Pada zaman dahulu, bahwasanya ayam dan elang yaitu teman baik.Mereka hampir ibarat keluarga. Saling membantu dan menolong satu sama lain.
Pada suatu hari ketika si ayam ahli sedang asik mencari makan di pinggir hutan,tiba-tiba ada kucing hutan yang muncul dan ingin memangsanya. Ayam ahli pun berlari kencang sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri,tapi si kucing hutan tetap mengejarnya dengan gigih.
Kucing hutan yang kelaparan itu tak mau kehilangan mangsa yang sudah di depan mata. Sedang si ayam ahli berusaha berlari lebih cepat,karena dulu ayam tidak mampu terbang.Sama sekali tidak mampu terbang,hanya berjalan dan berlari di tanah.
Ayam ahli semakin terdesak, karena tentu saja kecepatan larinya tak mampu menandingi kecepatan kucing hutan. Ketika keadaan semakin gawat,tiba-tiba sang elang datang.
Dia menyambar kucing hutan itu berkali-kali.Di patuk dan di cakar dengan paruh dan kukunya yang tajam. Ahirnya kucing hutan itupun lari kembali ke hutan dengan luka dan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"Hah..Hah..Terimakasih elang teman ku,untung kau datang.Kalau tidak,mungkin saya sudah di mangsa oleh kucing hutan itu". Kata ayam ahli dengan nafas tersenggal-senggal karena lelah berlari.
"Sama-sama kawan.Bukankah sebagai teman kita memang harus saling membantu".Kata elang dengan tersenyum ramah.
"Memang sih..Tapi kan tak selamanya kau mampu menolong ku..Yah contohnya ibarat hari ini,aku termasuk beruntung karena kau datang.
Andai saja tadi kau tak ada,aku pasti sudah "tinggal nama"....".Kata ayam ahli dengan wajah murung.
"Hei..Tenanglah kawan.Tak usah murung begitu.Mungkin ucapan mu memang benar.Andai saja saya mampu melaksanakan sesuatu untuk membuat mu mampu merasa tenang,pasti akan saya lakukan".Kata elang coba menghibur.
"Yah..Mungkin memang sudah takdir kawan.Aku ini cuma seekor ayam,takdir ku hanya mampu berjalan di atas tanah.Andai saja saya mampu terbang ibarat mu,pasti tak ada lagi yang mampu mengganggu ku".Kata ayam setengah mengeluh.
"Hmm..Kalau itu impian mu,mungkin saya mampu membantu".Jawab elang.
"Benarkah?Bagaimana caranya?".Tanya ayam bersemangat mendengar kabar gembira itu.
"Bangsa burung mempunyai sebuah benda pusaka berupa jarum emas.Jarum itu kami gunakan untuk menyulam sayap-sayap kami semoga kami mampu terbang.
Tapi..Jarum itu tak mampu di pinjamkan pada semua orang..Karena jarum itu yaitu benda pusaka bangsa kami".Jawab elang.
"Wah benarkah?Apa kau juga tak mampu meminjamkanya pada ku?Kita kan teman baik,masa kau tak percaya pada ku?".Tanya ayam coba membujuk.
Elang mencoba berfikir dan membuat pertimbangan,tapi setelah ayam terus merengek dan membujuknya...Ahirnya elang pun meminjamkan jarum emas itu pada ayam.
"Nah gunakanlah dengan bijak.Jaga jarum emas ini baik-baik.Jangan hingga hilang.Karena saya yang meminjamnya dari raja burung.Jika hingga ada apa-apa pada jarum ini,maka bangsa elang yang akan menanggung malu dan di salahkan oleh semua bangsa burung.
Dan pesan ku..Setelah tamat kau pakai,simpanlah baik-baik hingga saya datang mengambilnya.Jangan kau pinjamkan pada siapapun tanpa seijin ku".Kata elang berpesan panjang lebar.
"Aku mengerti kawan.Aku berjanji akan memenuhi semua pesan mu.Dan jarum ini akan ku jaga baik-baik".Jawab ayam jago.
"Baiklah jika begitu.Jarum itu saya percayakan pada mu.Tiga hari lagi saya akan datang untuk mengambilnya kembali".Kata elang kemudian terbang tinggi ke cakrawala.
Setelah elang pergi,ayam jagopun cepat-cepat menyulam sayapnya dengan jarum emas.Dia tak tabah untuk segera dapat terbang.
Baru setengah sayap yang di sulamnya,dia tak tabah untuk segera mencoba.
