The story of Songbird and crocodiles

( English version ). The story of Songbird and crocodiles. On one day in a forest, there lived a crocodileand Songbird friendly they are familiar. Today they are fun chatting. Songbird is perched on the nose of a crocodile. But moments later, Vera felt sleepy. He yawns andopened his mouth wide. Oh, Songbird which perched on the nose Crocodiles slip fit into the mouth of a crocodile. Unfortunately, the Crocodile did not know. He confusedlooking for Songbird which is now no longer on his nose.

"Strange! To where Songbird? "gumam Vera. "He definitely took me being facetious,"Crocodile look back, to tail. However the bird isn't there. Vera then look for Songbirdin the bushes. It incorporates the snout into the bushes by the river. But the Songbirdis still not found. "Where is he?" gumam Crocodile returned.


Vera finally close my eyes to sleep. But suddenly the melodious humming soundcoming out from inside her. "Oh!" she cried wonder. His eyes are wide open. "For anew life, this time I can sing. Wow, I'm going to invite my dear friend Singer Bird tosing along. Will definitely be very fun! "

The crocodile then engrossed listening to out of himself. After a while he felt tired. He then opened his mouth, and yawn wide. When will close his eyes, his eyes saw acreature perched on his nose. The creature looks very angry. She's the Songbird."You're evil!" said the bird's scolding tone of press to the crocodiles. "Why don't youtell them if you want to open your mouth? I fall into your mouth, know? Once you're a bitch! "

"Yes!" answered Songbird. The tail shakes. "You're right know, you can'tsing at all! Your voice is very jarring! Uneasy listening! "

The crocodile was very sad to hear the word. His tears dripping. "I think the Senatorwas my voice," he says poignantly. "You know, I'd love to be able to sing. And last I figured I could already sing. It turns out? Oh, how I sound bad, unfortunately! "

Songbird feel sad. He immediately looked for ways to entertain his friend it. "Friend, how about you make water bubbles and I'm humming? We do together. Voice that sounds very tasty for sure heard. "

Vera agreed. He and entering the muzzle into the water and create bubbles. Songbirdsings. The sound of the EP is very fitting with the sound of air bubbles that are createdof crocodile. Crocodile love to all. And since then the two of them always do that every day.

And, in order for Songbird again into his mouth, a crocodile always tell first beforeopening his mouth. Wow, look at the picture above, in the real world they too familiar!

Gambar Tokoh Bal Veer India ganteng

Siapa yang tidak tahu film fiksi Bal Veer ?, film atau sinetron dari negeri India ini telah menyita banyak perhatian penonton dari salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Yang anak-anak sampai dewasapun suka dengan sinetron bal Veer ( baca : balvir ). begitu juga aku ...hehe

Tokoh anak imut dan ganteng ini telah banyak menyita perhatian penggemar film-film fiksi non ilmiah. Bagi adik-adik yang suka dengan sinetron India Bal Veer pastinya ingin mengkoleksi gambar gantengnya bukan ?. ini dia tokoh Bal veer yang ganteng itu, dilihat boleh...di simpan dalam file handphone adik juga boleh untuk wallpaper.


Bal Verr dengan si peri cantik

ball veer

Bagaimana, ganteng bukan tokoh cilik bal veer diatas ?. semoga bermanfaat dan menjadikan pengobat rindu pecinta sinetron bal veer ... 

Dongeng si Katak dan Si monyet

Ada dongeng si katak dan si monyet. Di suatu pagi yang cerah. Bocil duduk di dahan sambil mengantuk. tak disadari ternyata perutnya berbunyi keroncongan dan terasa lapar. Ia membayangkan betapa enaknya bila makan buah-buahan. akan Tetapi dia kemudian tersentak mengingat kata-kata temannya. Ia dikatakan sebagai si Serakah, tukang tidur, si Rakus, si Tukang Makan, dan sebagainya. Bahkan ia terngiang kata-kata pak tani yang memarahinya. “Awas ya kamu, kalau mencuri lagi! Kubunuh, Kau! Kalau kau ingin makan buah-buahan tanamlah sendiri! Bekerja dan berusahalah dengan baik!” kata bapak petani dengan geram. Bulu kuduknya berdiri ketika ia teringat pernah dipukuli ketika mencuri pisang dan mangga di kebun pak tani. 

