Dongeng anak indonesia kali ini bercerita perihal seorang penggembala yang menggembalakan ternak domba di sebuah padang rumput yang luas. Namun si penggembala tersebut tidak mengetahui bahwa di erat padang rumput tadi ada segerombolan srigala yang sudah kelaparan.
"Ah, enak sekali menjadi penggembala domba, kalem dan mampu menikmati angin sepoi-sepoi", gumam si gembala sambil meniup seruling bambu yang mengeluarkan suara merdu di iringi tiupan angin sore yang membuat mata menjadi mengantuk.
Mungkin karena terlalu sepi sekali, hasilnya muncul niat iseng dari si penggembala tadi, kemudian ia ingin membuat kejutan bagi warga kampung sekitar padang rumput tadi, tak lama ia pun berteriak, "Tolong..tolong ada srigala....tolong..tolong ada srigala....", sontak para warga kampung berdatangan, ada yang membawa pisau, bambu, golok, parang.
Cerita dongeng anak lainnya : Bang Napi baik Hatinya
Ternyata kedatangan para warga kampung memang dipicu oleh beberapa kasus ternak mereka yang dimangsa oleh srigala, sehingga mereka sangat geram dengan ulang dan tingkah srigala yang memakan hewan ternak mereka.
"Mana srigala, dimana srigala itu?" tanya warga kepada si penggembala. Si gembala hanya tersenyum kecut melihat kedatangan para warga, "Hmm..anu pak, tidak ada srigala, saya hanya bermimpi tadi". Warga pun memakluminya, karena angin yang sepoi-sepoi mampu membuat orang menjadi mengantuk dan terlena.
Akhirnya mereka pulang kembali masuk kedalam kampung.
"Hehehe....lucu juga yah, mampu mengumpulkan orang banyak dalam waktu sekejab" hati si Penggembala senang, karena ia tadi tidak kesepian lagi.
Pada keesokkan harinya, si Penggembala melaksanakan hal yang sama ibarat kemarin, ia berteriak-teriak meminta tolong jika ada srigala yang datang memakan domba miliknya. Walhasil para warga mulai kesal dan tidak suka dengan kelakuan si Penggembala ini.
Waktu berlalu, keesokan hari kembali si Penggembala melaksanakan hal yang sama, tapi kali ini benar-benar terjadi, dimana ada segerombolan srigala mendatangi padang rumput dimana ia menggembalakan domba-dombanya.
Kontan saja si Penggembala panik, dan pribadi memanjat pohon untuk berteriak meminta dukungan warga kampung. Warga kampung yang mendengar teriakan si Penggembala hanya gusar dan tidak mau datang alasannya ialah itu mampu saja kelakuan si Penggembala yang hanya iseng saja. Walhasil tidak ada warga yang datang dan ternak dombanya habis dimangsa oleh srigala tadi.
Nah, pesan yang tersirat dari dongeng dongeng timun mas dan raksasa jahat yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
"Ah, enak sekali menjadi penggembala domba, kalem dan mampu menikmati angin sepoi-sepoi", gumam si gembala sambil meniup seruling bambu yang mengeluarkan suara merdu di iringi tiupan angin sore yang membuat mata menjadi mengantuk.
Mungkin karena terlalu sepi sekali, hasilnya muncul niat iseng dari si penggembala tadi, kemudian ia ingin membuat kejutan bagi warga kampung sekitar padang rumput tadi, tak lama ia pun berteriak, "Tolong..tolong ada srigala....tolong..tolong ada srigala....", sontak para warga kampung berdatangan, ada yang membawa pisau, bambu, golok, parang.
Cerita dongeng anak lainnya : Bang Napi baik Hatinya
Ternyata kedatangan para warga kampung memang dipicu oleh beberapa kasus ternak mereka yang dimangsa oleh srigala, sehingga mereka sangat geram dengan ulang dan tingkah srigala yang memakan hewan ternak mereka.
"Mana srigala, dimana srigala itu?" tanya warga kepada si penggembala. Si gembala hanya tersenyum kecut melihat kedatangan para warga, "Hmm..anu pak, tidak ada srigala, saya hanya bermimpi tadi". Warga pun memakluminya, karena angin yang sepoi-sepoi mampu membuat orang menjadi mengantuk dan terlena.
Akhirnya mereka pulang kembali masuk kedalam kampung.
"Hehehe....lucu juga yah, mampu mengumpulkan orang banyak dalam waktu sekejab" hati si Penggembala senang, karena ia tadi tidak kesepian lagi.
Pada keesokkan harinya, si Penggembala melaksanakan hal yang sama ibarat kemarin, ia berteriak-teriak meminta tolong jika ada srigala yang datang memakan domba miliknya. Walhasil para warga mulai kesal dan tidak suka dengan kelakuan si Penggembala ini.
Waktu berlalu, keesokan hari kembali si Penggembala melaksanakan hal yang sama, tapi kali ini benar-benar terjadi, dimana ada segerombolan srigala mendatangi padang rumput dimana ia menggembalakan domba-dombanya.
Kontan saja si Penggembala panik, dan pribadi memanjat pohon untuk berteriak meminta dukungan warga kampung. Warga kampung yang mendengar teriakan si Penggembala hanya gusar dan tidak mau datang alasannya ialah itu mampu saja kelakuan si Penggembala yang hanya iseng saja. Walhasil tidak ada warga yang datang dan ternak dombanya habis dimangsa oleh srigala tadi.
Nah, pesan yang tersirat dari dongeng dongeng timun mas dan raksasa jahat yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)