Diapun menaruh jarum emas itu di atas batu,kemudian ia mencoba terbang naik ke atas pagar.
"Yuhuuu..Ahirnya saya mampu terbang".Teriak ayam ahli dengan bangganya.Walau hanya gres setinggi pagar,dia sudah sangat merasa bangga.
Tiba-tiba si ayam betina datang.Dia sangat heran dan takjub melihat ayam ahli yang mampu naik di atas pagar.
"Hai ayam jago,bagaimana kau mampu naik setinggi itu?".Tanya si ayam betina penasaran.
"Aku terbang untuk naik ke sini".Kata ayam ahli membanggakan diri pada ayam betina.
"Wah..Terbang?!Bagaimana bisa?".Tanya ayam betina semakin penasaran.
"Tentu saja bisa.Aku menyulam sayap ku dengan jarum emas yang saya pinjam dari elang teman ku".Jawab ayam jaga sambil terus mengepakan sayapnya tanpa memperhatikan ayam betina.
"Wah..Hebat.Apakah saya boleh meminjamnya juga semoga saya mampu terbang dan bertengger di samping mu".Kata ayam betina merayu.
"Wah..Tentu saja.Ambilah jarum itu di atas kerikil di sebelah mu.Lalu cepatlah terbang ke samping ku".Kata ayam ahli dengan gembira.Dia telah lupa pada janjinya.
Si ayam betina pun segera menyulam sayapnya.Karena tak tabah ingin segera mampu terbang ibarat ayam jago,sebentar-sebentar ia terus mencoba terbang.Begitu ia lakukan berkali-kali.
Dan ahirnya..Ayam betina pun mampu terbang ke atas pagar menyusul ayam jago.
Mereka berduapun sangat senang dan gembira sekali.
Setelah mereka puas bertengger,merekapun kembali turun untuk meneruskan menyulam semoga mampu terbang sepenuhnya.
Tapi..Jarum emas yang mereka gunakan telah hilang entah kemana.Mungkin karena kibasan sayap ayam betina tadi,jarum itu terpelanting.
"Wah gawat..! Kau taruh dimana jarum emas tadi?".Tanya ayam jago.
"Aku tak tahu,aku lupa menaruhnya..".Jawab ayam betina.
"Kalau hingga jarum itu hilang,elang pasti akan sangat marah pada ku.Ayo kita segera mencarinya sama-sama".Kata ayam ahli panik.
Mereka berduapun segera mencari jarum itu.Mereka mencari di sekitar daerah itu.Mereka juga mencakar-cakar tanah berharap jarum itu mereka temukan,siapa tahu jarum itu terselip dan tertimbun ke dalam tanah.
Tapi hingga hari menjelang gelap,jarum itu tak mereka temukan.Dan pada esok hari mereka pun kembali meneruskan pencarian.Tapi hingga hari ketiga,jarum itu tetap tak di temukan.
Sampai pada ahirnya elang pun datang untuk mengambil jarum itu.
Tapi setelah mendengar jarum itu telah hilang,elang sangat murka.Dia sangat marah karena ayam ahli sahabatnya telah melanggar janji.Ayam ahli telah meminjamkan jarum emas itu tanpa seijin sang elang,hingga membuat jarum itu kini hilang.
"Hai ayam..Beginikah kau balas semua kebaikan ku selama ini?Aku percaya pada mu,tapi kau menghianati kepercayaan ku.
Apakah kau tak sadar? Karena kecerobohan mu,bangsa elang yang menanggung akibatnya.Kami akan di asingkan dan di kucilkan oleh bangsa burung.Pokoknya saya tak mau tahu,kau harus tanggung jawab.Selama kau belum menemukan jarum emas itu,anak cucu keturunan mu tidak akan aman dari bahaya bangsaku".Kata elang kemudian terbang dengan membawa amarah yang meluap-luap.
Dan karena kisah di atas,itulah yang jadi alasannya elang selalu menyambar bawah umur ayam dan ayam juga selalu mencakar-cakar tanah ketika mereka mencari makan.Berharap mungkin mereka mampu menemukan jarum emas yang pernah mereka hilangkan.Dan kebiasaan itu terus berjalan hingga ketika ini.
Nah adek-adek yang manis,kita mampu mengambil nasihat dari dongeng ini.
Jangan pernah menghiati kepercayaan yang di berikan kepada kita,karena itu akan membuat orang lain kecewa dan tak mempercayai kita lagi.
Dan satu lagi..Jangan pernah mengambil atau meminjamkan sesuatu tanpa seijin pemilik yang bersangkutan. :)
NOTE: "tinggal nama" yaitu pribahasa yang artinya "gugur atau mati".
