By :
Dongeng anak si Kancil Menjadi Pemimpin - Suatu ketika seisi penghuni hutan berkumpul, mereka berkerumun disebuah lapangan di pinggir hutan. Si kancil yang sedang berada di pinggir kebun ketimun milik pak tani terheran-heran melihat para hewan berlarian menuju tengah hutan untuk berkumpul. "Hai Rusa, ada apa sih kok semua teman-teman berkumpul dilapangan?" tanya kancil kepada rusa. " Oh itu cil, kita khan akan memilih siapa pemimpin gres hutan ini, khan kau tahu jikalau pemimpin kita yang lama yaitu si singa sudah tua, beliau ingin biar hutan kita ini punya pemimpin baru" terperinci si Rusa. "Oh begitu ya" kata si Kancil.
Sebentar saja lapangan sudah penuh dengan hewan-hewan penghuni hutan untuk berkumpul memilih pemimpin mereka yang baru. Kemudian naiklah sang singa keatas sebuah watu besar di tengah lapangan untuk membuka rapat.
Dengan auman yang keras sekali, si singa membuka rapat terbuka bagi para hewan penghuni hutan, kemudia beliau berkata "Hari ini akan ada pemilihan pemimpin gres di hutan ini, tapi saya tidak akan memilih eksklusif dan kalianlah yang akan memilihnya sendiri lewat penilaian kalian serta akan diadakan lomba untuk memilih siapa pemimpin yang berhak menjadi pemimpin hutan ini menggantikan aku" kata si singa dengan tegas.
"Nah siapakah yang akan menjadi calon pemimpin, saya sudah berembug dengan dewan kehormatan hutan semalam dan sudah menentukan 3 nama yang akan kita panggil pagi ini untuk di lombakan biar terpilih menjadi pemimpin" si singa kembali menegaskan.
"Yang pertama yaitu jerapah, yang kedua yaitu monyet dan yang ketiga yaitu si kancil", sontak semua anggota hutan bersorak-sorai mendengar tiga nama kandidat untuk menjadi pemimpin hutan kali ini.
"Nah lomba pertama yaitu lomba memanjat pohon yang berada di dalam gua untuk mengambil bendera, siapa yang pertama kali merebutnya beliau akan menerima 1 poin" perintah si singa.
"Untuk lomba yang kedua yaitu berlari menuju sungai melewati sawah pak tani dan merebut bendera disana kemudian kembali lagi ke dalam hutan dan akan menerima 2 point".
Untuk lomba pertama, si jerapah sangat yakin menang alasannya yaitu ia memiliki kaki yang panjang untuk hingga ke gua terlebih dahulu serta leher yang panjang untuk mengambil bendera di atas pohon.
Namun apa daya ternyata gua itu sangat sempit sehingga ia tidak mampu masuk kedalam, monyet dan kancil eksklusif mampu masuk kedalam namun apa daya si kancil cuma mampu hingga di bawah pohon ia tidak mampu memanjat, lain halnya dengan monyet yang eksklusif memanjat serta mengambil bendera.
Untuk dikala ini si monyet mengantongi 1 point, untuk lomba kedua si jerapah mengalah karena keletihan.
Di lomba kedua, si monyet merasa yakin akan menang alasannya yaitu ia sudah mengantongi 1 point dari lomba pertama. Dengan sigap ia eksklusif bergerak ketika peluit lomba ke-2 dibunyikan. Ia eksklusif naik ke pohon dan bergerak menuju sungai yang harus melewati sawah pak tani. Si Kancil mengikuti dari belakang dan tertinggal jauh.
Si Monyet yang tiba di sawah pak tani duluan merasa bingung. Sebab disana berbagai bendera dan umbul-umpul pak tani yang di pasang untuk menghalau serangga dan hama.
Naluri rakus si monyet pun muncul, ia eksklusif mencabuti semua bendera yang ada, sehingga memberi kesempatan kepada kancil untuk melewatinya. Sesampainya di sungai, tampak bendera sudah ada di seberang sungai. Si kancil yang sudah terlebih dahulu jalan alhasil mengakui ketangguhan meloncat si monyet.
Namun setelah di pinggir sungai di monyet kebingunan karena ia tidak mampu berenang. Si Kancil yang sudah pernah menghadapi buaya, tanpa kendala menyebrangi sungai dengan punggung buaya dan alhasil mampu membawa bendera kembali kedalam hutan.
Dan skor pun menjadi 2-1 untuk kemenangan si kancil. Dan alhasil si kancil terpilih menjadi pemimpin di hutan. Namun ketika si singa mengalungkan bunga tanda terpilih, si kancil berkata, "Aku tidak ingin menjadi pemimpin karena kelicikan atau siasat tapi saya ingin kalian memilih pemimpin yang sesuai dengan impian kalian". Si kancil pun pergi dan alhasil para anggota hewan hutan itu membubarkan diri.
