Home » » CERITA ULAR AJAIB dan PEMBUAT TIKAR| Dongeng Anak Terbaru

CERITA ULAR AJAIB dan PEMBUAT TIKAR| Dongeng Anak Terbaru

cerita ular dan petani
Ular ajaib
CeritaUlar asing dan Pembuat Tikar – Dahulu kala , ada seorang pembuat tikar yang sangat miskin. Dia tinggal di tepi hutan bersama isterinya , tanpa tetangga satupun yang ia miliki. Setiap hari pekerjaanya ialah memotong bamboo di hutan kemudian menganyamnya menjadi tikar. Lalu tikar yang ia buat di jualnya ke pasar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Pada suatu hari dikala ia pergi ke hutan untuk memotong bamboo , ia mendengar ada bunyi minta tolong. Lalu ia pun mncari-cari dari mana arah bunyi itu berasal. Ternyata itu ialah bunyi seekor ular yang tercepit di antara belukar pohon bamboo. Lalu diapun menolong ular itu untuk melepaskan diri. Ternyata , ular tersebut ialah ular ajaib. Si pembuat tikar di perbolehkan oleh ular itu untuk meminta apapun yang di butuhkan dikala ia kesulitan.

“Aku ingin punya rumah yang megah dan jadi orang kaya”. Kata pembuat tikar.
“Baiklah , seruan mu akan terkabulkan”. Kata si ular.
Benarlah demikian , setelah itu.. si pembuat tikar memiliki rumah yang cukup megah dan mewah. Bahkan kemegahan rumah yang di milikinya dapat menyaingi indahnya sebuah kerajaan.
“Hai suami ku , apa gunanya kita memiliki rumah megah dan jadi orang kaya , jikalau tak ada satupun orang yang menghormati kita? Lihatlah , kita hidup sendiri di pinggir hutan. Kau pergilah lagi menemui ular itu , mintalah sesuatu lagi padanya..”. kata sang isteri.

Lalu si pembuat tikarpun kembali pergi ke hutan menemui ular asing itu.
“Apa lagi yang kau butuhkan?”. Tanya si ular.
“Aku ingin di hidup mewah dan di hormati oleh banyak orang. Lihatlah , rumah ku ada di pinggir hutan. Semegah apapun bangunanya , tak ada yang akan melihatnya”. Kata si pembuat tikar.
“Baiklah.. dengan seizing dari yang maha kuasa , besok seruan mu akan terkabul. Sekarang pulanglah’’. Kata si ular. Lalu si pembuat tikar pun kembali pulang ke rumahnya , dan menunggu ke ajaiban apa lagi yang akan terjadi.

Pada keesokan harinya , ada beberapa prajurit dan pejabat kerajaan yang dating ke rumah si pembuat tikar. Tentu si pembuat tikar merasa terkejut , ada gerangan apa para prajurit dan pejabat istana dating mengunjunginya. Ternyata kedatangan mereka bertujuan untuk menjemput ia dan isterinya ke istana. Sang raja yang dahulu telah memerintahkan para pejabat dan pengawal untuk menjemput mereka dan menjadikanya seorang raja , alasannya ialah sang raja terdahulu telah memutuskan meninggalkan tahta dan kemewahan untuk menjalani pertapaan.

Ahirnya.. cita-cita pembuat tikarpun kembali terkabul. Dia hidup dalam kemewahan , dan di hormati banyak orang. Apakah ia sudah merasa cukup? Ternyata tidak.. kemewahan dan tahta yang di sandangnya telah menumbuhkan sifat keserakahan dan tamak dalam dirinya. Pada suatu hari.. ia ingin ganti baju , tapi para pelayan bilang jikalau baju sang raja belum kering setelah di basuh alasannya ialah seharian itu mendung. Dan pada hari yang lain , ia ingin berenang dalam bak kerajaan. Tapi alasannya ialah panas matahari yang terik , air bak itu menjadi sangat panas dan membuat kulitnya sedikit melepuh.

“apa gunanya menjadi raja jikalau hanya dapat memerintah dan di hormati oleh insan saja. Mungkin akan lebih menyenangkan jikalau mata hari juga tunduk atas perintah ku dan mematuhi segala titah ku. Besok gue akan dating lagi ke hutan menemui si ular”. Kata pembuat tikar itu.
Pada keesokan harinya , ia dating lagi ke hutan sendiri untuk menemui si ular.
“Apa lagi yang kau butuhkan?”. Tanya si ular.
“Aku belum merasa puas jikalau hanya di hormati dan di patuhi oleh insan saja. Aku ingin biar matahri juga tunduk pada perintah ku’. Kata pembuat tikar itu dengan angkuhnya.
Mendengar seruan si pembuat tikar , ular asing itu menjadi sangat marah. Lalu dengan amarah yang meledak , ia berkata pada pembuat tikar itu..
“Kau memang dasar insan tak tahu malu..!! kau serakah.. tamak.. dan sombong akan apa yang kau miliki. Kau sudah lupa pada derajat mu. Karena ke angkuhan mu , kau ingin menyaingi kekuasaan tuhan? Pergilah..!! gue tak mau lagi melihat mu. Pergi sekarang atau kau akan ku buat celaka”. Kata si ular.

Melihat ular yang sangat marah.. si pembuat tikar segera lari dari daerah itu dan pulang ke istananya.
“Tak mengapa seruan ku tak terkabul. Paling tidak , gue masih tetap menjadi raja yang kaya dan di hormati”. Katanya sambil tersenyum.
Tapi beberapa hari kemudian ia di kejutkan dengan kedatangan kembali raja yang lama. Ternyata si raja yang lama membatalkan niatnya untuk menjadi pertapa dan memutuskan untuk menjadi raja kembali. Ahirnya , si pembuat tikar pun di turunkan dari tahta dan di suruh kembali pulang ke rumahnya di pinggir hutan. Ahirnya ia dan isterinya pun kembali pulang menuju rumahnya di pinggir hutan.

“Ah.. tak mengapa gue tak lagi menjadi raja , paling tidak gue masih memiliki rumah yang megah dan harta yang cukup melimpah”. Gumamnya dalam hati.
Tapi alangkah terkejutnya ia dikala tiba di rumahnya. Karena rumahnya yang megah dan bagus , kini berubah kembali menjadi sebuah gubuk kecil yang reot dan jelek. Rumah megahnya telah berubah lagi ibarat rumahnya yang semula. Melihat kejadian itu , timbul penyesalan di hatinya. Dia lalu pergi ke hutan untuk menemui si ular dan meminta ma’af. Tapi setelah lama ia mencari , ular asing itu tak juga ia temukan. Ahirnya , si pembuat tikar kembali hidup dalam kemiskinan  seperti sedia kala dengan membawa penyesalan yang sangat dalam seumur hidupnya alasannya ialah ketamakan dan keserakahanya.

THE END

Story By: Muhammad Rifa’i

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)