Pada suatu hari si kancil sedang berjalan-jalan di pinggir hutan.Karena merasa haus,si kancil menuju sungai untuk minum.
Ketika si kancil sedang asik minum,tiba-tiba ia mendengar bunyi rintihan kesakitan.Si kancilpun mencari dari mana arah bunyi itu berasal.
Ternyata bunyi itu yaitu bunyi pak kerbau yang kesakitan.Si kancil melihat kaki pak kerbau di gigit oleh buaya.Si kancilpun mendekati mereka untuk mencari tahu persoalan apa yang terjadi di antara mereka.
"selamat pagi pak kerbau..Selamat pagi pak buaya..Kalian sedang bermain apa?Apa gue boleh ikut".Sapa kancil berlagak bodoh.
"selamat pagi juga cil.."jawab buaya.
"yah..Selamat pagi juga cil..Kami tidak sedang bermain,tapi si buaya ingin memakan ku cil.Padahal gue telah menolongnya,tapi malah ia ingin memakan ku.Malang benar nasib ku cil..".Jawab pak kerbau dengan lemas.
"Tunggu..Tunggu..Aku tak mengerti.Bisa kalian ceritakan apa yang bahwasanya terjadi?Biar gue mampu membantu menyelesaikan persoalan kalian".Kata kancil.
Lalu pak kerbau pun bercerita.
Pada waktu pak kerbau ke sungai untuk minum,dia melihat pak buaya yang sedang kesakitan.Buaya itu tertimpa oleh sebatang pohon yang tumbang,hingga buaya itu terjebak dan tak mampu melepaskan diri.Karena merasa kasihan,pak kerbau pun menolongnya.Dia menggeser pohon itu,dia dorong dengan tanduknya yang besar lengan berkuasa hingga buaya itu dapat lepas.Tapi setelah buaya itu bebas,dia malah pribadi menggigit kaki pak kerbau dan berniat memakanya.
Si kancil hanya mampu manggut-manggut mendengar dongeng kerbau malang itu,otaknya berfikir keras untuk mampu membantu kerbau yang malang itu dari gigitan pak buaya.
"hmm..Jadi ceritanya begitu.Apakah dongeng itu benar pak buaya?".Tanya kancil pada buaya.Kini ia telah menemukan sebuah ide.
"benar itu cil..Tapi gue juga tak mampu di salahkan.Aku sudah terjebak selama tiga hari,dan tak makan apa-apa.Aku sangat lapar.Katanya si kerbau mau menolong ku.Bukankah menolong itu harus tuntas?Tidak boleh setengah-setengah.Karena gue juga lapar,berarti ia juga harus mau menolong ku biar gue tak mati kelaparan kan?Makanya ia harus mau gue makan..".Kata buaya berusaha membenarkan tindakanya.
"wah..Benar kata mu pak buaya.Berarti kau tidak salah kalau ingin memakan pak kerbau.Soalnya menolong itu memang harus hingga tuntas".Kata kancil.
Pak kerbau pun pribadi lemas mendengar balasan kancil yang membela buaya.Padahal ia berharap keadilan,dan ia mengharapkan si kancil mau membelanya supaya mampu lepas.
Sedangkan si buaya sangat senang sebab merasa di bela.Dia sangat bangga sebab kini tak ada lagi yang akan mencegahnya untuk memakan si kerbau.
"Tapi gue masih belum terlalu yakin kalau cuma lewat dongeng saja.Untuk lebih meyakinkan bahwa pak buaya yang benar,maka kita harus melaksanakan reka adegan".Kata kancil lagi.
"maksud mu bagaimana cil..?".Tanya pak buaya.
"Begini pak buaya..Kita harus mengulang kejadian waktu kerbau menolong mu.Semua di ulang dari awal kejadian saat kau tertimpa pohon dan kerbau datang untuk menolong mu".Kata kancil menjelaskan.
