Dongeng anak indonesia kali ini bermula dair sebuah kerajaan di negeri antah berantah. Dahulu kala ada seorang raja yang berjulukan raja Diandras, Raja ini sangat berilmu dan bijaksana dalam memimpin kerajaannya. Sampai suatu ketika raja mengalami sakit yang parah, berpuluh-puluh tabib dari negeri seberang didatangkan dari negeri seberang untuk mengobati penyakit sang raja, namun tidak satupun yang berhasil mengobati dan menyembuhkan penyakit sang raja. Akhirnya diadakan sayembara kerajaan yang di umumkan di tengah alun-alun kerajaan.
Sayembara itu berbunyi, barang siapa yang mampu menyembuhkan penyakit raja, akan diberikan hadiah, bila ia (pemenang sayembara) yakni laki-laki maka ia akan diangkat menjadi pangeran sebagai pengganti raja kelak, dan bila ia perempuan maka ia akan dijadikan permaisuri raja.
Setelah itu berdatanglah para tabib dan orang pinta dari segala penjuru negeri, ada yang datang dengan menggunakan perahu melintasi lautan ada pula yang menyebrang sungai, ada pula yang menggunakan kesaktian dengan terbang diatas awan.
Sesampainya dipintu istana, perjaka itu disambut oleh 2 orang penjaga pintu gerbang istana yang berbadan tinggi dan tegap. "Berhenti kisanak, ada tujuan apa engkau hendak memasuki istana raja", tanya penjaga kepada perjaka itu. Dari penampilannya perjaka itu tampak sangat lusuh, bajunya compang-camping dan mukanya kotor serta tubuhnya sangat anyir sekali.
"Aku ingin menemui raja dan ingin menyembuhkan baginda raja", kata perjaka itu sambil membungkuk dan menunjukkan sebuah bungkusan kepada para penjaga. Sontak para penjaga pribadi tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan perjaka itu. "Haahaha..bagaimana mungkin kau mampu menyembuhkan raja, sedangkan kau saja tampak jorok dan menyerupai mirip orang sakit, haha", kata penjaga sambil tertawa memegangi perut mereka.
"Tapi raja kalian sedang sekarat, apakah tidak boleh hamba menyembuhkan baginda raja?", sontak pribadi para penjaga pribadi melotot mendengar perkataan si perjaka tadi. "Hei anak muda, lancang sekali kau berkata raja kami sedang sekarat!", "Oh ya silahkan saja engkau lihat sendiri, bukannya sayembara ini diadakan untuk menyembuhkan raja?".
Mendengar keributan yang terjadi di pintu gerbang, salah satu perdana menteri kerajaan menghampiri, "Ada apa gerangan, wahai pengawal?". Tanya sang menteri kepada penjaga.
"Ini tuanku, ada anak muda yang ingin mengobati sakit baginda raja Diandras, tapi dari penampilannya ia sangat tidak meyakinkan". "Baik, bawa masuk ia kedalam istana", kata sang menteri.
Singkat dongeng si perjaka ini masuk kedalam istana, kemudian ia menunjukkan sebuah kode kesembuhan kepada sang Raja. "Baginda raja, maafkan hamba yang telah lancang masuk kedalam istana raja, tetapi ijinkan hamba memberitahukan bahwa sakit baginda raja hanya mampu diobati oleh bunga kembang sepatu raksasa, dan bunga itu hanya mampu diambil oleh orang yang paling jujur di kerajaan ini".
Sehari setelah perjaka itu datang, keesokan harinya berbondong-bondong rakyat keraajaan itu mendatangi bunga kembang sepatu yang ada di dalam hutan, tak satupun mampu menghampiri bunga tersebut.
Sampai balasannya ada seorang kakek tua, datang dan memetik bunga kembang sepatu tanpa ada halangan yang berarti. Si kakek lalu dibawa dan diboyong oleh pengawal istana dan memberika obat yang berasal dari kembang sepatu untuk diminum oleh sang Raha Diandras.
Dan balasannya rajapun sembuh, dan sikakek tidak meminta satupun hadiah yang ditawarkan oleh sang raja, hanya ada satu usul sang kakek, yaitu ia ingin raja tetap memerintah negeri ini dengan lebih berilmu dan bijaksana lagi. Raja kemudian meneteskan air mata, ia tidak menerka di negeri ini masih ada orang yang nrimo menunjukkan perlindungan tanpa mengharapkan imbalan.
