Home » » Cerita Dongeng KANCIL dan GAJAH yang takut TIKUS| Dongeng Anak Terbaru

Cerita Dongeng KANCIL dan GAJAH yang takut TIKUS| Dongeng Anak Terbaru

cerita gajah dan tikus
Cerita Dongeng Kancil dan Gajah yang takut Tikus – Pada suatu hari , si Kancil berniatberkunjung ke kediaman si tikus sahabat lamanya. Pagi-pagi sekali si Kancil sudah mulai berangkat dari rumah , biar ia tak terlalu siang tiba di rumah si Tikus. Si Tikus tinggal di sebuah daerah kecil di pinggir hutan , tempat itu sangat mengagumkan karena terdapat sebuah danau kecil di tempat itu. Si Tikus tinggal secara berkelompok , terdiri dari beberapa keluara dan di pimpim oleh tetua tikus yang menjadi sahabat karib si kancil. Akhirnya setelah berjalan hampir setengah hari , si kancil tiba di perkampungan tikus dan di sambut besar hati oleh tikus sahabatnya. “ Wah.. kancil sahabat ku , sudah lama kita tidak bertemu. Tapi kau masih saja kurus tak gemuk-gemuk”. Canda si tikus menggoda. “ Ah.. benar.. semenjak peristiwa terahir kali kita bertemu dengan singa , hingga kini kita gres bertemu lagi. Tapi anehnya , tubuh mu tetap saja kecil tak tinggi-tinggi. Hehehe..”. si kancil membalas canda sahabatnya itu.

Mereka memang sudah lama tak bertemu semenjak peristiwa si kancil menolong tikus dari singa , bahkan karena dukungan si kancil tikus dan singa balasannya bersahabat. Kedua kawan lama itu bersenda gurau dengan hangatnya mengenang masa lalu mereka. Saling puji dan saling ejek seakan menjadi hal biasa yang selalu bisa mendatangkan tawa yang membuat mereka lebih akrab. Tapi beberapa waktu kemudian , mereka dikagetkan oleh tanah yang terguncang. Mereka lari keluar dari rumah karena menduga terjadi gempa bumi , tek terkecuali si kancil. Tapi ternyata anggapan mereka salah. Karena yang membuat bumi berguncang yaitu segerombolan gajah yang merangsak masuk ke daerah pinggir utan dan memakan semua tumbuhan di sana. Akibatnya , tempat itu menjadi porak poranda karena banyak pohon yang tumbang dan patah diterjang oleh para gajah.

Melihat hal itu , si tikus menjadi perihatin. Merasa memiliki tanggung jawab sebagai kepala kampong , si tikuspun menghampiri kawanan gajah itu untuk member nasehat. Melihat kawanya berjalan kea rah gerombolan gajah , si kancil mengikuti karena takut kalau terjadi sesuatu pada si tikus. “ Hai kawan-kawan.. saya mohon jangan merusak alam di sekitar sini. Ini kampong kami , jadi silahkan kembali dan mencari makan ke padang rumput tempat biasa kalian mencari makan. Lihatlah , banyak pohon yang patah dan tumbang karena kalian terjang membabi buta”. Kata tikus. Mendengar ada yang berkata pada mereka , gerombolan gajah mencari-cari dari mana arah suar itu muncul. Lama merak mencari tapi tak melihat satu sosok yang mereka lihat. Tapi begitu mereka tahu bahwa yang berkata pada merekaadalah seekor tikus yang sedang bangun di atas watu , kontan mereka tertawa terbahak-bahak. Lalu datanglah satu gajah yang cukup besar menghampiri si tikus yang ditemani kancil disampingnya. Mungkin gajah besar itu yaitu kepala gerombolan.

