Home » » Dongeng Burung Gagak Yang Cerdik dan Kendi Air | Dongeng anak Terbaru

Dongeng Burung Gagak Yang Cerdik dan Kendi Air | Dongeng anak Terbaru

burung gagak dan kendi air
Dongeng Burung Gagak Yang Cerdik dan Kendi Air - pada suatu trend kemarau yang cukup panjang , para hewan sangat kesulitan untuk mencari air. Salah satunya ialah seekor burung hahak. Burung hahak ini selalu di jauhi teman-temanya. Selain alasannya warna bulunya yang absurd dan jelek , burung gagak ini juga sering di ejek sebagi burung yang bodoh. Sebenarnya , burung gagak tak merasa duka dan dendam akan hal itu. Dia tetap mendapatkan semua usikan teman-temanya dengan hati yang ikhlas.


Musim  kemarau panjang semakin menjadi , sampai kekeringan terjadi di mana-mana. Banyak sumber air yang telah mengering. Hingga membuat para hewan menjadi putus asa. Pada suatu hari , para hewan memutuskan untuk pindah mencari daerah gres yang memiliki sumber air yang masih mengalir. Mereka sengaja tidak memberi tahu burung gagak alasannya mereka ingin membiarkan burung gagak yang mereka benci mati kehausan. Ahirnya , pada suatu malam para hewan berbondong-nondong pergi dengan rahasia ketika si burung gagak tengah asik tidur di sarangnya.


Pada ke esokan harinya , si burung gagak merasa bingung. Karena hanya tinggal ia sendiri di daerah itu. Hewan-hewan yang lain telah tak ada di sana , dan ia tak tahu kemana mereka pergi. Ahirnya ia memutuskan untuk terbang tak tentu arah untuk mencari kemana teman-temanya pergi. Matahari yang panas menyengat dan rasa haus yang sangat menyiksa , membuat burung gagak itu kelelahan dan memutuskan turun untuk berteduh di bawah sebuah pohon. Rasa haus yang di rasakan semakin menjadi , sampai mendorongnya untuk berusaha mencari air. Setelah lama ia berputar-putar mengitari daerah itu , ia tak menemukan ada satu pun sumber air yang ada. Ketika ia hampir mengalah , burung gagak itu menemukan sebuah kendi yang berisi air di dalamnya.


Tentu saja burung gagak merasa sangat senang sekali. Tapi duduk perkara kembali muncul. Leher kendi yang panjang dan sempit membuatnya tak bisa meminum air di dalam kendi itu. Sebisa mungkin ia berusaha , tetap saja ia tak bisa menggapainya. Ingin di tumpahkanya , tapi sebagian tubuh kendi itu tertanam di dalam tanah. Rasa putus asa hampir saja menghampiri dirinya. “ Mungkin gua memang sebodoh yang di katakan teman-teman ku”. Keluh burung gagak itu. Tapi Allah selalu memberi jalan kepada hambanya yang bersabar.


Ketika burung gagak itu hampir putus asa alasannya merasa hampir mati alasannya ke hausan , ia melihat batu di samping kendi itu. Lalu tiba-tiba muncul sebuah pandangan gres di benaknya. Dia kemudian mengumpulkan banyak batu yang ada di sekitar daerah itu. Kemudia ia memasukan satu persatu ke dalam kendi yang berisi air tersebut. Lambat laun , kendi yang mulai terisi penuh dengan batu memaksa air yang ada di dalamnya untuk naik ke atas dan keluar dari kendi. Segera saja si gagak meminum air itu sepuasnya untuk menghilangkan dahaganya. Setelah ia rasa cukup , burung gagak kemudian meneruskan perjalananya untuk mencari teman-temanya.


Usahanya tak sia-sia , ia menemukan teman-temanya yang telah pindah dan menemukan sebuah mata iar baru. Tentuu saja mereka sangat terkejut dengan kedatangan burung gagak itu. Bagaimana mungkin burung gagak yang terbelakang itu bisa bertahan bahkan dapat menemukan mereka. Karena rasa penasaran , mereka bertanya pada burung gagak itu. Lalu si burung gagak mulai bercerita ihwal semua hal yang di alaminya. Hal tersebut membuat para teman-teman hewanya menjadi sangat kagum. Mereka tak menerka burung gagak yang selama ini mereka anggap sangat bodok ternyata secerdas itu. Mulai ketika itu , mereka tak mengejek burung gagak itu lahi sebagai burung yang bodoh. Bahkan mereka sangat menghormati burung gagak itu dan meminta ma’af atas semua kesalahan mereka. Dan burung gagak pun mema’afkan mereka dengan senang hati.


Nah kaka’ semua , adapun nasihat yang dapat kita petik dari kisah dongeng di atas adalah.. jangan menilai orang dari penampilan mereka. Meskipun mereka terlihat terbelakang , belum tentu ia sebodoh yang kita kira. Ilmu sedikit akan lebih baik kalau kita dapat mengamalkan dan menggunakanya , dari pada memiliki ilmu yang banyak tapi tak dapat menggunakanya dengan semestinya. Hanya untuk pamer dan sombong kepada sesama. Sampai jumpa pada kisah selanjutnya ka’. Jangan lupa buat balik lagi ea..



Di Tulis Oleh: muhammad Rifai

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)