Hikmah dongeng si kancil melawan plagiat yang seru dan mengasyikkan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
Dongeng anak si Kancil Menjadi Pemimpin - Suatu ketika seisi penghuni hutan berkumpul, mereka berkerumun disebuah lapangan di pinggir hutan. Si kancil yang sedang berada di pinggir kebun ketimun milik pak tani terheran-heran melihat para hewan berlarian menuju tengah hutan untuk berkumpul. "Hai Rusa, ada apa sih kok semua teman-teman berkumpul dilapangan?" tanya kancil kepada rusa. " Oh itu cil, kita khan akan memilih siapa pemimpin gres hutan ini, khan kau tahu jikalau pemimpin kita yang lama yaitu si singa sudah tua, beliau ingin biar hutan kita ini punya pemimpin baru" terperinci si Rusa. "Oh begitu ya" kata si Kancil.
Sebentar saja lapangan sudah penuh dengan hewan-hewan penghuni hutan untuk berkumpul memilih pemimpin mereka yang baru. Kemudian naiklah sang singa keatas sebuah watu besar di tengah lapangan untuk membuka rapat.
Baca juga dongeng anak Kisah Anak Raja Yang Jujur Dan Baik Hati
Dengan auman yang keras sekali, si singa membuka rapat terbuka bagi para hewan penghuni hutan, kemudia beliau berkata "Hari ini akan ada pemilihan pemimpin gres di hutan ini, tapi saya tidak akan memilih eksklusif dan kalianlah yang akan memilihnya sendiri lewat penilaian kalian serta akan diadakan lomba untuk memilih siapa pemimpin yang berhak menjadi pemimpin hutan ini menggantikan aku" kata si singa dengan tegas.
"Nah siapakah yang akan menjadi calon pemimpin, saya sudah berembug dengan dewan kehormatan hutan semalam dan sudah menentukan 3 nama yang akan kita panggil pagi ini untuk di lombakan biar terpilih menjadi pemimpin" si singa kembali menegaskan.
"Yang pertama yaitu jerapah, yang kedua yaitu monyet dan yang ketiga yaitu si kancil", sontak semua anggota hutan bersorak-sorai mendengar tiga nama kandidat untuk menjadi pemimpin hutan kali ini.
"Nah lomba pertama yaitu lomba memanjat pohon yang berada di dalam gua untuk mengambil bendera, siapa yang pertama kali merebutnya beliau akan menerima 1 poin" perintah si singa.
"Untuk lomba yang kedua yaitu berlari menuju sungai melewati sawah pak tani dan merebut bendera disana kemudian kembali lagi ke dalam hutan dan akan menerima 2 point".
Untuk lomba pertama, si jerapah sangat yakin menang alasannya yaitu ia memiliki kaki yang panjang untuk hingga ke gua terlebih dahulu serta leher yang panjang untuk mengambil bendera di atas pohon.
Namun apa daya ternyata gua itu sangat sempit sehingga ia tidak mampu masuk kedalam, monyet dan kancil eksklusif mampu masuk kedalam namun apa daya si kancil cuma mampu hingga di bawah pohon ia tidak mampu memanjat, lain halnya dengan monyet yang eksklusif memanjat serta mengambil bendera.
Untuk dikala ini si monyet mengantongi 1 point, untuk lomba kedua si jerapah mengalah karena keletihan.
Di lomba kedua, si monyet merasa yakin akan menang alasannya yaitu ia sudah mengantongi 1 point dari lomba pertama. Dengan sigap ia eksklusif bergerak ketika peluit lomba ke-2 dibunyikan. Ia eksklusif naik ke pohon dan bergerak menuju sungai yang harus melewati sawah pak tani. Si Kancil mengikuti dari belakang dan tertinggal jauh.
Si Monyet yang tiba di sawah pak tani duluan merasa bingung. Sebab disana berbagai bendera dan umbul-umpul pak tani yang di pasang untuk menghalau serangga dan hama.
Naluri rakus si monyet pun muncul, ia eksklusif mencabuti semua bendera yang ada, sehingga memberi kesempatan kepada kancil untuk melewatinya. Sesampainya di sungai, tampak bendera sudah ada di seberang sungai. Si kancil yang sudah terlebih dahulu jalan alhasil mengakui ketangguhan meloncat si monyet.
Namun setelah di pinggir sungai di monyet kebingunan karena ia tidak mampu berenang. Si Kancil yang sudah pernah menghadapi buaya, tanpa kendala menyebrangi sungai dengan punggung buaya dan alhasil mampu membawa bendera kembali kedalam hutan.
Dan skor pun menjadi 2-1 untuk kemenangan si kancil. Dan alhasil si kancil terpilih menjadi pemimpin di hutan. Namun ketika si singa mengalungkan bunga tanda terpilih, si kancil berkata, "Aku tidak ingin menjadi pemimpin karena kelicikan atau siasat tapi saya ingin kalian memilih pemimpin yang sesuai dengan impian kalian". Si kancil pun pergi dan alhasil para anggota hewan hutan itu membubarkan diri.
Baca juga dongeng anak Cerita Si Kancil Kerbau dan Buaya
Hikmah dongeng si kancil melawan plagiat yang seru dan mengasyikkan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)