancil dengan angkuhnya.
Tapi dikala si kancil gres saja mau beristirahat , tiba-tiba si siput memanggilnya dan berteriak dari kejauhan. Ternyata si siput telah berada jauh di depan kancil.
"Hai kancil , sedang apa kau di situ? Ayo cepat kejar aku". Teriak siput.
Si kancilpun terkejut dan kembali berlari sekuat tenaga untuk mengejar siput yang sudah ada di depanya. Dia takut siput akan mengalahkanya , pasti itu akan menjadi hal yang memalukan. Hingga si kancil kelelahan dan ingin beristirahat , hal tersebut terus berulang. Siput selalu saja sudah berada jauh di depanya.
Dan ahirnya , dengan badan lemah alasannya kelelahan si kancil tiba di muara. Tapi si siput ternyata sudah ada di sana. Dan ahirnya si kancil mengaku kalah , dan berjanji akan memperbaiki semua sikapnya. Kini beliau mulai sadar , bahwa sikap sombongnya selama ini yakni salah. Dan si kancil pergi meninggalkan si siput dengan banyak pertanyaan yang tak bisa beliau jawab. Rasa malunya telah menahan dirinya untuk bertanya lebih jauh.
Lalu , bagaimana siput yang lamban itu bisa mengalahkan si kancil? Ternya , si siput menggunakan trik husus. Dia menyuruh teman-temanya berjajar di sepanjang sungai. Dan dikala ada si kancil , maka siput yang terdekat denganya akan menampakan diri pada si kancil. Karena bentuk mereka sama , maka si kancil tak sadar akan hal itu. Sehingga si kancil mengiri siput yang di lihatnya yakni siput yang sama di awal lomba. Padahal itu yakni siput lain yang memiliki bentuk yang sama persis.
Kaprikornus , apakah siput berbohong? ( baca selengkapnya : dongengterbaru.blogspot.com). Jawabanya TIDAK. Karena kalau di baca dengan teliti , siput berkata "siapa yang ada di muara lebih dulu". Dan bukan berkata "siapa yang hingga muara lebih dulu". Dan penggunaan ke dua kata ini tentu memiliki arti yang berbeda. Dan ternyata yang "ADA" di muara lebih dulu yakni siput. Tapi alasannya kesombongan dan emosinya , si kancil tak memperhatikan hal ini.
Nah sobat dongeng terbaru semua , pesan yang tersirat yang dapat kita petik adalah.. Jangan bersikap sombong dan mudah emosi , alasannya itu akan membuat mu tidak berfikir jernih. Dan dari kisah ini kita juga dapat melihat bahwa , kekuatan itu bisa kalah oleh akal.
Sekian dulu kisah petualangan si kancil yang bisa dongeng terbaru persembahkan kali ini. Semoga kita dapat mengambil contoh positif dari kisah ini. Jangan lupa buat berkunjung lagi ya , dan nantikan dongeng-dongeng menarik lainya. Sampai jumpa.. ^_^
TAMAT
Story by: Muhammad Rifai
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)