Kisah Sepedaku Yang Butut - Cerita anak kali ini yaitu bercerita ihwal seorang anak yang memiliki sebuah sepeda yang sudah butut, namun sangat ia sayangi. Anak itu berjulukan Ravi Vilda. Sepeda itu ia mainkan setiap sore bersama adiknya di sebuah lapangan bersahabat rumahnya. Pada suatu saat ia sedang bermain sepeda bersama adik dan teman-temannya, tiba-tiba datanglah seorang kakek yang sudah tua.
Si kakek tadi membawa banyak barang di bakul yang ia pikul di punggungnya. Ravi kemudian menghampiri kakek itu lalu bertanya, "hendak kemana kakek?", lalu si kakek menjawab, "kakek mau pulang kerumah, nak, kakek gres pulang berjualan di pasar".
Lalu Ravi dan Vilda hendak menolong membawa barang si kakek tersebut. " Sini kek, biar kami bawakan barang kakek yang banyak itu, biar kakek jadi ringan", Si Kakek tertegun akan kebaikan Ravi dan Vilda tersebut.
Tidak lama si kakek menunjukkan isi daganganya yang tidak habis terjual untuk dibawa oleh sepeda butut si Ravi, kebetulan sepeda butut itu memiliki keranjang di depan sepeda, kesannya sang kakek mampu berjalan lenggang tanpa memikul beban berat di bakulnya.
Sesampai di rumah kakek yang tidak terlalu jauh dari lapangan kawasan Ravi Vilda bermain, si kakek mempersilahkan masuk kepada Ravi dan Vilda untuk memasuki rumah kakek tadi. Terlihat rumah si kakek sangan kumuh sekali, dan tidak ada perabotan sama sekali.
Ravi bergegas pulang dan minta pamit kepada si kakek serta kembali ke lapangan menemui teman-temanya yang menunggu di lapangan lalu bermain kembali.
Keesokan harinya Si Ravi terbangun untuk pergi sekolah, sepulang sekolah Ravi pergi kerumah si kakek yang kemarin ia tolong, ternyata rumah si kakek sudah rata dengan tanah. Ternyata si kakek sudah pindah jawaban rumahnya digusur oleh sebuah perumahan mewah.
Ravi sangat duka sekali, ia pun pulang ke rumah dengan sangat lesu dan mengabaikan teman-temannya yang mengajak ia bermain sepeda di lapangan. Dipandanginya sepeda butut miliknya, kemudian ia tersenyum sendiri sambil berfikir, "walau sepedaku butut namun sudah mampu menolong orang". Kemudian ia beranjak menghampiri temannya dan bermain kembali.
Keesokan harinya, sebelum ia berangkat sekolah, ia dikejutkan oleh seorang tamu yang datang pagi-pagi sekali ke rumahnya. Ibunya menyuruhnya membukakan pintu dan melihat siapa tamu yang datang.
Alangkah terkejutnya ternyata tamu yang datang yaitu kakek-kakek yang ia tolong beberapa hari yang lalu. "Ada apa kek?, kenapa kakek datang kesini?, apa kakek butuh pertolongan saya?" tanya si Ravi heran kepada si kakek.
"Tidak nak, saya datang kesini bukan untuk minta tolong kau membawakan barang saya ke pasar, saya sudah tidak jualan di pasar lagi, sekarang saya berternak ayam dan memelihara ikan, nah sebagai rasa terima kasih saya kepada kamu, saya belikan kau sepeda baru, supaya kau tidak merasa minder kepada teman-temanmu dan sebagai rasa terima kasih saya alasannya yaitu kemarin kau sudah menolong kakek".
Bagai disambar petir di siang hari, Ravi sangat kaget dan bercampur senang, ternyata si kakek memperhatikan sepeda butut milik ravi dan menggantikan dengan sepeda baru, alasannya yaitu sikakek menerima uang ganti rugi hasil penggusuran rumahnya.