“ Hai makhluk kecil , apa yang kau bilang? Mau mengatur kami? Mahluk kecil rendahan ibarat mu tak pantas berada disini sok menasehati. Bisa-bisa kau terinjak oleh kami lalu gepeng dan mati. Hahahahaha..”. kata kepala gajah itu. Si tikus melongo , ia agak takut karena gajah itu memiliki tubuh yang besar dan kuat. Sedangkan dirinya bertubuh kecil dan lemah kalau dibanding para gajah. Melihat temanya yang ketakutan , si kancil balasannya ikut angkat bicara. “ Hai makhluk sombing.. kau tak tahu dengan siapa kau bicara?”. Teriak kancil. Para gajahpun mengalihkan pandangan pada si kancil yang bertubuh mungil dan kecil. “ Hahahaha.. ada hewan mungil lagi yang sok jadi pendekar kesiangan. Memangnya si kerdil itu sapa? Kamu tak tahu kalu kami ini hewan terkuat di sini? Bahkan harimau dan singa , tak ada yang berani melawan kami..”. kata gajah menyombongkan diri.

Dengan geram kancil menjawab.. “ Dia itu yaitu raja htan di sini. Jangankan Cuma kau , harimau dan singa saja bisa ia makan dengan giginya yang tajam dan kuat”. Kata kancil. “hahahaha.. apa kau bilang? Kamu mimpi ya? Makhluk kecil rendahan ini mau memakan kami juga? Sudah gila kau ya?”. Kata gajah mengejek sambil tertawa terbahak. “Oooo.. jadi kalian meragukan kemampuan raja kami ini? mau bukti?”. Tantang kancil. “Buktikan kalau memang benar begitu.. apa yang ingin kau tunjukan hewan kecil?”. Tanya gajah mulai marah karena tersinggung. “ Baik.. apa kau bisa memakan batang pohon dan kayu?” Tanya kancil. “ Hah.. gila kau..!! mana mungkin ada hewan yang bisa memakan batang kayu? Bahkan gigi singan dan harimau yang tajam , tak akan bisa memakan kayu”. Kata gajah. Seakan tahu dengan siasat kancil , si tikus berusaha sok arogan dan berani. “ Raja ku ini , giginya sangat berpengaruh dan tajam , jangankan daging kalian , batang kayu yang besarpun tak menjadi dilema untuk dirinya. Mampu ia robohkan dan ia makan..”. kata kancil. “ Hahahahahaha.. dua hewan kecil yang gila..”. kata gajah semakin mengejek.

“Baiklah kalau kalian tak percaya.. tapi kalau semua kata-kata ku bisa dibuktikan , kalian harus bersedia menjadi santapan raja ku ini. Dia sudah cukup lama tak makan daging gajah , kalian jangan lari ya..”. Kata si kancil menantang. Si kancil lalu member instruksi pada si tikus untuk melanjutkan tugasnya , tikuspun lalu menuju sebuah pohon yang cukup besar. Lalu menggigit batang pohon itu , mengeratnya hingga pohon itu lama-lama terkikis dan hampir tumbanga. Melihat hal itu , para gerombolan gajah menjadi kaget , mereka menduga bahwa tikus memang berpengaruh dan bisa memakan segalanya termasuk mereka. Tanpa menunggu komando , semua kawanan gajah itu lari kalang kabut mencari selamat karena takut kalau tikus benar-benar akan memakan mereka semua. Melihat hal itu , tikus dan kancil tertawa geli..” Ya.. lari sana.. tapi kalau hingga raja ku bertemu kalian lagi , maka ia akan memakan kalian hidup-hidup.. ingat itu..!!”. gajah yaitu hewan yang memiliki ingatan yang cukup kuat. Semenjak hari itu , kawanan gajah tak ada lagi yang berani ke tempat itu. Bahkan setiap gajah bertemu dengan tikus , mereka akan merasa ketakutan karena takut dimakan olehnya. Dan itu terus berlanjut hingga ketika ini. dan menjadi karena kenapa gajah takut dengan tikus..

                                                                       The End

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)