Home » » | Kisah Panglima Perang dan kalung ajaib

| Kisah Panglima Perang dan kalung ajaib

Dongeng anak kali ini bercerita perihal sebuah pasukan kerajaan yang siap berperang ke medan tempur. Pasukan tersebut dipimpin oleh seorang panglima yang gagah berani dan sangat disiplin dalam mengatur anggota pasukannya. Semua pasukan disiapkan ketika ingin berangkat ke medan pertempuran. Semalam raja mendapatkan surat bahaya bahwa kerajaannya akan diserang oleh kerajaan tetangga yang ingin melebarkan kekuasaannya. Namun raja tidak takut dan segera menyuruh segenap bala tentaranya untuk berkemas-kemas untuk perag.

Ketika ingin berangkat, pasukan diingatkan oleh raja bahwa mereka berperang untuk menang dan bukan untuk kalah. Kali ini pasukan bertambah sangat banyak, sebab banyak pula rakyat yang bergabung dan ingin membela kerajaan demi kerajaan daerah mereka tinggal.


Kecuali belum dewasa dan wanita, seluruh laki-laki yang sudah arif balig cukup akal dan siap memanggul senjata ikut dalam barisan pasukan perang tersebut.

Baca juga dongeng anak Pangeran baik hati

Dalam perjalanan menuju medan perang, seorang anak yang ditinggalkan ayahnya menangis untuk meminta ikut dalam pasukan perang tersebut, namun ayahnya tidak memperbolehkannya, kemudian anak itu menunjukkan kalung kepada ayahnya biar dipakai dikala berperang melawan musuh

Pagi hari semua pasukan dan rakyat yang telah bergabung pergi menuju medan pertempuran. Tak lama setelah hingga di padang rumput yang sangat luas, pasukan kerajaan tetangga ternyata telah siap di sebelah pinggir padang rumput yang terlihat dari kejauhan.

Tanpa basa-basi lagi, panglima kerajaan yang terkenal ganas ini, kemudian menunjukkan komando biar pasukan berhenti dan membentuk formasi perang.

Si ayah yang diamanati untuk mengenakan kalung oleh anaknya, kemudian ia ambil kalung tersebut dari kantongnya dan mengalungkannya di leher.

Si panglima yang melihat ayah ini, kemudian mendekati dan bertanya "Dari mana kau dapatkan kalung ini, tahukah kau bahwa kalung itu yaitu kalung perdamaian" Kata panglima dari atas kuda.

Ayah tersebut mungkin menerka jika kalung tersebut yaitu kalung biasa, namun si anak tadi tidak pernah memberitahukan kepada ayahnya jika kalung itu yaitu warisan dari buyut si anak yang merupakan kalung gila yang mampu mendamaikan kerajaan yang sedang berperang.

Setelah melihat pasukan kerajaan membentuk formasi tempur, kerajaan tetangga pun siap dengan formasi mereka untuk segera menghadang pasukan lawan.

Namun apa yang terjadi, sang raja dari kerajaan tetangga dengan kuda putih yang ia tunggangi lari menuju barisan depan pasukan yang ingin menghadang pasukan kerajaan si ayah ini. Kemudian ia berkata kepada Pasukan kerajaan si ayah yang memiliki kalung tersebut.

Baca juga dongeng anak Kiko kura yang cerdik

"Kami mohon maaf, ternyata ini sebuah kekeliruan, kami tidak bermaksud untuk berperang, kami hanya ingin menjalin kerjasama yang lebih baik lagi dengan kerajaan kalian, kami akan segera pulang dan tidak akan mengganggu batas wilayah kalian, ini cuma kekeliruan yang besar" Teriak raja dari kerajaan tetangga.

Akhirnya pertempuran tidak terjadi dan tidak akan terjadi, sebab dua kerajaan kini saling menghargai batas wilayah mereka masing-masing. Sang ayah pulang dari medan pertempuran dan menunjukkan kalung gila tersebut kepada anaknya kembali, walau si ayah tidak tahu dari mana asal kalung tersebut.

Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)