"Maksud mu gue harus melepaskan gigitan ku dulu dan gue kembali di timpa dengan pohon?Wah..Aku tak mau..Nanti si kerbau malah melarikan diri..".Kata buaya keberatan.
"Jangan hawatir pak buaya..Aku akan menjaganya,kan gue ada di pihak mu.Dan lagi dengan kaki luka,mana mungkin ia mampu lari?".Kata kancil berusaha meyakinkan.
"hmm..Baiklah kalau begitu,aku setuju.Tapi kau harus benar-benar menjaganya supaya tak melarikan diri".Kata buaya setuju.
"Beres..Serahkan saja semua pada ku.Lari ku kan lebih cepat dari pada pak kerbau.Bagaimana dengan mu pak kerbau?Apa kau juga setuju?".
Pak kerbau hanya mengangguk lemah,dia sudah pasrah pada nasib yang akan menimpa.Dia hanya mampu sabar,dan hatinya tak henti-henti berdo'a supaya yang maha kuasa memberinya keadilan.
Reka episode pun di mulai.Si buaya kembali ke kawasan ia tertimpa pohon,dan pak kerbau kembali mendorong pohon itu menindih badan buaya ibarat semula.
Setelah yakin buaya tak mampu lagi terlepas,si kancil pun dengan cepat mengajak pak kerbau untuk lari.Dan kerbau pun melarikan diri bersama kancil.
Buaya pun ahirnya sadar bahwa kancil telah berhasil menipunya.Kini ia menyadari bahwa dirinya salah.Dia berteriak meminta ma'af dan meminta tolong supaya kerbau mau membebaskanya.
Tapi semua sudah terlambat..Si buaya hanya dapat menyesali semua perbuatanya..Tapi,sesal kemudian tidaklah berguna..
Nah adek-adek sekalian.Kita mampu mengambil banyak pesan dari dongeng ini.
Kita harus tau membalas budi,dan mensyukuri tiap hal.
Jika kita tak tau balas akal dan bersikap rakus serta serakah,maka nasib buruk yang akan kita dapat.Sebagaimana kisah pak buaya di atas..
Ketika si kancil sedang asik minum,tiba-tiba ia mendengar bunyi rintihan kesakitan.Si kancilpun mencari dari mana arah bunyi itu berasal.
Ternyata bunyi itu yaitu bunyi pak kerbau yang kesakitan.Si kancil melihat kaki pak kerbau di gigit oleh buaya.Si kancilpun mendekati mereka untuk mencari tahu persoalan apa yang terjadi di antara mereka.
"selamat pagi pak kerbau..Selamat pagi pak buaya..Kalian sedang bermain apa?Apa gue boleh ikut".Sapa kancil berlagak bodoh.
"selamat pagi juga cil.."jawab buaya.
"yah..Selamat pagi juga cil..Kami tidak sedang bermain,tapi si buaya ingin memakan ku cil.Padahal gue telah menolongnya,tapi malah ia ingin memakan ku.Malang benar nasib ku cil..".Jawab pak kerbau dengan lemas.
"Tunggu..Tunggu..Aku tak mengerti.Bisa kalian ceritakan apa yang bahwasanya terjadi?Biar gue mampu membantu menyelesaikan persoalan kalian".Kata kancil.
Lalu pak kerbau pun bercerita.
Pada waktu pak kerbau ke sungai untuk minum,dia melihat pak buaya yang sedang kesakitan.Buaya itu tertimpa oleh sebatang pohon yang tumbang,hingga buaya itu terjebak dan tak mampu melepaskan diri.Karena merasa kasihan,pak kerbau pun menolongnya.Dia menggeser pohon itu,dia dorong dengan tanduknya yang besar lengan berkuasa hingga buaya itu dapat lepas.Tapi setelah buaya itu bebas,dia malah pribadi menggigit kaki pak kerbau dan berniat memakanya.
Si kancil hanya mampu manggut-manggut mendengar dongeng kerbau malang itu,otaknya berfikir keras untuk mampu membantu kerbau yang malang itu dari gigitan pak buaya.
