Sebenarnya pada zaman dahulu,gajah bergotong-royong tidak mempunyai gading.Adapun kenapa sekarang gajah memiliki gading,ada kisah tersendiri yang menceritakan asal mula gading gajah.
Cerita ini di mulai pada zaman dahulu kala.Di sebuah hutan belantara yang lebat dan di huni oleh banyak binatang,tak terkecuali para binatang buas.
Adapun hewan yang paling besar lengan berkuasa dan di takuti yaitu singa dan harimau,mereka di juluki raja hutan oleh para penghuni hutan.Mereka sangat ganas dan tak segan memangsa hewan-hewan yang lebih lemah.
Dan dalam hutan itu juga ada gajah. Tubuhnya yang besar,kulit yang keras,dan gerakanya yang lambat sering mendapat ajukan dari para hewan-hewan yang lain. Dia menjadi materi ledekan dan sering di tertawakan,hal ini pun sering membuat sakit hati si gajah. Dia merasa duka dan berfikir dunia ini tidak adil padanya.Karena ia merasa di ciptakan sebagai hewan yang paling buruk dan tak di beri kelebihan apa-apa.
Si gajah tidak menyadari,bahwa tubuhnya yang besar dan kulitnya yang keras yaitu kelebihan dan anugerah luar biasa yang ia miliki.Karena tubuhnya yang besar dan kulitnya yang keras,membuat para binatang buas tak berani mengusiknya.Bahkan singa dan harimau yang di juluki si raja hutan pun enggan untuk mendekatinya,apa lagi memangsanya.
Tapi sayang..Si gajah tidak menyadari akan hal itu.
Pada suatu hari dalam kesedihanya,si gajah duduk di bawah sebuah pohon besar.Dia meratap dan menyesali nasibnya.
Tiba-tiba dikala si gajah sedang asik berkeluh kesah,dia mendengar sebuah suara.
"Kenapa kau terlihat duka begitu wahai gajah?Ceritakan dilema mu padaku,mungkin gua bisa membantu menyelesaikan dilema mu".
Si gajah pun terkejut,dia melihat sekelilingnya..Tidak ada siapa-siapa.Perasaan takut mulai menghinggapi hatinya.Dengan bunyi gemetar ia mencoba memberanikan diri untuk menjawab bunyi itu.
"Si..Siapa kau?".Tanya gajah tergagap.
"Aku yaitu pohon renta di samping mu ini".Jawab bunyi itu yang ternyata yaitu si pohon.
"Hah? Pohon? Bagaimana kau bisa berbicara?".Tanya gajah setengah tak percaya.
"Sang pencipta telah memberiku sebuah karunia untuk bisa berbicara.Selama ini gua membisu mengawasi gerak gerik mu.Kau sering berkeluh kesah di bawah ku.Sebenarnya apa dilema mu? Mungkin gua bisa membantu.Ceritakanlah..!".Kata si pohon aneh itu.
Lalu si gajah pun menceritakan semua hal yang di alaminya.Tentang para hewan yang selalu mengejek dan menertawakanya.Si pohon pun mendengarkan semua kisah si gajah dengan seksama.
"Lalu apa mau mu?Hal apa yang paling kau inginkan semoga kau tak berkeluh kesah lagi?".Tanya si pohon ajaib.
"Aku ingin memiliki hal yang istimewa.Yang bisa ku jadikan senjata dan membuat ku berwibawa.Seperti tanduk pada banteng,kuku yang di miliki harimau,atau taring yang di miliki singa.Agar gua tak di ejek lagi".Kata gajah.
"Hmm..Begitu?Mungkin gua bisa membantu mu.Tapi apakah kau sudah yakin dengan seruan mu?Apa kau sudah mempertimbangkanya dengan matang?
Karena apa yang kau minta tidak akan dapat kau hilangkan lagi".Kata si pohon aneh mencoba memberi saran.
"Tekad ku sudah bulat..Jadi,apakah kau bisa mengabulkanya?".Kata gajah dengan mantab.
"Aku tak bisa mengabulkan seruan mu.Tapi gua hanya bisa membantu memintakan pada sang pencipta semoga impian mu terkabul".Kata pohon ajaib.
Setelah berkata demikian,si pohon aneh pun membisu dan berdo'a.Dia meminta semoga impian gajah di kabulkan.
Tak lama setelah si pohon berdo'a,ada dua buah sinar yang turun dengan cepat dari langit.Sinar itu melesat bagai kilat dan pribadi mengenai si gajah.
Dan setelah kejadian itu,tumbuhlah dua buah "taring" di ekspresi gajah.
"Nah gajah..Sekarang impian mu sudah terkabul.Kau memiliki senjata yang lebih besar lengan berkuasa dari tanduk,lebih tajam dari kuku dan taring.Dan apa yang kau miliki itu ku namakan "gading".