dan disaat itu Bocil kemudian berpikir bagaimana caranya mendapatkan makanan agar tidak dimarahi orang. “Ah, lebih baik saya mencari sahabat karibku! Mudah-mudahan ia dapat membantuku,” kata soni dalam hati. Ia kemudian turun dari pohon dan berjalan mencari katak sahabat karibnya. Setibanya di pematang sawah, sambil bernyanyi ia memanggil sahabat karibnya tersebut. 


“Pungggg… ketipung … pppung! Heee… heee… he…! Katak sahabatku, mengapa engkau sudah lama tak muncul? Ini sahabatmu datang! Saya rindu sekali padamu! Muncullah … muncullah!” Mendengar nyanyian tersebut katak muncul sambil bernyayi “Teot… teot! Teot… tek..blung! Ini aku si Katak datang!” Aku juga rindu padamu. Bagaimana aku muncul, bila kau sendiri tak muncul?” Kedua binatang tersebut kemudian berbincang-bincang untuk melepaskan kerinduannya. Pada kesempatan itu juga si Monyet menyampaikan maksudnya. 

“wahai Katak sahabatku, bagaimana kalau kita bekerja sama untuk menanam buah-buahan,” ajak si monyet. “Wahhh, saya setuju sekali. Tetapi buah apa ya yang paling enak dan paling mudah ditanam?” jawab Katak. “akan Lebih baik kita menanam pisang saja! Bibitnya mudah didapat dan cara menanamnyapun mudah, bagaimana?” kata monyet sambil bertanya. “Baiklah, saya akan mencari bibitnya. Biasanya banyak batang pohon pisang yang hanyut di sungai. Mari kita ke tepi sungai!” jawab katak sambil mengajak monyet. Mereka kemudian ke tepi sungai sambil berbincang-bincang dengan akrabnya. Sesampainya di tepi sungai ia bermain-main sambil menunggu bila ada batang pisang yang hanyut. Benar juga! Tak lama kemudian ada sebatang pohon pisang yang hanyut. 

“Nah, itu dia!” Teriak katak sambil menunjuk batang pisang yang hanyut. “Mari kita seret ke tepi!” ajak Bocil. “Mari!” jawab katak. Mereka terjun ke sungai dan menyeret batang pisang ke tepi sungai. Sesampainya di tepi, mereka angkat batang pisang itu ke daratan. Mereka kemudian menunggu kalau ada batang pisang yang hanyut lagi tetapi tak kunjung datang. “Menunggu itu membosankan,” kata monyet menggerutu. “Ya, kalau begitu besok kita ke sini lagi! Kita tunggu bila ada batang pisang yang hanyut lagi! Yang ini untukku,” kata katak sambil memegang batang pisang. “Ah, jangan curang! Ini milik kita berdua. Dari pada menunggu sampai besok sebaiknya kita bagi saja batang pohon pisang ini sekarang,” kata monyet. 

“Baiklah, kita potong saja batang pohon pisang ini menjadi dua. Kamu bagian bawah sedang saya yang bagian atas” kata katak. “Ah, jangan curang! Yang dapat berbuah kan bagian atas! Saya sangat memerlukan buah itu dari pada kamu. Nanti yang bagian bawah juga dapat berbuah,” kata monyet membujuk katak. “Baiklah, kita kan bersahabat. Seorang sahabat haruslah saling mengerti dan saling menolong. Kita tidak boleh bertengkar hanya karena perkara kecil. Bawalah yang bagian atas! Saya cukup yang bagian bawah saja,” kata katak penuh perhatian. Mereka akhirnya membawa bagian masing-masing ke hutan. Bocil membawa batang pisang bagian atas dan katak bagian bawah untuk ditanam. 