"hmm..Jadi ceritanya begitu.Apakah dongeng itu benar pak buaya?".Tanya kancil pada buaya.Kini ia telah menemukan sebuah ide.
"benar itu cil..Tapi gue juga tak mampu di salahkan.Aku sudah terjebak selama tiga hari,dan tak makan apa-apa.Aku sangat lapar.Katanya si kerbau mau menolong ku.Bukankah menolong itu harus tuntas?Tidak boleh setengah-setengah.Karena gue juga lapar,berarti ia juga harus mau menolong ku biar gue tak mati kelaparan kan?Makanya ia harus mau gue makan..".Kata buaya berusaha membenarkan tindakanya.
"wah..Benar kata mu pak buaya.Berarti kau tidak salah kalau ingin memakan pak kerbau.Soalnya menolong itu memang harus hingga tuntas".Kata kancil.
Pak kerbau pun pribadi lemas mendengar balasan kancil yang membela buaya.Padahal ia berharap keadilan,dan ia mengharapkan si kancil mau membelanya supaya mampu lepas.
Sedangkan si buaya sangat senang sebab merasa di bela.Dia sangat bangga sebab kini tak ada lagi yang akan mencegahnya untuk memakan si kerbau.
"Tapi gue masih belum terlalu yakin kalau cuma lewat dongeng saja.Untuk lebih meyakinkan bahwa pak buaya yang benar,maka kita harus melaksanakan reka adegan".Kata kancil lagi.
"maksud mu bagaimana cil..?".Tanya pak buaya.
"Begini pak buaya..Kita harus mengulang kejadian waktu kerbau menolong mu.Semua di ulang dari awal kejadian saat kau tertimpa pohon dan kerbau datang untuk menolong mu".Kata kancil menjelaskan.
"Maksud mu gue harus melepaskan gigitan ku dulu dan gue kembali di timpa dengan pohon?Wah..Aku tak mau..Nanti si kerbau malah melarikan diri..".Kata buaya keberatan.
"Jangan hawatir pak buaya..Aku akan menjaganya,kan gue ada di pihak mu.Dan lagi dengan kaki luka,mana mungkin ia mampu lari?".Kata kancil berusaha meyakinkan.
"hmm..Baiklah kalau begitu,aku setuju.Tapi kau harus benar-benar menjaganya supaya tak melarikan diri".Kata buaya setuju.
"Beres..Serahkan saja semua pada ku.Lari ku kan lebih cepat dari pada pak kerbau.Bagaimana dengan mu pak kerbau?Apa kau juga setuju?".
Pak kerbau hanya mengangguk lemah,dia sudah pasrah pada nasib yang akan menimpa.Dia hanya mampu sabar,dan hatinya tak henti-henti berdo'a supaya yang maha kuasa memberinya keadilan.
Reka episode pun di mulai.Si buaya kembali ke kawasan ia tertimpa pohon,dan pak kerbau kembali mendorong pohon itu menindih badan buaya ibarat semula.
Setelah yakin buaya tak mampu lagi terlepas,si kancil pun dengan cepat mengajak pak kerbau untuk lari.Dan kerbau pun melarikan diri bersama kancil.
Buaya pun ahirnya sadar bahwa kancil telah berhasil menipunya.Kini ia menyadari bahwa dirinya salah.Dia berteriak meminta ma'af dan meminta tolong supaya kerbau mau membebaskanya.
Tapi semua sudah terlambat..Si buaya hanya dapat menyesali semua perbuatanya..Tapi,sesal kemudian tidaklah berguna..
Nah adek-adek sekalian.Kita mampu mengambil banyak pesan dari dongeng ini.
Kita harus tau membalas budi,dan mensyukuri tiap hal.
Jika kita tak tau balas akal dan bersikap rakus serta serakah,maka nasib buruk yang akan kita dapat.Sebagaimana kisah pak buaya di atas..
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)