Pada suatu hari ketika si ayam ahli sedang asik mencari makan di pinggir hutan,tiba-tiba ada kucing hutan yang muncul dan ingin memangsanya. Ayam ahli pun berlari kencang sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri,tapi si kucing hutan tetap mengejarnya dengan gigih.
Kucing hutan yang kelaparan itu tak mau kehilangan mangsa yang sudah di depan mata. Sedang si ayam ahli berusaha berlari lebih cepat,karena dulu ayam tidak mampu terbang.Sama sekali tidak mampu terbang,hanya berjalan dan berlari di tanah.
Ayam ahli semakin terdesak, karena tentu saja kecepatan larinya tak mampu menandingi kecepatan kucing hutan. Ketika keadaan semakin gawat,tiba-tiba sang elang datang.
Dia menyambar kucing hutan itu berkali-kali.Di patuk dan di cakar dengan paruh dan kukunya yang tajam. Ahirnya kucing hutan itupun lari kembali ke hutan dengan luka dan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"Hah..Hah..Terimakasih elang teman ku,untung kau datang.Kalau tidak,mungkin saya sudah di mangsa oleh kucing hutan itu". Kata ayam ahli dengan nafas tersenggal-senggal karena lelah berlari.
"Sama-sama kawan.Bukankah sebagai teman kita memang harus saling membantu".Kata elang dengan tersenyum ramah.
"Memang sih..Tapi kan tak selamanya kau mampu menolong ku..Yah contohnya ibarat hari ini,aku termasuk beruntung karena kau datang.
Andai saja tadi kau tak ada,aku pasti sudah "tinggal nama"....".Kata ayam ahli dengan wajah murung.
"Hei..Tenanglah kawan.Tak usah murung begitu.Mungkin ucapan mu memang benar.Andai saja saya mampu melaksanakan sesuatu untuk membuat mu mampu merasa tenang,pasti akan saya lakukan".Kata elang coba menghibur.
"Yah..Mungkin memang sudah takdir kawan.Aku ini cuma seekor ayam,takdir ku hanya mampu berjalan di atas tanah.Andai saja saya mampu terbang ibarat mu,pasti tak ada lagi yang mampu mengganggu ku".Kata ayam setengah mengeluh.
"Hmm..Kalau itu impian mu,mungkin saya mampu membantu".Jawab elang.
"Benarkah?Bagaimana caranya?".Tanya ayam bersemangat mendengar kabar gembira itu.
"Bangsa burung mempunyai sebuah benda pusaka berupa jarum emas.Jarum itu kami gunakan untuk menyulam sayap-sayap kami semoga kami mampu terbang.
Tapi..Jarum itu tak mampu di pinjamkan pada semua orang..Karena jarum itu yaitu benda pusaka bangsa kami".Jawab elang.
"Wah benarkah?Apa kau juga tak mampu meminjamkanya pada ku?Kita kan teman baik,masa kau tak percaya pada ku?".Tanya ayam coba membujuk.
Elang mencoba berfikir dan membuat pertimbangan,tapi setelah ayam terus merengek dan membujuknya...Ahirnya elang pun meminjamkan jarum emas itu pada ayam.
"Nah gunakanlah dengan bijak.Jaga jarum emas ini baik-baik.Jangan hingga hilang.Karena saya yang meminjamnya dari raja burung.Jika hingga ada apa-apa pada jarum ini,maka bangsa elang yang akan menanggung malu dan di salahkan oleh semua bangsa burung.
Dan pesan ku..Setelah tamat kau pakai,simpanlah baik-baik hingga saya datang mengambilnya.Jangan kau pinjamkan pada siapapun tanpa seijin ku".Kata elang berpesan panjang lebar.
"Aku mengerti kawan.Aku berjanji akan memenuhi semua pesan mu.Dan jarum ini akan ku jaga baik-baik".Jawab ayam jago.
"Baiklah jika begitu.Jarum itu saya percayakan pada mu.Tiga hari lagi saya akan datang untuk mengambilnya kembali".Kata elang kemudian terbang tinggi ke cakrawala.
Setelah elang pergi,ayam jagopun cepat-cepat menyulam sayapnya dengan jarum emas.Dia tak tabah untuk segera dapat terbang.
Baru setengah sayap yang di sulamnya,dia tak tabah untuk segera mencoba.
Diapun menaruh jarum emas itu di atas batu,kemudian ia mencoba terbang naik ke atas pagar.
