Cerita anak - kisah persahabatan kerbau dan gagak hitam. Diceritakan di sebuah pematang sawah nan hijau yang terbentang luas dari ujung desa hingga kaki bukit yang menjulang di sebuah negeri yang damai. Hiduplah seekor kerbau yang setiap paginya menolong petani membajak sawah.
Si kerbau nampak berjalan lambat oleh alasannya tubuhnya yang besar dan kekar. Setiap pagi ia dibawa pak petani ke sawah untuk membajak sawah yang akan di tanami padi biar tumbuh subur.
Setelah pak petani membajak sawahnya dengan derma sang kerbau, si kerbau di bawa kekali untuk di bersihkan lumpur yang melekat di badannya kemudian si kerbau dibawadi ke padang rumput biar mampu menyantap rumput segar sebelum dibawa kembali ke rumah.
Disinilah dongeng anak si kerbau dan gagak hitam dimulai.
Selagi kerbau menyantap rumput segar, datanglah seekor gagak hitam hinggap di punduk sang kerbau.
"Hai kerbau, enak sekali kau menyantap rumput-rumput itu" kata si gagak hitam.
"Hmmmm...."si kerbau tidak menoleh ke arah si gagak hitam yang gres saja datang. Ia terus saja asik menyantap rumput sesekali menggerakkan telinganya untuk menghalau lalat-lalat yang berkerumun di kepala dan hidungnya.
Si Gagak kemudian bertanya kembali kepada si kerbau. "Hai kerbau, apakah kau tidak bosan hidup ibarat ini?, hidungmu diikat tali dan di tarik-tarik pak petani untuk bekerja, lihatlah aku, saya bebas terbang kesana kemari" ucap Gagak dengan sombong.
Si kerbau terus saja makan dan mengunyah rumput dan tidak memperdulikan si gagak yang terus bertanya.
Sampai hasilnya si petani datang dan membawa pulang si kerbau ke rumahnya.
Keesokan harinya, si gagak tidak menemukan kerbau di padang rumput, dan ia sangat kelaparan alasannya ia harus memakan serangga yang ada di bahu kerbau.
"Mana si kerbau, saya kok tidak melihatnya hari ini. Padahal saya sudah kelaparan ingin memakan serangga yang ada di pundaknya" si gagak kalang kabut. Hari itu ia tidak melihat sang kerbau makan di padang rumput.
Akhirnya si gagak memutuskan untuk pergi. Keesokan harinya ia tak kunjung menemui si kerbau. Akhirnya ia mencari ke rumah petani, dan ia pun tidak berhasil menemukan si kerbau.
"Wah kemana si kerbau, jangan-jangan ia tersinggung dengan perkataanku kemarin, lalu ia pergi".
Ketika hendak meninggalkan rumah petani, tiba-tiba si gagak mendengar lenguhan kerbau dari kejauhan.
"Nah itu dia, ooh..ternyata si kerbau sibuk mendorong pedati pak petani".
Gagak sangat bangga melihat kerbau yang datang kembali. Ternyata selama ini si kerbau sibuk mendorog pedati untuk mengantarkan hasil padi pak petani ke desa.
Si kerbau dibawa petani ke rawa-rawa. Kali ini petani ingin memanjakan si kerbau. Setelah cukup lama berendam dalam rawa. Kerbau beranjak naik dan berjemur.
Si gagak kembali mendatangi si kerbau. "Hai kerbau, wah saya pikir saya bakal kehilangan kau" si gagak senang si kerbau kembali.
Si kerbau hanya menoleh dan kembali mengunyah rumput.
Akhirnya si gagak tidak menjadi sombong kembali dan si kerbau terus menngunyah rumput hingga hasilnya petani datang menjemput dan membawanya pulang.
Hikmah Cerita Anak - Amir dan Misteri rumah Tua yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
Si kerbau nampak berjalan lambat oleh alasannya tubuhnya yang besar dan kekar. Setiap pagi ia dibawa pak petani ke sawah untuk membajak sawah yang akan di tanami padi biar tumbuh subur.
Setelah pak petani membajak sawahnya dengan derma sang kerbau, si kerbau di bawa kekali untuk di bersihkan lumpur yang melekat di badannya kemudian si kerbau dibawadi ke padang rumput biar mampu menyantap rumput segar sebelum dibawa kembali ke rumah.
Disinilah dongeng anak si kerbau dan gagak hitam dimulai.
Baca juga dongeng anak Timun mas dan raksasa
Selagi kerbau menyantap rumput segar, datanglah seekor gagak hitam hinggap di punduk sang kerbau.
"Hai kerbau, enak sekali kau menyantap rumput-rumput itu" kata si gagak hitam.
"Hmmmm...."si kerbau tidak menoleh ke arah si gagak hitam yang gres saja datang. Ia terus saja asik menyantap rumput sesekali menggerakkan telinganya untuk menghalau lalat-lalat yang berkerumun di kepala dan hidungnya.
Si Gagak kemudian bertanya kembali kepada si kerbau. "Hai kerbau, apakah kau tidak bosan hidup ibarat ini?, hidungmu diikat tali dan di tarik-tarik pak petani untuk bekerja, lihatlah aku, saya bebas terbang kesana kemari" ucap Gagak dengan sombong.
Si kerbau terus saja makan dan mengunyah rumput dan tidak memperdulikan si gagak yang terus bertanya.
Sampai hasilnya si petani datang dan membawa pulang si kerbau ke rumahnya.
Keesokan harinya, si gagak tidak menemukan kerbau di padang rumput, dan ia sangat kelaparan alasannya ia harus memakan serangga yang ada di bahu kerbau.
"Mana si kerbau, saya kok tidak melihatnya hari ini. Padahal saya sudah kelaparan ingin memakan serangga yang ada di pundaknya" si gagak kalang kabut. Hari itu ia tidak melihat sang kerbau makan di padang rumput.
Akhirnya si gagak memutuskan untuk pergi. Keesokan harinya ia tak kunjung menemui si kerbau. Akhirnya ia mencari ke rumah petani, dan ia pun tidak berhasil menemukan si kerbau.
"Wah kemana si kerbau, jangan-jangan ia tersinggung dengan perkataanku kemarin, lalu ia pergi".
Ketika hendak meninggalkan rumah petani, tiba-tiba si gagak mendengar lenguhan kerbau dari kejauhan.
"Nah itu dia, ooh..ternyata si kerbau sibuk mendorong pedati pak petani".
Baca juga dongeng anak Katak sombong dan penyu laut yang bijak
Gagak sangat bangga melihat kerbau yang datang kembali. Ternyata selama ini si kerbau sibuk mendorog pedati untuk mengantarkan hasil padi pak petani ke desa.
Si kerbau dibawa petani ke rawa-rawa. Kali ini petani ingin memanjakan si kerbau. Setelah cukup lama berendam dalam rawa. Kerbau beranjak naik dan berjemur.
Si gagak kembali mendatangi si kerbau. "Hai kerbau, wah saya pikir saya bakal kehilangan kau" si gagak senang si kerbau kembali.
Si kerbau hanya menoleh dan kembali mengunyah rumput.
Akhirnya si gagak tidak menjadi sombong kembali dan si kerbau terus menngunyah rumput hingga hasilnya petani datang menjemput dan membawanya pulang.
Hikmah Cerita Anak - Amir dan Misteri rumah Tua yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)