Home » » HIKMAH DARI KESABARAN

HIKMAH DARI KESABARAN

Dahulu kala di negri bagdad,hiduplah dua orang kakak beradik yang beragama majusi.
Mereka menyembah api sebagai yang kuasa mereka.
Sang kakak telah menyembah api selama 40 tahun,sedangkan sang adik gres 30 tahun.
Mereka menyembah api dengan impian api itu mampu menolong mereka,tidak memperabukan ataupun menghanguskan mereka dari panas api itu.
Tapi...benarkah demikian?
Apakah mereka menerima apa yang mereka harapkan?
Maka jawabanya akan segera kita ketahui..

Pada suatu hari,kakak beradik ini sedang bercakap-cakap.
Timbul keraguan dalam hati si kakak.
Dia ingin tahu,setelah sekian lama mereka menyembah api,apakah api itu tetap memperabukan mereka..?
Jadi sang kakak memberikan idenya kepada sang adik untuk mencoba memegang api.

"Cobalah kau pegang api itu wahai adik ku.
Apakah ia masih melukai kita dengan panasnya.
Karena saya takut untuk mencobanya,hati ku merasa ragu".

Mendengar kakaknya berbicara menyerupai itu,sang adik pun melaksanakan apa yang di minta kakaknya.
Dia pun mencoba mengambil bara api dengan tanganya,dan hasilnya...dia segera menarik kembali tanganya sebab kesakitan oleh panas api yang membara.

Kecewa sebab api yang selama ini mereka puja-puja tidak mampu melindungi mereka tapi malah tetap memperabukan mereka,mereka mulai sadar bahwa apa yg mereka lakukan selama ini salah.
Jadi mereka berniat mencari seseorang yang mampu menuntun mereka pada agama yang benar,dan mau menghapus dosa-dosa mereka hanya dengan sekali bertaubat.

Kemudian pergilan dua kakak beradik itu membawa serta keluarga mereka,mereka menuju ke negri basra.
Karena mereka mendengar kabar ada seorang ulama' yang sangat 'alim dan bijaksana yang berjulukan malik bin dinar.
Mereka berharap,dia mampu memberi mereka petunjuk.

Malik bin dinar yaitu seorang ulama' dan tokoh sufi yang terkenal zuhud dan ilmu agamanya tinggi.
Dia mempunyai banyak murid yang datang dari aneka macam pelosok negri hanya untuk mendapat menuntut ilmu dan memperdalam pengetahuan mereka wacana islam.

Ketika mereka hingga di negri basra,bertepatan waktu malik bin dinar sedang memberi tausiah kepada murid-muridnya.
Dia menjelaskan wacana apa itu islam dan bagaimana cara menjalani islam yang benar.
Ketika mereka mendengar tausiah malik bin dinar,timbul keyakinan dalam hati mereka bahwa inilah agama yang benar dan selama ini mereka cari.
Tapi timbul bimbang dalam hati sang kakak.
Dia takut kalau ia masuk islam,sepulangnya ia di kampungnya ia akan di kucilkan oleh orang-orang kampung dikarenakan telah murtad dari agama nenek moyang mereka.
Akhirnya ia membatalkan niatnya untuk masuk islam dan kembali pulang ke kampungnya.
Dia mengajak adiknya untuk ikut serta,tapi adiknya menolak.

"Mengapa engkau berpaling dari kebenaran yang telah kita temukan hanya sebab takut di kucilkan oleh manusia?
Padahal inilah kebenaran yang kita cari selama ini".

Tapi sang kakak tidak menghiraukan ucapan adiknya dan tetap memutuskan untuk pulang.
Sang adik sangat menyesalkan keputusan kakaknya itu.

Kemudian sang adik dan keluarganya menemui malik bin dinar setelah ia selesai mengajar.
Dia menyatakan niatnya untuk masuk islam dan mendalami agama islam.
Tentu saja malik bin dinar menyambut kabar bangga ini dengan suka cita.
Malik bin dinar pun menuntun mereka membaca dua kalimah syahadat dan di sambut oleh segenap kaum muslimin dengan suka cita.

Selesai di baiat,mereka tinggal di basra beberapa lama guna mendalami islam.
Setelah di rasa cukup,mereka berpamitan pada malik bin dinar untuk kembali ke kampung halamanya.

"Tinggalah di sini beberapa hari lagi.
Aku akan berusaha mengumpulkan sedekah dari saudara-saudara muslim kita sebagai bekal perjalanan mu".kata malik bin dinar.
"Tidak usah ya syaikh,aku tidak mau di anggap menjual agama ku sebab harta yang tak bernila".tolak sang adik itu dengan ramah.

Akhirnya,merekapun pulang kembali ke kampung halamanya.
"Hai suami ku,mulailah mencari kerja untuk menafkahi keluargamu ini".ujar sang istri.
"Baiklah istri ku,tunggulah di rumah dengan sabar.
Aku akan ke pasar mencari pekerjaan...insya allah saya akan pulang membawa makanan".jawab sang suami.

Lalu pergilah sang adik ke pasar untuk mencari pekerjaan.
Tapi..orang-orang kampung telah mengucilkanya.
Hingga tak ada seorangpun yang mau memberi pekerjaan padanya.

Lelah dan letih setelah sekian lama mencari,akhirnya di berjalan menuju kampung sebelah yang agak jauh.
Dia menuju ke sebuah masjid dan melaksanakan solat.
Setelah hari mulai malam,barulah ia pulang ke rumahnya.

