Kisah kerbau dan sapi

sapiKali ini aku bercerita tentang kisah kerbau dan sapi ya teman teman. begini ceritanya, Al-kisah pada zaman dahulu kala sapi dan kerbau adalah sahabat karib.pada masa itu sapi mempunyai kulit berwarna hitam kecoklatan,sedangkan kerbau berkulit putih. Pada suatu hari...datang seorang pendatang di padang rumput tempat para sapi dan kerbau tinggal,hewan itu adalah banteng. Dengan tanduk yang besar dan runcing serta warna kulit hitam gelap membuatnya tampak sangat gagah.Sehingga membuat para sapi dan kerbau betina sangat mengaguminya. Dengan cepat "kabar angin" tentang kegagahan banteng tersebar ke penjuru padang rumput.Sehingga banteng menjadi "buah bibir" di kalangan para sapi dan kerbau betina. Sapi tak terlalu memperdulikan akan kabar itu,karena dia mensyukuri karunia yang di berikan tuhan padanya. 

Tapi tak begitu dengan si kerbau,dia merasa iri dan cemburu pada si banteng. "Huh..apa hebatnya si banteng itu?padahal aku tak jauh beda dari dia.Tanduk ku juga besar dan runcing,badan ku juga gagah..cuma beda warna kulit saja..".Gerutu si kerbau dalam hati. "hmm..mungkin saja jika warna kulit ku hitam,aku bisa lebih gagah dari si banteng,dan aku akan ganti jadi terkenal.Kalau begitu,aku ada ide untuk menipu sapi agar maubertukar kulit dengan ku.hahaha...".Mulai timbul fikiran licik di otak si kerbau. 



Ahirnya si kerbau pun menemuai si sapi yang waktu itu sedang berendam di sungai.Si kerbau pun mulai membujuk dan merayu sapi agar mau bertukar kulit.Tapi si sapi tak mau karena dia sudah merasa mensyukuri apa yang dia miliki. Tapi si kerbau tak mau menyerah..sampai dia merengek rengek dan memohon atas nama persahabatan pada si sapi. Karena terus di desak dan merasa kasihan,si sapi pun ahirnya mau.Tapi si kerbau harus berjanji setelah mereka bertukar kulit,kerbau harus mensyukuri apapun yang dia miliki dan tak menyesali tiap hal yang dia minta sendiri.Tanpa fikir panjang karena terbawa nafsu,sikerbau pun menyanggupi. Dan ahirnya mereka bertukar kulit,si sapi jadi berwarna putih sedang kerbau berwarna hitam kecoklatan. Tapi setelah bertukar...ternyata kulit sapi terlalu kecil untuk ukuran tubuah kerbau yang kekar dan besar,sehingga kulit itu terasa sesak,terlalu ketat,dan membuat kerbau tak nyaman. Sedangkan kulit kerbau yang di pakai sapi ternyata kebesaran,bahkan bagian leher terlihat menggelambir dan terasa longgar.Sehingga membuatsapi merasa sejuk dan bebas bergerak. 

Tapi karena merasa kurang nyaman dengan kulit barunya,si kerbau pun kembali mengajak untuk bertukar kulit,tapi si sapi tidak mau lagi karena sebelumnya si kerbau telah berjanji. Berulang kali si kerbau merengekdan merayu untuk bertukar lagi,tapi si sapi tetap tak mau. Bahkan taip bertemu di manapun dan kapanpun,si kerbau tetap berusaha membujuk.Tapi si sapi selalu bilang "tidak mau". 


Nah itulah alasan yang menjelaskan kenapa kulit sapi terlihat longgar dan menggelambir di bagian leher. Dan alasan yang menjelaskan kenapa sapi bersuara "mooohhh" yang dari bahasa jawa (bahasa jawa kasar) "emoh" yang artinya "tidak mau".

Cerita kerbau dan kodok

Cerita kerbau dan kodok. Seekor kerbau datang ke sebuah kolam yang penuh dengan alang-alang untuk minum. Ketika dia menginjakkan kakinya yang berat ke atas air, secara tidak sengaja dia menginjak seekor kodok kecil sehingga masuk ke dalam lumpur. Ibu kodok yang tidak melihat kejadian itu selanjutnya mulai merasa kehilangan satu anakknya dan bertanya kepada anak kodok yang lainnya apa-apa saja yang terjadi dengan anak kodok itu.

"Satu makhluk yang sangat besar," kata salah satu dari anak kodok , "menginjak saudaraku dengan kakinya yang sangat besar!"

"Besar katanya!" kata ibu kodok, sambil meniup dirinya sendiri sehingga menggelembung menjadi besar. "Apakah dia sebesar ini?"

"Oh, jauh lebih besar!" kata mereka serempak.

Ibu kodok kembali menggelembungkan dirinya lebih besar lagi.

"Dia tidak mungkin lebih besar dari ini," katanya kembali. Tetapi kodok-kodok yang kecil itu mengatakan bahwa makhluk tersebut jauh lebih besar dan ibu kodok tersebut terus meniup dan menggelembungkan dirinya lagi dan lagi hingga dia meledak.