Dongeng si kancil dan monyet - kali ini si kancil bertemu dengan seekor monyet yang sangat rakus. Sama menyerupai halnya dongeng si kancil sebelumnya. Si kancil dan monyet sebetulnya berteman baik, namun memang dasar sifat monyet ialah rakus dan serakah. Membuat kancil ingin membuat jera si monyet. Begitu juga halnya pada dongeng si kancil dan monyet berikut ini, selamat menyimak ceritanya yaa.
Suatu hari di pagi yang cerah. Kancil berjalan pelan disebuah kebun jambu air. "Hmm..ranum sekali jambu air itu, saya jadi ingin memetiknya, tapi kelihatannya pohon jambu itu tinggi sekali yaa". Kancil mengeluh alasannya ialah pohon jambu air tidak mampu ia panjat.
Tiba-tiba muncullah si monyet sambil bergelantungan di pohon jambu. "Hai kancil, sedang apa kau disitu" tanya si monyet. Ternyata monyet tidak kenal dengan semua jenis pohon kecuali pohon pisang kesukaannya. "Aku lagi menunggu pohon jambu air ini berjatuhan" kata si kancil.
"Oh ternyata ini pohon jambu air toh...hehehe...enak ga cil buahnya?" Si monyet bertanya lagi pada si kancil. Si kancil berkata "ya terang enak dwuoonk..kalau ga enak ngapain pula saya ada disini nungguin buah itu jatuh". "Hehehe..jangan jutek dong cil, saya khan ga tau" si monyet nyengir.
"Yo wes, tunggu dibawah ya cil, nanti saya kasih ke kamu" kata si kancil yang pribadi loncat ke atas pohon jambu air itu.
Tak lama setelah si monyet lompat menaiki pohon itu, si kancil hanya menunggu di bawah dan tidak ada satupun jambu yang diberikan kepada si kancil. Tiba-tiba "tuk.tuk..tuk" lalu si kancil berteriak "Aduh nyet, gimana sih kamu, masak saya cuma dikasih biji jambunya saja, dan bekas kau makan lagi" si kancil sangat geram atas kelakukan si monyet.
"Oops..sori cil, ada kau ya di bawah, saya sampe lupa bila kau juga kepengen jambu air ini juga...hehehe" si monyet nyengir ke arah kancil yang cemberut lalu pergi.
"Dasar monyer serakah, saya yang punya ide, malah ia yang rasakan manisnya" si kancil semakin galau.
Akhirnya si kancil tiba di kebun cabai yang terkenal pedas itu. Timbul pandangan gres si kancil untuk mengerjai si monyet yang serakah tadi. Lalu si kancil bergegas menuju pohon jambu air tadi dan memanggil si monyet yang sedang memakan jambu air.
"Nyet, monyet...sini nyet, kau pasti belum tahu yah, ada buah yang lebih manis dari jambu air ini" teriak si kancil dari bawah pohon. Si monyet tersedak alasannya ialah terkejut oleh kancil. "Duh cil, bila manggil mbo ya permisi dulu gitu, jangan ngagetin saya kayak gitu" kata si monyet protes.
"Ahh...hayo cepat buruan, nanti buah ini habis dimakan oleh kawanan hewan disana" kata si kancil.
Monyet karenanya mengikuti si kancil ke arah kebun cabai yang ia belum tahu rasanya.
Lalu sampailah si kancil dan monyet di kebun itu. "Benar nih cil rasanya lebih manis dari jambu air tadi?" Si monyet penasaran."Bahkan lebih manis dari pisang yang biasa kau makan, nyet" si kancil menimpali. Tak tabah monyet segera ingin memakan cabai itu. Sekali meraih tangan monyet penuh dengan cabai hijau yang besar-besar itu dan "hopp..." Si monyet pribadi melahap sepuluh buah cabai yang super duper pedasnya.
Seketika si muka monyet menjadi merah dan bibirnya terlihat komat-kamit menahan pedas yang amat sangat di mulutnya.
"Huaaaa........!" Si monyet lari terbirit-birit ke arah sungai. Matanya berair, mukanya merah dan bibirnya terlihat aneka macam biji cabai yang sudah ia kunyah. Melihat si monyet lari pontang panting ke sungai untuk minum, si kancil tertawa terbahak-bahak.
"Makanya jangan serakah, dasar monyet rakus" karenanya si kancil pergi meninggalkan si monyet yang sedang minum air sungasi untuk menghilangkan rasa pedas di mulutnya.