Gajah pun kegirangan mendapati keinginanya terkabul.Diapun pribadi berpamitan setelah mengucapkan terimakasih pada pohon ajaib.
Dia segera memamerkan gadingnya pada semua hewan.Hewan-hewan yang melihatnya di buat takjub.Bahkan kabar gading gajah yang sangat besar lengan berkuasa membuat para binatang buas gemetar di buatnya.Mereka takut pada si gajah.
Tapi..Apa yang ia miliki kini membuat si gajah menjadi congkak dan sombong.Dia merasa hewan yang paling besar lengan berkuasa dan tak ada yang bisa melawanya,bahkan singa dan harimau yang di juluki si raja hutan pun tak berani kepadanya.
Sampai pada ahirnya,gadingnya juga turun temurun di miliki anak cucunya.Kini usia gajah tak lagi tua.Dia mempunyai banyak anak dan puluhan cucu,semua mewarisi gadingnya.
Tapi..Seiring berjalanya waktu para pemburu mulai masuk ke hutan itu.Mereka memburu apa saja yang bisa di makan.Ketika mereka melihat para gajah,mereka takjub melihat keindahan gading gajah.Gading gajah sangat besar lengan berkuasa sampai cocok kalau di jadikan senjata.
Dan ahirnya merekapun mulai memburu para gajah,bukan untuk di makan..Tapi untuk di ambil gadingnya saja.
Tak urung anak cucu si gajah yang kini sudah renta pun mulai habis,mati alasannya yaitu di buru.
Si gajah renta melihat nasib yang menimpa anak cucunya merasa bersalah dan sangat menyesal.Ternyata seruan yang ia inginkan dulu berakibat buruk pada ahirnya.Andai saja ia dulu tak punya gading,toh tetap tak ada yang berani mengganggunya.Tapi alasannya yaitu rasa kurang bersyukur membuatnya tetap merasa kurang.Dan kini yang ia dapat hanyalah sebuah penyesalan.
Lalu si gajah renta pun menemui si pohon ajaib,dia berharap semoga permohonanya dulu dapat di batalkan.
Tapi sebagaimana yang pohon aneh katakan dulu,apa yang sudah di minta tidak dapat di hilangkan.
Dan gajah pun hanya dapat mengisi sisa hidupnya dengan penyesalan alasannya yaitu kesalahanya.
Nah adek-adek yang manis,hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah..
Belajarlah untuk bersyukur.Syukuri apapun yang kau miliki dan jangan serakah akan suatu hal.Karena keserakahan hanya akan menyisakan penyesalan di kemudian hari.. :)
Cerita ini di mulai pada zaman dahulu kala.Di sebuah hutan belantara yang lebat dan di huni oleh banyak binatang,tak terkecuali para binatang buas.
Adapun hewan yang paling besar lengan berkuasa dan di takuti yaitu singa dan harimau,mereka di juluki raja hutan oleh para penghuni hutan.Mereka sangat ganas dan tak segan memangsa hewan-hewan yang lebih lemah.
Dan dalam hutan itu juga ada gajah. Tubuhnya yang besar,kulit yang keras,dan gerakanya yang lambat sering mendapat ajukan dari para hewan-hewan yang lain. Dia menjadi materi ledekan dan sering di tertawakan,hal ini pun sering membuat sakit hati si gajah. Dia merasa duka dan berfikir dunia ini tidak adil padanya.Karena ia merasa di ciptakan sebagai hewan yang paling buruk dan tak di beri kelebihan apa-apa.
Si gajah tidak menyadari,bahwa tubuhnya yang besar dan kulitnya yang keras yaitu kelebihan dan anugerah luar biasa yang ia miliki.Karena tubuhnya yang besar dan kulitnya yang keras,membuat para binatang buas tak berani mengusiknya.Bahkan singa dan harimau yang di juluki si raja hutan pun enggan untuk mendekatinya,apa lagi memangsanya.
Tapi sayang..Si gajah tidak menyadari akan hal itu.
Pada suatu hari dalam kesedihanya,si gajah duduk di bawah sebuah pohon besar.Dia meratap dan menyesali nasibnya.
Tiba-tiba dikala si gajah sedang asik berkeluh kesah,dia mendengar sebuah suara.
"Kenapa kau terlihat duka begitu wahai gajah?Ceritakan dilema mu padaku,mungkin gua bisa membantu menyelesaikan dilema mu".
Si gajah pun terkejut,dia melihat sekelilingnya..Tidak ada siapa-siapa.Perasaan takut mulai menghinggapi hatinya.Dengan bunyi gemetar ia mencoba memberanikan diri untuk menjawab bunyi itu.
"Si..Siapa kau?".Tanya gajah tergagap.
"Aku yaitu pohon renta di samping mu ini".Jawab bunyi itu yang ternyata yaitu si pohon.
"Hah? Pohon? Bagaimana kau bisa berbicara?".Tanya gajah setengah tak percaya.
