Home » » BALAS BUDI sang KURA-KURA

BALAS BUDI sang KURA-KURA

Musim kemarau yang panjang telah datang. Sudah hampir dua bulan lamanya hujan tak turun ke bumi.Sehingga panasnya terik matahari mengkremasi permukaan tanah hingga melukis celah-celah kecil di atasnya. Dalam teriknya matahari yang panas,si turtle kura-kura berjalan lambat. Dia lewati daerah demi daerah untuk mencari rumah baru.

Danau biru yang menjadi rumahnya dulu,kini telah kering. Matahari telah memanggang semua air danau hingga menguap,kering,dan habis tak tersisa. Panas terasa semakin membakar,hingga sampailah si turtle kura-kura di sebuah desa di bawah lembah. Desa itu di huni oleh banyak binatang.

Meski kemarau panjang,tapi rumput dan pohon di daerah itu masih tumbuh lebat dan subur. Rasa dahaga dan lapar mulai di rasa oleh turtle kura-kura. Ahirnya ia pun memutuskan untuk singgah di desa itu.."ah..Siapa tahu saya mampu mendapat air dan sedikit makanan".Fikir turtle kura-kura. Tapi setelah ia masuk desa,semua tak sesuai dugaanya. Dia sudah mencoba bertanya ke sana kemari.Berharap mendapat air dan sedikit makanan,tapi tak ada yang perduli.

Dia malah di ejek dan di tertawakan. "woi lihat..!! Ada kura-kura kesasar. Bukanya kura-kura hidup di danau y?Kenapa mampu hingga kesasar ketempat ini?". "mungkin ia lagi jalan-jalan tapi lupa jalan pulang. Tapi dengan langkahnya yang selambat itu,butuh berapa tahun ya untuk hingga rumah?Hahahaha".Para hewan menertawakan dan mengejek kura-kura malang itu. Ahirnya..Turtle kura-kura pun memutuskan untuk keluar dari desa itu. Karena rasa lapar,haus,dan lelah yang sangat,dia pun memutuskan beristirahat.

Dia berteduh di bawah pohon di pinggir desa. Tiba-tiba,datang seekor kelinci menghampirinya. "hai kawan..Sedang apa kau di sini? Apa kau butuh bantuan?".Tanya si kelinci. "oh..Hai kawan..Aku sedang mengembara mencari rumah baru. Danau yang menjadi rumah ku dulu kini telah kering..".Jawab si kura-kura. "kalau boleh tau,siapa nama mu kawan?".Tanya si kelinci dengan ramah. "nama ku turtle,siapa nama mu?".Turtle kura-kura balas bertanya. "nama ku buny kelinci..

Aku tinggal di perkebunan di batas desa ini".Jawab si kelinci yang ternyata berjulukan buny itu. "sepertinya kau kelelahan,ini ada sedikit roti dan air.Makan lah untuk mengembalikan tenaga mu yang hilang".Kata buny kelinci sambil menyerahkan tas yang ia bawa. "oh,terimakasih buny,kau baik sekali.Kau berbeda dari para penduduk yg ada di desa itu".Kata si turtle kura-kura ketika mendapatkan pemberian buny si kelinci. "yah..

Mereka juga sering mengejek ku dengan sebutan "si muka lumpur" alasannya yakni pekerjaan ku berkebun,jadi selalu kotor. Tapi tak apalah..Aku tak pernah menganggap serius ajukan mereka..Hehehe..".Kata kelinci. "eh kawan,jika yang kau cari yakni rumah baru,mungkin saya mampu membantu mu..".Kata si buny kelinci lagi. "benarkah..?".Wajah turtle kura-kura terlihat sangat senang. "nah,di sebelah timur lembah ini..Ada sebuah telaga yang luas.Airnya tak pernah kering walau demam isu kemarau selama apapun.Pergilah kau ke sana..".Kata si buny kelinci memberi petunjuk. "wah terima kasih atas petunjuk mu.Aku berhutang kebijaksanaan pada mu.

Dan ku harap,suatu dikala saya mampu membalasnya".Kata turtle kura-kura. Akhirnya..Si turtle kura-kura pun berpamitan pada si buny kelinci. Dia berjalan menuju telaga ibarat yang di tunjukan oleh si buny kelinci. Waktu pun cepat berlalu..Hari berganti minggu,minggu berganti bulan,tak terasa demam isu pun kembali berganti.

Musim kemarau yang panas berganti dengan demam isu hujan. Waktu itu terjadi hujan yang sangat lebat. Hampir tujuh hari hujan turun tiada henti,dan ahirnya bencana pun datang. Banjir melanda seluruh lembah,menghanyutkan segala yg di lewatinya. Desa pun terendan banjir,banyak korban berjatuhan. Tak terkecuali rumah buny kelinci juga ikut hanyut. Buny kelincipun hampir karam alasannya yakni ia tidak mampu berenang. Tapi tiba-tiba,si turtle kura-kura sahabatnya datang menolong.

 Dia menyuruh buny kelinci naik di atas punggungnya.Dan si kura-kurapun berenang mencari dataran yang lebih tinggi. Ahirnya..Buny kelincipun selamat dari bahaya.. Nah adek-adek yang manis,dari dongeng ini kita mampu mengambil pelajaran. Kita harus saling tolong menolong.Kare apa yang kita tolong hari ini,mungkin mampu ganti menolong kita di dikala kita butuh..

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)