Setiap sebulan sekali monyet mengunjungi katak. Mereka saling menanyakan tanamannya. “Bagaimana tanaman pisangmu?” tanya Bocil. “Ha… ha…, lihat saja itu! Subur bukan?! Tanamanku sangat subur. Daunnya begitu lebat.” Jawab katak sambil menunjukkan tanamannya. “Bagaimana dengan tanamanmu?” tanya katak lebih lanjut. “Wah…, tanamanku juga demikian!” jawab Bocil membohongi temannya. Ia bohong karena tanamannya sudah mati. Batang bagian atas tak mungkin hidup bila ditanam. Bulan berikutnya Bocil datang lagi. Ia bertanya kepada katak tentang tanamannya. “Bagaimana tanamanmu?” tanya Bocil. 

“Wah, tanaman pisangku sangat subur, dan sekarang sudah berbuah. Bagaimana pula tanamanmu?” jawab katak sambil menanyakan tanaman si Bocil. “Demikian juga tanamanku, sudah berbuah. Bahkan buahnya besar-besar,” jawab Bocil berbohong. Mereka kemudian berbincang-bincang sambil bergurau. Setelah selesai, Bocil kembali ke hutan. Pada kunjungan berikutnya ternyata buah pisangnya sudah masak tetapi katak tidak dapat memetiknya karena tidak dapat memanjat pohon pisang tersebut. Katakpun meminta bantuan kepada Bocil yang sedang berkunjung. “Bocil, tolong petikkan pisangku yang sudah masak itu!” pinta katak kepada Bocil. 

“Wahwahhhh..., dengan senang hati, mari kita ke sana!” jawab Bocil sambil mengajak katak. Bocil pun segera memanjat pohon pisang dan sesampainya di atas ia segera memetik dan mencoba memakannya. “Wahhhhh, ranum benar pisangmu!” teriak soni dari atas pohon pisang. “Hai Bocil, jangan kau makan sendiri saja. Cepat petikkan sesisir dulu untukku” teriak katak sambil memohon. “Ya, nanti dulu! Aku belum selesai memakannya. ” sahut soni. Satu, demi satu dimakannya pisang tersebut oleh soni, setiap katak meminta ada saja jawaban si Bocil. Katak tak pernah diberi. Bahkan si Katak hanya dilempari kulitnya oleh Bocil. 

“Kamu itu lebih baik makan kulitnya saja, katak! Ini bagianmu, terimalah! kata Bocil. Katakpun berang dilecehkan oleh Bocil. Ia pun berkata dalam hati untuk memberikan pelajaran kepada soni yang serakah tersebut. “Baiklah, oke oke, habiskan saja pisangku. Aku sudah tak berminat lagi. Aku sudah kenyang makan nyamuk. Makanan utamaku kan nyamuk, bukan pisang seperti makananmu.” kata katak dengan kesal. “Ha… ha… ha…, katak-katak…, salahmu sendiri kamu tak dapat memanjat. Kamu hanya dapat meloncat-loncat saja. Coba perhatikan saya! Saya dapat berjalan, meloncat dan memanjat. Makanankupun lebih banyak jenisnya daripada kamu. Kamu lebih baik makan nyamuk saja. Pisang ini sebenarnya untukku bukan untukmu,” kata Bocil dengan congkak. 

“Dasar Bocil serakah kamu ya! Sudahlah, janganlah banyak bicara! Cepat habiskan saja pisangku! Sebentar lagi batangnya akan saya tebang,” kata katak dengan marah. Selesai berbicara katakpun mulai menebang batang pohon pisangnya. Bocil segera mempercepat makannya. Tak terasa ia mulai kenyang dan mengantuk. Batang pohon pisang mulai bergoyang dan akan roboh tetapi soni tak dapat menahan kantuknya. Lebih-lebih goyangannya batang pohon pisang dianggapnya sebagai ayunan yang membuat ia tertidur. Akhirnya ia jatuh. Perutnya terkena ujung pohon kayu kering yang runcing dan badannya tertimpa batang pohon pisang. Matilah sang monyet serakah tadi.