Terlihat istrinya menyambutnya di depan pintu.
"Apakah tak ada seorangpun yang memberi mu pekerjaan hingga engkau pulang tanpa membawa makanan suamiku?".tanya sang istri.
"Sabarlah isteriku..aku sedang bekerja pada sang raja.
Hari ini upah ku belum di bayar.
Mungkin besok saya akan di bayar".ujar sang suami menghilangkan keresahan isterinya.

Akhirnya keluarga itu tidur melewati malam dengan menahan rasa lapar.

Paginya..si suamipun kembali ke pasar untuk mencari pekerjaan.
Tapi setelah berputar-putar hingga lelah,tetap tak ada yang mau memberinya pekerjaan.
Ahirnya diapun kembali menuju masjid yang kemarin untuk menjalankan solat dan melaksanakan ibadah.
Hingga hari senja,dia gres pulang ke rumah.

Lagi-lagi istrinya menyambutnya di depan pintu dan kembali bertanya menyerupai pertanyaanya kemarin.
"Sabarlah istri ku,aku sedang bekerja pada sang raja.
Mungkin upah ku akan di bayar malam ini.
Di tambah upah kerja ku kemarin".kata sang suami berusaha menenangkan kegelisahan istrinya.

Dan lagi-lagi pada malam itu mereka tidur dengan rasa lapa yang semakin melilit.
"Do'akan saya wahai istri ku,semoga saja upah ku di bayar pada hari ini".kata sang suami sembari berpamitan.

Diapun kembali menuju pasar dengan tubuh lemah sebab menahan rasa lapar yang semakin melilit.
Tapi sebagaimana hari-hari kemarin,tak ada seorangpun yang mau memberinya pekerjaan.
Pada waktu itu bertepatan hari jum'at,diapun kembali menuju masjid yang biasa ia datangi untuk sekalian melaksanakan solat jum'at.

Sehabis solat jum'at,dia tetap meneruska ibadah di masjid itu.
Setelah melaksanakan solat sunah beberapa roka'at,dia menengadah dan berdo'a kepada allah.

"ya allah yang maha pengasih dan maha penyayang..hari ini hamba kembali bersimpuh dan mengadu kepada engkau ya robb..
Engkau yaitu dzat yang kuasa atas segala hal..engkau yaitu dzat yang mengatur tiap rizki mahluknya.
Segala kehendak mu maka jadilah...".
"Ya allah..hamba meminta kepada engkau,bukalah pintu rizki hamba.
Hamba tidak hawatir atas diri hamba,tapi hamba takut..rasa lapar akan membuat anak dan istri hamba kembali berpaling dari jalan MU yang lurus".pinta sang suami itu dalam do'anya.

Setelah hari senja,sang suami itupun kembali bersiap pulang ke rumahnya.
Dan untuk menutup rasa malunya pada istrinya kalau kembali bertanya wacana makanan apa yang ia bawa,dia pun mengambil pasir dan di bungkus dengan kain yang ia bawa.
Dia berniat mengelabui isterinya.

Tapi..sesampainya di depan rumah,dia berhenti sejenak.
Dia resah alasan apa lagi yang akan di utarakan untuk menjawab pertanyaan istrinya nanti.

Belum sempat ia berfikir,tiba-tiba isterinya membuka pintu.
Wajahnya terlihat gembira.
"Kenapa engkau masih membisu di luar wahai suami ku?
Ayo cepat masuklah..aku telah membuat kuliner yang enak-enak untuk kita makan bersama".kata sang istri sambil menarik tangan suaminya.
Sang suami hanya dapat mengikuti istrinya dengan bertanya-tanya.
Sesungguhnya apa maksud istrinya.."masak? Makanan dari mana?".fikir sang suami.

Dia menaruh bungkusan pasir yang di bawa di luar pintu.
Betapa terkejutnya ia saat masuk rumah,berbagai hidangan yang lezat dan enak telah tersaji.

"Wahai isteri ku..dari mana engkau dapat semua makanan ini?".tanya sang suami.

Isterinya pun lalu mulai bercerita..
Bahwa tadi siang ada seorang perjaka yang gagah dan ganteng datang ke rumahnya.
Dia menyerahkan sebuah nampan dari emas yang cantik dan di tutup dengan kain.
Sa'at di buka,nampan itu berisi 1000 keping uang emas.

"Sampaikan pada suami mu,ini yaitu upah kerjanya hari ini,di tambah upah kerjanya dua hari kemarin.
Sampaikan pada suami mu,agar meningkatkan kerjanya".kata perjaka itu.

Mendengar dongeng isterinya,kontan lelaki itu mengucap subhanallah dan melaksanakan sujud syukur.
Tak henti-hentinya rasa syukur terucap dari mulutnya.
Isterinya hanya mampu melihat tingkah suaminya dengan terheran-heran.

"wahai suami ku,bungkusan apa yang kau bawa tadi?
Kenapa tak kau bawa masuk..?".tanya sang istri.
"Cuma tepung untuk makanan kita hari ini..".jawab sang suami berbohong.
Dia malu kalau hingga isterinya tau kalau yang di bawanya yaitu pasir untuk mengelabuinya.

Tapi keajaiban kembali terjadi.
Waktu bungkusan itu di buka oleh isterinya..isinya yang tadinya pasir telah berkembang menjadi tepung.

Kembali rasa syukur di panjatkan oleh sang suami.
Karena allah telah menyelamatkanya dari dosa sebab berniat membohongi isterinya.

Dan apa yang di alaminya,membuat imanya semakin berpengaruh terpatri dan membuatnya beribadah semakin tekun sebagai rasa syukurnya...

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)