Dongeng kuda dan si kancil

Dongeng kuda dan si kancil. pada jaman dahulu kala ada seekor kura-kura, manusia, dan hewan lainnya. Mereka saling berbagi dan hidup rukun di dalam hutan yang sejuk dan indah. Suatu sore, pada waktu si kancil berjalan sendiri, tiba tiba ada seekor kuda yang berlari sangat kencang mendahuluinya, sambil berteriak,

Kancil jelek! Tidak bisa berlari!” “Hai kuda jangan sombong, aku bisa berlari cepat kok.”


“Ah bohong, kalau berani ayo lawan aku lomba lari cepat. Seratus meter.” dan kancil pun setuju. Mereka sepakat untuk bertanding di sini esok hari.

Lalu mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Kuda langsung tidur, ia malas berlatih. Sedangkan kancil langsung berlatih secukupnya supaya besok pagi ia bisa memenangkan pertandingan. Kesokan harinya, mereka pun berkumpul di tempat yang telah disepakati. Teman-teman kuda dan kancil ikut datang juga.

Tepat pada pukul sembilan pagi pertandingan dimulai. kuda langsung melesat meninggalkan si kancil. Teman-teman kancil berteriak memberi semangat pada kancil, sehingga ia terus berusaha berlari mengejar kuda yang sudah jauh di depan. Akhirnya si kancil bisa mendahului kuda yang berhenti karena kecapekan lalu tertidur di bawah pohon apel.

Akhirnya si kancil itupun memenangkan lomba lari. Kuda yang sombong itu meminta maaf pada si kancil dan semua teman-temannya, dan semua hewan di hutan akhirnya hidup rukun dan damai.

Cerita kuda dan si kancil

Teman-teman sekarang waktunya cerita kuda dan si kancil yuk. Mendung masih bergelanyut manja di kolong langit. Pucuk-pucuk dedaunan masih basah membekas sisa-sisa hujan bagai butiran mutiara. Sore itu si kancil berjalan di perbatasan hutan. Dia dalam perjalanan pulang setelah seharian berkeliling hutan menikmati rumput-rumput yang segar. Dari kejauhan si kancil melihat kuda yang berlari dengan kencang. Helai-helai bulu bak rambut yang tumbuh di bagian atas lehernya tergerai tersapu angin,membuat kuda itu tampak sangat gagah dan menakjubkan. Kuda itu terus berlari menghampiri si kancil. Dengan kencangnya dia melewati si kancil dan menginjak kubangan air di dekat si kancil hingga air itu muncrat mengenai si kancil yang terkejut. 

"Hai kuda..!! Hati-hati kalu berlari. Lihat jalan dong...!!". Teriak kancil. Merasa dirinya di tegur,kuda itu pun berhenti dan menghampiri si kancil. "Memangnya kenapa? Ini kan jalan umum,jadi bebas dong!". Kata si kuda membantah. "Iya.. Tapi lihat-lihat juga pengguna jalan yang lain. Jangan cepat-cepat kalau lari,ini kan bukan jalan punya nenek moyang mu..". Kata si kancil sedikit jengkel. "Lho..memangnya apa urusan mu?Aku mau lari kencang atau tidak,itu kan hak ku. Paling-paling kau cuma iri karena tak bisa lari secepat aku.Sudah bukan rahasia lagi bahwa akulah hewan tercepat di seluruh hutan ini,bahkan harimau dan singa pun tak sanggup mengalahkan ku..hahaha..". Kata kuda dengan sombongnya. 

Merasa dirinya di hina,si kancil pun merasa tertantang. Lalu timbulah niat nekat di fikiranya... "Wah..siapa bilang aku akan kalah oleh mu? Kalau kau memang berani,bagai mana kalau kita adakan lomba lari buat pembuktian". Tantang si kancil. "Wah...baik. Siapa takut? Sudah pasti aku yang akan menang..hahaha Kapan dan di mana tempatnya? Silah kan kamu yang pilih..". Kata si kuda semakin angkuh. "Besok sore..di bukit tengah hutan. Siapa yang bisa lebih dulu sampai di atas bukit,dialah pemenangnya..". Jawab kancil. "Baik..sampai ketemu besok sore. Dasar kancil pecundang..hahaha...". Kata kuda sambil berlari meninggalkan kancil. 

Esoknya pagi-pagi sekali kancil sudah datang ke bukit. Dia berlatih dan berusaha mempelajari medan perlombaan. Sedangkan si kuda seharian tidur dengan bermalas-malasan. Dia tidak berlatih karena sudahyakin dengan kecepatan yang dia miliki,dia pasti yang akan jadi pemenangnya. Ahirnya waktu sorepun tiba. Si kuda datang dengan membawa serta teman-temanya,tujuanya untuk mengejek kancil ketika dia menang nanti. Dan teman-teman kancil pun juga datang,mereka ingin memberi dukungan dan semangat untuk si kancil agar berusaha dan tak gampang menyerah. 

Perlombaan pun ahirnya di mulai. Dengan kecepatan yang dia miliki,si kuda memimpin pada awal pertandingan. Tapi ketika sampai di tengah perjalanan,keadaan mulai berubah. Jalanan hutan yang penuhranting pohon dan semak belukar membuat si kuda kesulitan berlari,hingga larinya jadi melambat. Sedangkan si kancil yang telah tau medan karena giat berlatih tak merasa kesulitan sama sekali. 

Dengan tubuhnya yang kecil tapi gesit dan lincah,si kancil dapat menghindari ranting dan menerobos semakbelukar dengan mudah. Dan ahirnya si kancil dapat memenangkan lomba itu karena kegigihan dan semangatnya untuk berlatih. Sedangkan si kuda yang tau bahwa dirinya kalah oleh si kancil,hanya dapat tertunduk dan merasa sangat malu pada kata-kata sesumbarnya sendiri. Dan mulai saat itu,si kuda tak berani menyombongkan diri lagi...

Kancil dan Kuda yang sombong

Kancil dan Kuda yang sombong. Pada jaman dahulu ada seekor kura-kura, manusia, dan hewan lainnya. Mereka saling berbagi dan hidup rukun di dalam hutan yang sejuk. Suatu sore, pada waktu si kancil berjalan sendiri, tiba tiba ada seekor kuda yang berlari sangat kencang mendahuluinya, sambil berteriak,“Kancil jelek! Tidak bisa berlari!”
kuda

“Hai kuda jangan sombong, aku bisa berlari cepat kok.” .“Ah bohong, kalau berani ayo lawan aku lomba lari cepat. Seratus meter.” dan kancil pun setuju. Mereka sepakat untuk bertanding di sini esok hari.



Lalu mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Kuda langsung tidur, ia malas berlatih. Sedangkan kancil langsung berlatih secukupnya supaya besok pagi ia bisa memenangkan pertandingan.

kancilEsok harinya, mereka pun berkumpul di tempat yang telah disepakati. Teman-teman kuda dan kancil ikut datang juga.

Tepat pukul sembilan pagi perrtandingan dimulai. kuda langsung melesat meninggalkan si kancil. Teman-teman kancil berteriak memberi semangat pada kancil, sehingga ia terus berusaha berlari mengejar kuda yang sudah jauh di depan. Akhirnya si kancil bisa mendahului kuda yang berhenti karena kecapekan lalu tertidur di bawah pohon apel.

Akhirnya si kancil pun memenangkan lomba lari. Kuda yang sombong itu meminta maaf pada si kancil dan semua teman-temannya, dan semua hewan di hutan akhirnya hidup rukun dan damai.