Kisah sang Kera si Raja Hutan

Kisah si kera sang raja Hutan. Di suatu hari yang cerah, di  hutan rimbun itu sedang diselimuti adanya berita duka. sebab apa ?, sebab sang pemimpin hutan yaitu Sang Raja hutan sang “Singa” ditembak oleh pemburu, penghuni hutan rimba jadi gelisah. Mereka tidak mempunyai Raja lagi. tidak berapa lama seluruh penghuni hutan rimba berkumpul untuk memilih Raja yang baru dan kuat tentunya. 
Pada pemilihan Pertama yang dicalonkan adalah si Macan Tutul, akan tetapi macan tutul menolak. “Jangan, melihat manusia saja aku sudah lari tunggang langgang,” ujarnya. “Kalau begitu Badak saja, kau kan sangat kuat,” kata binatang lain. “ohhh tidak , penglihatanku kurang baik, aku telah menabrak pohon berkali-kali.” “oooo,,,mungkin Gajah saja yang jadi Raja, badan kau kan besar..”, ujar binatang-binatang lain. “Aku tidak bisa berkelahi dan gerakanku amat lambat,” sahut gajah.

kisah kera

Para binatangpun menjadi bingung, mereka belum juga menemukan raja pengganti. Ketika hendak bubar, tiba-tiba kera berteriak, “Manusia sajalah saja yang menjadi raja, ia kan yang sudah membunuh Singa”. “Tidak mungkin,” jawab tupai. “Coba kalian semua perhatikan aku…, aku mirip dengan manusia bukan ?, maka akulah yang cocok menjadi raja,” ujar kera. Setelah melalui perundingan, penghuni hutan sepakat si Kera menjadi raja yang baru. Setelah diangkat menjadi raja, tingkah laku Kera sama sekali tidak seperti Raja. Kerjanya sih hanya bermalas-malasan sambil menyantap makanan yang lezat dan enak.

Para Penghuni hutan menjadi kesal, terutama si serigala. Serigala jadi berpikir, “bagaimana si kera bisa menyamakan dirinya dengan manusia ya?, badannya saja yang sama, tetapi otaknya tidak”. Serigala mendapat ide. Suatu hari, ia menghadap kera. “Tuanku, saya menemukan makanan yang amat lezar, saya yakin tuanku pasti suka. Saya akan antarkan tuan ke tempat itu,” ujar srigala. Tanpa pikir panjang, kera, si Raja yang baru pergi bersama serigala.

Di tengah-tengah rimbun hutan, teronggok buah-buahan kesukaan kera. Kera yang tamak langsung menyergap buah-buahan itu. Ternyata, si kera langsung terjeblos ke dalam tanah. Makanan yang disergapnya ternyata jebakan yang dibuat manusia. “Tolong…tolong,” teriak kera, sambil berjuang keras agar bisa keluar dari perangkap.

“Hehehe ! tidak pernah kubayangkan, seorang raja hutan bisa berlaku bodoh, terjebak dalam perangkap yang dipasang oleh manusia, Raja seperti si kera mana bisa melindungi rakyatnya,” ujar serigala dan binatang lainnya. dan tidak lama kemudian setelah binatang-binatang meninggalkan kera, seorang pemburu datang ke tempat itu. Melihat ada kera di dalamnya, ia langsung membawa tangkapannya ke rumah.

Mewarnai hewan lucu untuk anak PAUD dan TK

Hallo adik-adik semua, tentunya kegiatan mewarnai selalu menjadi kegiatan belajar yang asik bukan ?, Kali ini kakak akan memberikan gambar untuk adik warnai dirumah. Gambar kali ini adalah gambar mewarna hewan lucu yang adik tentu suka untuk memberikan coretan warna melalui pensil warna ataupun crayon. Adik bisa mencetaknya di kertas dan kemudian adik warnai sesukanya.
Sudah ingin cepat-cepat melakukan aksi mewarnai gambar hewan lucu ?, ini kakak berikan gambarnya, silahkan dicetak dan diwarnai ya. 

mewarnai gajah
gajah lucu

singa lucu
singa lucu

kancil lucu
kancil lucu



Nah, silahkan diwarna dan jangan lupa bapak atau ibu adik disuruh melihat hasil karya warnanya ya, agar dinilai, semoga bermanfaat.