"Sang pencipta telah memberiku sebuah karunia untuk bisa berbicara.Selama ini gua membisu mengawasi gerak gerik mu.Kau sering berkeluh kesah di bawah ku.Sebenarnya apa dilema mu? Mungkin gua bisa membantu.Ceritakanlah..!".Kata si pohon aneh itu.
Lalu si gajah pun menceritakan semua hal yang di alaminya.Tentang para hewan yang selalu mengejek dan menertawakanya.Si pohon pun mendengarkan semua kisah si gajah dengan seksama.
"Lalu apa mau mu?Hal apa yang paling kau inginkan semoga kau tak berkeluh kesah lagi?".Tanya si pohon ajaib.
"Aku ingin memiliki hal yang istimewa.Yang bisa ku jadikan senjata dan membuat ku berwibawa.Seperti tanduk pada banteng,kuku yang di miliki harimau,atau taring yang di miliki singa.Agar gua tak di ejek lagi".Kata gajah.
"Hmm..Begitu?Mungkin gua bisa membantu mu.Tapi apakah kau sudah yakin dengan seruan mu?Apa kau sudah mempertimbangkanya dengan matang?
Karena apa yang kau minta tidak akan dapat kau hilangkan lagi".Kata si pohon aneh mencoba memberi saran.
"Tekad ku sudah bulat..Jadi,apakah kau bisa mengabulkanya?".Kata gajah dengan mantab.
"Aku tak bisa mengabulkan seruan mu.Tapi gua hanya bisa membantu memintakan pada sang pencipta semoga impian mu terkabul".Kata pohon ajaib.
Setelah berkata demikian,si pohon aneh pun membisu dan berdo'a.Dia meminta semoga impian gajah di kabulkan.
Tak lama setelah si pohon berdo'a,ada dua buah sinar yang turun dengan cepat dari langit.Sinar itu melesat bagai kilat dan pribadi mengenai si gajah.
Dan setelah kejadian itu,tumbuhlah dua buah "taring" di ekspresi gajah.
"Nah gajah..Sekarang impian mu sudah terkabul.Kau memiliki senjata yang lebih besar lengan berkuasa dari tanduk,lebih tajam dari kuku dan taring.Dan apa yang kau miliki itu ku namakan "gading".
Gajah pun kegirangan mendapati keinginanya terkabul.Diapun pribadi berpamitan setelah mengucapkan terimakasih pada pohon ajaib.
Dia segera memamerkan gadingnya pada semua hewan.Hewan-hewan yang melihatnya di buat takjub.Bahkan kabar gading gajah yang sangat besar lengan berkuasa membuat para binatang buas gemetar di buatnya.Mereka takut pada si gajah.
Tapi..Apa yang ia miliki kini membuat si gajah menjadi congkak dan sombong.Dia merasa hewan yang paling besar lengan berkuasa dan tak ada yang bisa melawanya,bahkan singa dan harimau yang di juluki si raja hutan pun tak berani kepadanya.
Sampai pada ahirnya,gadingnya juga turun temurun di miliki anak cucunya.Kini usia gajah tak lagi tua.Dia mempunyai banyak anak dan puluhan cucu,semua mewarisi gadingnya.
Tapi..Seiring berjalanya waktu para pemburu mulai masuk ke hutan itu.Mereka memburu apa saja yang bisa di makan.Ketika mereka melihat para gajah,mereka takjub melihat keindahan gading gajah.Gading gajah sangat besar lengan berkuasa sampai cocok kalau di jadikan senjata.
Dan ahirnya merekapun mulai memburu para gajah,bukan untuk di makan..Tapi untuk di ambil gadingnya saja.
Tak urung anak cucu si gajah yang kini sudah renta pun mulai habis,mati alasannya yaitu di buru.
Si gajah renta melihat nasib yang menimpa anak cucunya merasa bersalah dan sangat menyesal.Ternyata seruan yang ia inginkan dulu berakibat buruk pada ahirnya.Andai saja ia dulu tak punya gading,toh tetap tak ada yang berani mengganggunya.Tapi alasannya yaitu rasa kurang bersyukur membuatnya tetap merasa kurang.Dan kini yang ia dapat hanyalah sebuah penyesalan.
Lalu si gajah renta pun menemui si pohon ajaib,dia berharap semoga permohonanya dulu dapat di batalkan.
Tapi sebagaimana yang pohon aneh katakan dulu,apa yang sudah di minta tidak dapat di hilangkan.
Dan gajah pun hanya dapat mengisi sisa hidupnya dengan penyesalan alasannya yaitu kesalahanya.
Nah adek-adek yang manis,hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah..
Belajarlah untuk bersyukur.Syukuri apapun yang kau miliki dan jangan serakah akan suatu hal.Karena keserakahan hanya akan menyisakan penyesalan di kemudian hari.. :)
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)