"Yuhuuu..Ahirnya saya mampu terbang".Teriak ayam ahli dengan bangganya.Walau hanya gres setinggi pagar,dia sudah sangat merasa bangga.
Tiba-tiba si ayam betina datang.Dia sangat heran dan takjub melihat ayam ahli yang mampu naik di atas pagar.
"Hai ayam jago,bagaimana kau mampu naik setinggi itu?".Tanya si ayam betina penasaran.
"Aku terbang untuk naik ke sini".Kata ayam ahli membanggakan diri pada ayam betina.
"Wah..Terbang?!Bagaimana bisa?".Tanya ayam betina semakin penasaran.
"Tentu saja bisa.Aku menyulam sayap ku dengan jarum emas yang saya pinjam dari elang teman ku".Jawab ayam jaga sambil terus mengepakan sayapnya tanpa memperhatikan ayam betina.
"Wah..Hebat.Apakah saya boleh meminjamnya juga semoga saya mampu terbang dan bertengger di samping mu".Kata ayam betina merayu.
"Wah..Tentu saja.Ambilah jarum itu di atas kerikil di sebelah mu.Lalu cepatlah terbang ke samping ku".Kata ayam ahli dengan gembira.Dia telah lupa pada janjinya.
Si ayam betina pun segera menyulam sayapnya.Karena tak tabah ingin segera mampu terbang ibarat ayam jago,sebentar-sebentar ia terus mencoba terbang.Begitu ia lakukan berkali-kali.
Dan ahirnya..Ayam betina pun mampu terbang ke atas pagar menyusul ayam jago.
Mereka berduapun sangat senang dan gembira sekali.
Setelah mereka puas bertengger,merekapun kembali turun untuk meneruskan menyulam semoga mampu terbang sepenuhnya.
Tapi..Jarum emas yang mereka gunakan telah hilang entah kemana.Mungkin karena kibasan sayap ayam betina tadi,jarum itu terpelanting.
"Wah gawat..! Kau taruh dimana jarum emas tadi?".Tanya ayam jago.
"Aku tak tahu,aku lupa menaruhnya..".Jawab ayam betina.
"Kalau hingga jarum itu hilang,elang pasti akan sangat marah pada ku.Ayo kita segera mencarinya sama-sama".Kata ayam ahli panik.
Mereka berduapun segera mencari jarum itu.Mereka mencari di sekitar daerah itu.Mereka juga mencakar-cakar tanah berharap jarum itu mereka temukan,siapa tahu jarum itu terselip dan tertimbun ke dalam tanah.
Tapi hingga hari menjelang gelap,jarum itu tak mereka temukan.Dan pada esok hari mereka pun kembali meneruskan pencarian.Tapi hingga hari ketiga,jarum itu tetap tak di temukan.
Sampai pada ahirnya elang pun datang untuk mengambil jarum itu.
Tapi setelah mendengar jarum itu telah hilang,elang sangat murka.Dia sangat marah karena ayam ahli sahabatnya telah melanggar janji.Ayam ahli telah meminjamkan jarum emas itu tanpa seijin sang elang,hingga membuat jarum itu kini hilang.
"Hai ayam..Beginikah kau balas semua kebaikan ku selama ini?Aku percaya pada mu,tapi kau menghianati kepercayaan ku.
Apakah kau tak sadar? Karena kecerobohan mu,bangsa elang yang menanggung akibatnya.Kami akan di asingkan dan di kucilkan oleh bangsa burung.Pokoknya saya tak mau tahu,kau harus tanggung jawab.Selama kau belum menemukan jarum emas itu,anak cucu keturunan mu tidak akan aman dari bahaya bangsaku".Kata elang kemudian terbang dengan membawa amarah yang meluap-luap.
Dan karena kisah di atas,itulah yang jadi alasannya elang selalu menyambar bawah umur ayam dan ayam juga selalu mencakar-cakar tanah ketika mereka mencari makan.Berharap mungkin mereka mampu menemukan jarum emas yang pernah mereka hilangkan.Dan kebiasaan itu terus berjalan hingga ketika ini.
Nah adek-adek yang manis,kita mampu mengambil nasihat dari dongeng ini.
Jangan pernah menghiati kepercayaan yang di berikan kepada kita,karena itu akan membuat orang lain kecewa dan tak mempercayai kita lagi.
Dan satu lagi..Jangan pernah mengambil atau meminjamkan sesuatu tanpa seijin pemilik yang bersangkutan. :)
NOTE: "tinggal nama" yaitu pribahasa yang artinya "gugur atau mati".
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)