Hikmah Cerita Musang Dan Ayam yang pasti seru dan menyenangkan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
Suatu hari di pagi yang cerah. Kancil berjalan pelan disebuah kebun jambu air. "Hmm..ranum sekali jambu air itu, saya jadi ingin memetiknya, tapi kelihatannya pohon jambu itu tinggi sekali yaa". Kancil mengeluh alasannya ialah pohon jambu air tidak mampu ia panjat.
Tiba-tiba muncullah si monyet sambil bergelantungan di pohon jambu. "Hai kancil, sedang apa kau disitu" tanya si monyet. Ternyata monyet tidak kenal dengan semua jenis pohon kecuali pohon pisang kesukaannya. "Aku lagi menunggu pohon jambu air ini berjatuhan" kata si kancil.
Baca juga Cerita anak islami - kisah pemulung yang jujur
"Oh ternyata ini pohon jambu air toh...hehehe...enak ga cil buahnya?" Si monyet bertanya lagi pada si kancil. Si kancil berkata "ya terang enak dwuoonk..kalau ga enak ngapain pula saya ada disini nungguin buah itu jatuh". "Hehehe..jangan jutek dong cil, saya khan ga tau" si monyet nyengir.
"Yo wes, tunggu dibawah ya cil, nanti saya kasih ke kamu" kata si kancil yang pribadi loncat ke atas pohon jambu air itu.
Tak lama setelah si monyet lompat menaiki pohon itu, si kancil hanya menunggu di bawah dan tidak ada satupun jambu yang diberikan kepada si kancil. Tiba-tiba "tuk.tuk..tuk" lalu si kancil berteriak "Aduh nyet, gimana sih kamu, masak saya cuma dikasih biji jambunya saja, dan bekas kau makan lagi" si kancil sangat geram atas kelakukan si monyet.
"Oops..sori cil, ada kau ya di bawah, saya sampe lupa bila kau juga kepengen jambu air ini juga...hehehe" si monyet nyengir ke arah kancil yang cemberut lalu pergi.
"Dasar monyer serakah, saya yang punya ide, malah ia yang rasakan manisnya" si kancil semakin galau.
Akhirnya si kancil tiba di kebun cabai yang terkenal pedas itu. Timbul pandangan gres si kancil untuk mengerjai si monyet yang serakah tadi. Lalu si kancil bergegas menuju pohon jambu air tadi dan memanggil si monyet yang sedang memakan jambu air.
Baca juga dongeng anak Kisah simpanse sang raja
"Nyet, monyet...sini nyet, kau pasti belum tahu yah, ada buah yang lebih manis dari jambu air ini" teriak si kancil dari bawah pohon. Si monyet tersedak alasannya ialah terkejut oleh kancil. "Duh cil, bila manggil mbo ya permisi dulu gitu, jangan ngagetin saya kayak gitu" kata si monyet protes.
"Ahh...hayo cepat buruan, nanti buah ini habis dimakan oleh kawanan hewan disana" kata si kancil.
Monyet karenanya mengikuti si kancil ke arah kebun cabai yang ia belum tahu rasanya.
Lalu sampailah si kancil dan monyet di kebun itu. "Benar nih cil rasanya lebih manis dari jambu air tadi?" Si monyet penasaran."Bahkan lebih manis dari pisang yang biasa kau makan, nyet" si kancil menimpali. Tak tabah monyet segera ingin memakan cabai itu. Sekali meraih tangan monyet penuh dengan cabai hijau yang besar-besar itu dan "hopp..." Si monyet pribadi melahap sepuluh buah cabai yang super duper pedasnya.
Seketika si muka monyet menjadi merah dan bibirnya terlihat komat-kamit menahan pedas yang amat sangat di mulutnya.
"Huaaaa........!" Si monyet lari terbirit-birit ke arah sungai. Matanya berair, mukanya merah dan bibirnya terlihat aneka macam biji cabai yang sudah ia kunyah. Melihat si monyet lari pontang panting ke sungai untuk minum, si kancil tertawa terbahak-bahak.
"Makanya jangan serakah, dasar monyet rakus" karenanya si kancil pergi meninggalkan si monyet yang sedang minum air sungasi untuk menghilangkan rasa pedas di mulutnya.
Baca juga dongeng anak Cinderella dan sang pangeran tampan
Hikmah Cerita Musang Dan Ayam yang pasti seru dan menyenangkan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)