Kisah Tikus Dan Buaya - Dongeng anak kali ini bercerita wacana seekor buaya yang sangat sombong, alasannya ia merasa paling kuat, paling besar serta paling ganas bila sedang berada akrab sungai. Semua musuh-musuhnya sangat takut bila berada di akrab sungai.
Di kisahkan juga seekor tikus yang sedang mencari makan di akrab sungai. Karena tikus mengandalkan mulutnya untuk mencari makan, sampai-sampai ia tidak tahu kalau berada akrab buaya yang sedang beristirahat di pinggir sungai.
"Hei...berani sekali engkau mendekati gue yang sedang tidur siang!", bentak sang Buaya kepada si Tikus. Si Tikus sangat kaget sekali dikala bertabrakan dengan moncong buaya yang sangat menyeramkan itu.
"Oh...mohon maaf tuan Buaya, gue tidak tahu kalau gue menabrak dirimu yang sedang istrirahat", si Tikus sangat takut dan tubuhnya menggigil alasannya saking takutnya.
"Apakah kau tidak tahu, kalau gue ialah makhluk yang paling menyeramkan disini? ha..!, kembali sang Buaya menakuti si tikus. "Maafkan hamba tuan Buaya, Hamba akan pergi dari sini, jangan kau makan diri hamba yang sangat kecil ini", pinta si Tikus kepada Buaya.
"Hahahahaahahaha.....", sang Buaya tertawa terpingkal-pingkal mendengar perkataan si Tikus. "Memakanmu...?, mana mampu gue memakanmu?, badan mu sangat kecil dan tidak mampu membuatku kenyang.
Ketahuilah gue ialah makhluk yang paling ganas dan tidak butuh pertolongan siapapun, alasannya gue makhluk yang paling besar dan mempunyai gigi-gigi yang tajam, makananku semuanya besar-besar dan sekali gigit pribadi kutelan hidup-hidup, mengerti kau tikus?". Kali ini buaya mempertegas eksistensi posisinya dihadapan si Tikus.
"Baiklah gue akan pergi, tapi sebelum pergi perkenankan gue untuk menolongmu dan melayanimu wahai tuan Buaya" pinta si Tikus kepada sang Buaya.
Kembali sang Buaya tertawa terpingkal-pingkal mendengar perkataan si Tikus yang ingin melayani sang Buaya akhir perbuatannya. "Hahaha...tikus kau mampu apa?, mencari makan saja kau tidak becus, sudah sana pergi, gue tidak butuh bantuanmu, cepat pergi sebelum gue berubah pikiran dan memakanmu..!"
Si Tikus kemudian lari terbirit-birit meninggalkan buaya yang mulai marah kepadanya. Setelah berlari jauh si tikus kemudian merasa lelah dan mencoba beristirahat akrab sebuah pohon. Tak lama kemudian ia mendengar bunyi menyerupai meminta pertolongan dari arah sungai.
Ia mencoba mendekati bunyi itu, ternyata si Buaya sedang terperangkap oleh jala yang dipasang oleh pemburu, si Tikus pribadi menolong buaya dengan menggerogoti jala itu dan hasilnya si Buaya pun terlepas dari perangkap jala tadi.
Sang Buaya mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada si Tikus, walau tubuhnya kecil, ternyata si Tikus mampu menolong sang Buaya keluar dari jala perangkap pemburu yang ingin menangkapnya.
"Terima kasih ya Tikus, kau sangat berjasa sekali menolong gue keluar dari jala si pemburu itu, entah bagaimana kalau tidak ada kamu, gue mungkin sekarang sudah dibawa oleh pemburu-pemburu itu", sang Buaya hasilnya berterima kasih kepada si Tikus yang telah membantunya meloloskan diri dari perangkap pemburu.
Hikmah yang mampu diambil dari Cerita Malin Kundang si Anak Durhaka yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
Di kisahkan juga seekor tikus yang sedang mencari makan di akrab sungai. Karena tikus mengandalkan mulutnya untuk mencari makan, sampai-sampai ia tidak tahu kalau berada akrab buaya yang sedang beristirahat di pinggir sungai.
"Hei...berani sekali engkau mendekati gue yang sedang tidur siang!", bentak sang Buaya kepada si Tikus. Si Tikus sangat kaget sekali dikala bertabrakan dengan moncong buaya yang sangat menyeramkan itu.
Baca juga dongeng anak : Kupu kupu dan elang sombong
"Oh...mohon maaf tuan Buaya, gue tidak tahu kalau gue menabrak dirimu yang sedang istrirahat", si Tikus sangat takut dan tubuhnya menggigil alasannya saking takutnya.
"Apakah kau tidak tahu, kalau gue ialah makhluk yang paling menyeramkan disini? ha..!, kembali sang Buaya menakuti si tikus. "Maafkan hamba tuan Buaya, Hamba akan pergi dari sini, jangan kau makan diri hamba yang sangat kecil ini", pinta si Tikus kepada Buaya.
"Hahahahaahahaha.....", sang Buaya tertawa terpingkal-pingkal mendengar perkataan si Tikus. "Memakanmu...?, mana mampu gue memakanmu?, badan mu sangat kecil dan tidak mampu membuatku kenyang.
Ketahuilah gue ialah makhluk yang paling ganas dan tidak butuh pertolongan siapapun, alasannya gue makhluk yang paling besar dan mempunyai gigi-gigi yang tajam, makananku semuanya besar-besar dan sekali gigit pribadi kutelan hidup-hidup, mengerti kau tikus?". Kali ini buaya mempertegas eksistensi posisinya dihadapan si Tikus.
"Baiklah gue akan pergi, tapi sebelum pergi perkenankan gue untuk menolongmu dan melayanimu wahai tuan Buaya" pinta si Tikus kepada sang Buaya.
Kembali sang Buaya tertawa terpingkal-pingkal mendengar perkataan si Tikus yang ingin melayani sang Buaya akhir perbuatannya. "Hahaha...tikus kau mampu apa?, mencari makan saja kau tidak becus, sudah sana pergi, gue tidak butuh bantuanmu, cepat pergi sebelum gue berubah pikiran dan memakanmu..!"
Si Tikus kemudian lari terbirit-birit meninggalkan buaya yang mulai marah kepadanya. Setelah berlari jauh si tikus kemudian merasa lelah dan mencoba beristirahat akrab sebuah pohon. Tak lama kemudian ia mendengar bunyi menyerupai meminta pertolongan dari arah sungai.
Ia mencoba mendekati bunyi itu, ternyata si Buaya sedang terperangkap oleh jala yang dipasang oleh pemburu, si Tikus pribadi menolong buaya dengan menggerogoti jala itu dan hasilnya si Buaya pun terlepas dari perangkap jala tadi.
Sang Buaya mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada si Tikus, walau tubuhnya kecil, ternyata si Tikus mampu menolong sang Buaya keluar dari jala perangkap pemburu yang ingin menangkapnya.
Cerita anak paling seru : Dongeng kancil dan serigala licik
"Terima kasih ya Tikus, kau sangat berjasa sekali menolong gue keluar dari jala si pemburu itu, entah bagaimana kalau tidak ada kamu, gue mungkin sekarang sudah dibawa oleh pemburu-pemburu itu", sang Buaya hasilnya berterima kasih kepada si Tikus yang telah membantunya meloloskan diri dari perangkap pemburu.
Hikmah yang mampu diambil dari Cerita Malin Kundang si Anak Durhaka yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)