Home » » MISTERI EVOLUSI AYAM

MISTERI EVOLUSI AYAM

Pada suatu hari,baginda raja sedang berjalan-jalan keliling negrinya.
Dia sedang memantau sebatas mana kemakmuran rakyatnya.
Ahirnya..singgahlah paduka raja di sebuah peternakan ayam.
Melihat ayam yang sedang bertelur,muncul suatu inspirasi dalam benaknya.
Dia di buat penasaran oleh suatu hal,maka ia ingin mendapat tanggapan yang mampu memuaskan rasa penasaranya.

Lalu baginda raja pun membuat sebuah sayembara.
Aturanya sangat mudah...
Peserta hanya di suruh menjawab satu pertanyaan dari raja.
Dan saat ada sanggahan dari raja,peserta harus mampu menjawab dengan penjelasan yang masuk akal.

Bagi penerima yang menang,akan di hadiahi satu pundi uang emas.
Tapi bagi penerima yang tak mampu menjawab atau tak mampu mempertanggung jawabkan jawabanya,akan di beri hukuman yang berat.

Ahirnya sayembara itupun di umumkan ke seluruh negri.
Banyak sekali orang-orang yang ingin ikut dan mencoba peruntungan,terutama orang-orang miskin.
Karena hadiah satu pundi emas memang cukup menggiurkan.
Tapi alasannya ialah bahaya hukuman berat bila gagal,banyak mengurungkan niat mereka untuk ikut sayembara.
Dan hanya empat penerima nekat dan pemberani saja yang tersisa.
Nah..salah satunya ialah si sufi arif debu nawas.

Pada hari yang telah di tentukan,para rakyat pun berkumpul di lapangan dimana sayembara di adakan.
Empat penerima telah ada di atas panggung,dan baginda raja juga sudah duduk di podium untuk memberikan pertanyaan.

Sayembarapun di mulai,dan penerima utama maju di hadapan raja.

"Mana yang lebih dulu ada?
Ayam atau telur?".baginda membuka pertanyaan.

"telur paduka".jawab penerima ini sepertinya ragu-ragu.

"Apa alasan mu?".tanya paduka raja.

"Kalau ayam dulu tidak mungkin paduka,karena ayam berasal dari telur kemudian menetas jadi ayam".jawabnya dengan mantap.
Dia yakin kalau alasanya itu tepat.

"Lalu..siapa yang mengerami telur itu sampai menetas?".sanggah paduka raja.

Wajah penerima pertamapun pucat pasi,tubuhnya gemetar alasannya ialah rasa takut.
Ahirnya..peserta pertamapun di masukan penjara alasannya ialah tidak mampu menjawab sanggahan baginda raja.

Lalu penerima keduapun maju,dan baginda rajapun memberikan pertanyaan yang sama.
"Sebenarnya ayam dan telur tercipta bersamaan paduka.
Karena ayam berasal dari telur dan telur tak mampu menetas tanpa di erami oleh ayam".jawabnya mantab.

"Bukankah ada ayam betina yang mampu bertelur tanpa ayam jantan?
Lalu bagaimana kalau ayam itu bertelur sendiri gres di erami?".sanggah baginda raja.

Peserta kedua pun tak mampu menjawab dan ahirnya menyusul penerima pertama ke penjara.

Lalu penerima ketiga pun di panggil,raja mengutarakan pertanyaan yang sama.
"Sebenarnya ayam yang ada lebih dulu paduka".jawabnya yakin.

"Apa alasan mu?".tanya raja.

"Karena ayam betina mampu bertelur sendiri.
Kemudian telur itu ia erami,dan menetas ayam jantan.
Kemudian setelah besar,ayam jantan itu mengawini ayam betina dan menghasilkan telur-telur setelahnya yang kemudian menjadi ayam-ayam yang sekarang".jawabnya 100% mantab.

"Lalu bagaimana kalau ayam jantan itu mati sebelum besar dan tak sempat mengawini ayam betina?".sanggah sang raja.

Peserta ketigapun glagapan alasannya ialah tak mampu menjawab.
Dan tanpa menunggu aba-aba,langsung di jebloskan ke penjara.

Ahirnya tinggal satu penerima yang tersisa,yang tak lain dan tak bukan ialah sang pendekar kita..abu nawas..

Lalu debu nawaspun di panggil dan menghadap paduka raja.

"Menurut mu mana yang ada lebih dulu debu nawas?
Ayam atau telur?".kata baginda raja memberikan pertanyaan.

"Sebenarnya..telur ada lebih dulu dari pada ayam baginda".jawab debu nawas santai.

"Apa alasan mu?".tanya sang raja lagi.

"Alasanya sepele baginda..
Karena ayam mampu mengenal telur,tapi telur tidak mampu mengenal ayam".jawab debu nawas.

Mendengar penjelasan debu nawas ini,rajapun tertegun.
Lama ia berfikir,tapi ia tidak menemukan sanggahan untuk tanggapan debu nawas.

Ahirnya..abu nawas pun di putuskan sebagai pemenang.
Dan pulang dengan hati besar hati alasannya ialah mendapat hadiah yang besar dari raja..

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)