Akhirnya Ravi dapat bersekolah dan bermain dengan sepeda barunya itu. Hikmah dari Dongeng Anak Kisah Tikus Dan Buaya yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
Si kakek tadi membawa banyak barang di bakul yang ia pikul di punggungnya. Ravi kemudian menghampiri kakek itu lalu bertanya, "hendak kemana kakek?", lalu si kakek menjawab, "kakek mau pulang kerumah, nak, kakek gres pulang berjualan di pasar".
Lalu Ravi dan Vilda hendak menolong membawa barang si kakek tersebut. " Sini kek, biar kami bawakan barang kakek yang banyak itu, biar kakek jadi ringan", Si Kakek tertegun akan kebaikan Ravi dan Vilda tersebut.
Baca ini juga ya : cerita anak Si Kancil dan seruling asing
Tidak lama si kakek menunjukkan isi daganganya yang tidak habis terjual untuk dibawa oleh sepeda butut si Ravi, kebetulan sepeda butut itu memiliki keranjang di depan sepeda, kesannya sang kakek mampu berjalan lenggang tanpa memikul beban berat di bakulnya.
Sesampai di rumah kakek yang tidak terlalu jauh dari lapangan kawasan Ravi Vilda bermain, si kakek mempersilahkan masuk kepada Ravi dan Vilda untuk memasuki rumah kakek tadi. Terlihat rumah si kakek sangan kumuh sekali, dan tidak ada perabotan sama sekali.
Ravi bergegas pulang dan minta pamit kepada si kakek serta kembali ke lapangan menemui teman-temanya yang menunggu di lapangan lalu bermain kembali.
Keesokan harinya Si Ravi terbangun untuk pergi sekolah, sepulang sekolah Ravi pergi kerumah si kakek yang kemarin ia tolong, ternyata rumah si kakek sudah rata dengan tanah. Ternyata si kakek sudah pindah jawaban rumahnya digusur oleh sebuah perumahan mewah.
Ravi sangat duka sekali, ia pun pulang ke rumah dengan sangat lesu dan mengabaikan teman-temannya yang mengajak ia bermain sepeda di lapangan. Dipandanginya sepeda butut miliknya, kemudian ia tersenyum sendiri sambil berfikir, "walau sepedaku butut namun sudah mampu menolong orang". Kemudian ia beranjak menghampiri temannya dan bermain kembali.
Keesokan harinya, sebelum ia berangkat sekolah, ia dikejutkan oleh seorang tamu yang datang pagi-pagi sekali ke rumahnya. Ibunya menyuruhnya membukakan pintu dan melihat siapa tamu yang datang.
Alangkah terkejutnya ternyata tamu yang datang yaitu kakek-kakek yang ia tolong beberapa hari yang lalu. "Ada apa kek?, kenapa kakek datang kesini?, apa kakek butuh pertolongan saya?" tanya si Ravi heran kepada si kakek.
"Tidak nak, saya datang kesini bukan untuk minta tolong kau membawakan barang saya ke pasar, saya sudah tidak jualan di pasar lagi, sekarang saya berternak ayam dan memelihara ikan, nah sebagai rasa terima kasih saya kepada kamu, saya belikan kau sepeda baru, supaya kau tidak merasa minder kepada teman-temanmu dan sebagai rasa terima kasih saya alasannya yaitu kemarin kau sudah menolong kakek".
Cerita anak lainnya : Dongeng anak penggembala dan serigala
Bagai disambar petir di siang hari, Ravi sangat kaget dan bercampur senang, ternyata si kakek memperhatikan sepeda butut milik ravi dan menggantikan dengan sepeda baru, alasannya yaitu sikakek menerima uang ganti rugi hasil penggusuran rumahnya.
Akhirnya Ravi dapat bersekolah dan bermain dengan sepeda barunya itu. Hikmah dari Dongeng Anak Kisah Tikus Dan Buaya yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)