Cerita Burung Hantu Tua Dan Belalang
Pada suatu hari disebuah pohon renta hidup seorang burung hantu, ia ialah burung hantu renta pemarah dan galak. terutama jikalau ada yang mengganggu dikala ia sedang tidur. burung hantu itu selalu tidur di siang hari dan ia akan bangkit jikalau matahari sudah terbenam dikala cahaya mulai memudar di langit.
Dan perlahan lahan ia menggeliat dan metanya berkedip kedip dari dalam lubang pohon renta itu. Siburung hantu berseru "hooo..hooo..hooo..oo..ooo." Suaranya menggema melalui kayu yang rimbun ia mulai memburu serangga, katak, tikus dan kumbang sebagai makanan favorite nya.
Singkat cerita, disuatu sore pada ekspresi dominan panas dengan udara yang terasa hangat. Ia sedang tertidur pulas di dalam lubang pohon tua, tiba-tiba ada seekor belalang yang sedang beryanyi lagu gembira. namun nyanyiannya itu sangat menyesakan indera pendengaran si burung hantu. Burung hantu renta itu pun menengok dari dalam lubang pohon yang digunakan sebagai pintu dan jendela itu.
"Hey, pergi dari sini kau belalang," katanya kepada si belalang tersebut.
"Apakah kau tidak memiliki watak belalang? kau setidaknya harus menghormati usia ku yang sudah renta dan membiarkan saya tidur dengan damai !!!"
Akan tetapi si belalang itu menjawab dengan nada yang sangat bergairah bahwa ia juga punya hak di pohon renta ini. si belalang itu pun malah menjadi-jadi dengan sengaja bernyanyi kembali dengan bunyi lebih keras dari sebelumnya.
Dongeng anak Lainnya :
Si burung hantu renta pun sadar bahwa tidak ada gunanya berdebat dengan si belalang yang keras kepala ini, selain itu sebab matahari masih bersinar membuat matanya masih rabun untuk memungkinkan dirinya menghukum si belalang itu.
Terdengar si belalang terus saja bernyanyi dengan bunyi yang keras dan membuat si burung hantu renta itu tidak mampu memejamkan matanya. Si burung hantu pun berfikir dan mendapat wangsit bagaimana menghukum si belalang itu di siang hari ini.
Si burung hantu kembali menengokan kepalanya dari dalam lobang pohon renta itu. Namun kali ini si burung hantu berbicara dengan sangat ramah sekali kepada si belalang.
"Hay, tuan belalang yang baik hati. Jika saya terus terjaga saya pasti akan mendengarkan kau bernyanyi. Tapi dikala ini saya mempunyai anggur lezat disini, anggur ini kiriman dari Olympus, dan anggur ini saya pikir minuman Apollo sebelum ia menyanyi untuk para tuhan tertinggi. Jika kau mau, saya persilahkan kau datang berkunjung kesini untuk menikmati anggur lezat ini bersama-sama. Dan saya tahu jikalau kau meminum anggur ini, pasti kau mampu bernyanyi menyerupai Apollo." rayu si burung hantu kepada si belalang.
Belalang terbelakang itu pun terbawa hanyut oleh kata - kata sanjungan si burung hantu renta itu. Dan Si belalang melompat kesarang burung hantu, begitu si belalang cukup erat dalam jangkauan pengelihatan si burung hantu. Si burung hantu tua itu pun pribadi menerkam dan memakan nya.
Pada suatu hari disebuah pohon renta hidup seorang burung hantu, ia ialah burung hantu renta pemarah dan galak. terutama jikalau ada yang mengganggu dikala ia sedang tidur. burung hantu itu selalu tidur di siang hari dan ia akan bangkit jikalau matahari sudah terbenam dikala cahaya mulai memudar di langit.
Dan perlahan lahan ia menggeliat dan metanya berkedip kedip dari dalam lubang pohon renta itu. Siburung hantu berseru "hooo..hooo..hooo..oo..ooo." Suaranya menggema melalui kayu yang rimbun ia mulai memburu serangga, katak, tikus dan kumbang sebagai makanan favorite nya.
dongeng kisah anak |
Singkat cerita, disuatu sore pada ekspresi dominan panas dengan udara yang terasa hangat. Ia sedang tertidur pulas di dalam lubang pohon tua, tiba-tiba ada seekor belalang yang sedang beryanyi lagu gembira. namun nyanyiannya itu sangat menyesakan indera pendengaran si burung hantu. Burung hantu renta itu pun menengok dari dalam lubang pohon yang digunakan sebagai pintu dan jendela itu.
"Hey, pergi dari sini kau belalang," katanya kepada si belalang tersebut.
"Apakah kau tidak memiliki watak belalang? kau setidaknya harus menghormati usia ku yang sudah renta dan membiarkan saya tidur dengan damai !!!"
Akan tetapi si belalang itu menjawab dengan nada yang sangat bergairah bahwa ia juga punya hak di pohon renta ini. si belalang itu pun malah menjadi-jadi dengan sengaja bernyanyi kembali dengan bunyi lebih keras dari sebelumnya.
Dongeng anak Lainnya :
Si burung hantu renta pun sadar bahwa tidak ada gunanya berdebat dengan si belalang yang keras kepala ini, selain itu sebab matahari masih bersinar membuat matanya masih rabun untuk memungkinkan dirinya menghukum si belalang itu.
Terdengar si belalang terus saja bernyanyi dengan bunyi yang keras dan membuat si burung hantu renta itu tidak mampu memejamkan matanya. Si burung hantu pun berfikir dan mendapat wangsit bagaimana menghukum si belalang itu di siang hari ini.
Si burung hantu kembali menengokan kepalanya dari dalam lobang pohon renta itu. Namun kali ini si burung hantu berbicara dengan sangat ramah sekali kepada si belalang.
"Hay, tuan belalang yang baik hati. Jika saya terus terjaga saya pasti akan mendengarkan kau bernyanyi. Tapi dikala ini saya mempunyai anggur lezat disini, anggur ini kiriman dari Olympus, dan anggur ini saya pikir minuman Apollo sebelum ia menyanyi untuk para tuhan tertinggi. Jika kau mau, saya persilahkan kau datang berkunjung kesini untuk menikmati anggur lezat ini bersama-sama. Dan saya tahu jikalau kau meminum anggur ini, pasti kau mampu bernyanyi menyerupai Apollo." rayu si burung hantu kepada si belalang.
Belalang terbelakang itu pun terbawa hanyut oleh kata - kata sanjungan si burung hantu renta itu. Dan Si belalang melompat kesarang burung hantu, begitu si belalang cukup erat dalam jangkauan pengelihatan si burung hantu. Si burung hantu tua itu pun pribadi menerkam dan memakan nya.
Tag :
cerpen, dongeng pendek, dongeng bergambar, dongeng, dongeng sebelum tidur, dongeng bagus, unduh dongeng,
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)