Akhirnya sang kakek diangkat menjadi penasihat raja, dan raja Diandras pun kembali memerintah sebagai raja di negeri yang adil, hening dan sentosa bagi rakyatnya. Hikmah dari Cerita Si Iis anak pandai dan rajin bekerja yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
Sayembara itu berbunyi, barang siapa yang mampu menyembuhkan penyakit raja, akan diberikan hadiah, bila ia (pemenang sayembara) yakni laki-laki maka ia akan diangkat menjadi pangeran sebagai pengganti raja kelak, dan bila ia perempuan maka ia akan dijadikan permaisuri raja.
Setelah itu berdatanglah para tabib dan orang pinta dari segala penjuru negeri, ada yang datang dengan menggunakan perahu melintasi lautan ada pula yang menyebrang sungai, ada pula yang menggunakan kesaktian dengan terbang diatas awan.
Baca juga dongeng - Kisah Penggembala MalangNamun semua akseptor sayembara yang datang untuk mengobati sang raja balasannya gagal untuk menyembuhkan raja. Hingga pada suatu hari datanglah seorang perjaka masuk kedalam istana.
Sesampainya dipintu istana, perjaka itu disambut oleh 2 orang penjaga pintu gerbang istana yang berbadan tinggi dan tegap. "Berhenti kisanak, ada tujuan apa engkau hendak memasuki istana raja", tanya penjaga kepada perjaka itu. Dari penampilannya perjaka itu tampak sangat lusuh, bajunya compang-camping dan mukanya kotor serta tubuhnya sangat anyir sekali.
"Aku ingin menemui raja dan ingin menyembuhkan baginda raja", kata perjaka itu sambil membungkuk dan menunjukkan sebuah bungkusan kepada para penjaga. Sontak para penjaga pribadi tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan perjaka itu. "Haahaha..bagaimana mungkin kau mampu menyembuhkan raja, sedangkan kau saja tampak jorok dan menyerupai mirip orang sakit, haha", kata penjaga sambil tertawa memegangi perut mereka.
"Tapi raja kalian sedang sekarat, apakah tidak boleh hamba menyembuhkan baginda raja?", sontak pribadi para penjaga pribadi melotot mendengar perkataan si perjaka tadi. "Hei anak muda, lancang sekali kau berkata raja kami sedang sekarat!", "Oh ya silahkan saja engkau lihat sendiri, bukannya sayembara ini diadakan untuk menyembuhkan raja?".
Mendengar keributan yang terjadi di pintu gerbang, salah satu perdana menteri kerajaan menghampiri, "Ada apa gerangan, wahai pengawal?". Tanya sang menteri kepada penjaga.
"Ini tuanku, ada anak muda yang ingin mengobati sakit baginda raja Diandras, tapi dari penampilannya ia sangat tidak meyakinkan". "Baik, bawa masuk ia kedalam istana", kata sang menteri.
Singkat dongeng si perjaka ini masuk kedalam istana, kemudian ia menunjukkan sebuah kode kesembuhan kepada sang Raja. "Baginda raja, maafkan hamba yang telah lancang masuk kedalam istana raja, tetapi ijinkan hamba memberitahukan bahwa sakit baginda raja hanya mampu diobati oleh bunga kembang sepatu raksasa, dan bunga itu hanya mampu diambil oleh orang yang paling jujur di kerajaan ini".
Sehari setelah perjaka itu datang, keesokan harinya berbondong-bondong rakyat keraajaan itu mendatangi bunga kembang sepatu yang ada di dalam hutan, tak satupun mampu menghampiri bunga tersebut.
Sampai balasannya ada seorang kakek tua, datang dan memetik bunga kembang sepatu tanpa ada halangan yang berarti. Si kakek lalu dibawa dan diboyong oleh pengawal istana dan memberika obat yang berasal dari kembang sepatu untuk diminum oleh sang Raha Diandras.
Dan balasannya rajapun sembuh, dan sikakek tidak meminta satupun hadiah yang ditawarkan oleh sang raja, hanya ada satu usul sang kakek, yaitu ia ingin raja tetap memerintah negeri ini dengan lebih berilmu dan bijaksana lagi. Raja kemudian meneteskan air mata, ia tidak menerka di negeri ini masih ada orang yang nrimo menunjukkan perlindungan tanpa mengharapkan imbalan.
Akhirnya sang kakek diangkat menjadi penasihat raja, dan raja Diandras pun kembali memerintah sebagai raja di negeri yang adil, hening dan sentosa bagi rakyatnya. Hikmah dari Cerita Si Iis anak pandai dan rajin bekerja yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)