Kisah Kupik si Kupu-kupu kecil . Kupik yang sebelumnya seekor ulat senang sekali bermain bola bersama teman-temannya di lapangan rumput yang hijau. Kupik si ulat sangat senang bermain bola dari pagi hari sampai petang. Baginya tak ada hari yang dilewatkan tanpa bermain bola bersama teman-temannya.
pada waktunya si Kupik harus berubah menjadi seekor kepompong dan pada akhirnya berubah menjadi seekor kupu-kupu. Teman-teman kupik sangat kehilangan kupik yang sudah beberapa hari tidak bermain bola bersama mereka.
si Kupik sering melamun dan termenung di rumah, akibat sekarang ia harus memiliki sepasang sayap di belakang badannya. Ibu si Kupik melihat tingkah si Kupik yang tidak seceria hari biasanya bertanya kepada si Kupik. "Kenapa kau tidak bermain bola bersama temanmu, Kupik?," "Apa yang sedang kau pikirkan saat ini?" tanya ibu Kupik kepada Kupik yang sedang menatap langit. "Aku heran bu, kenapa aku menjadi kupu-kupu, kenapa aku tidak menjadi ulat saja selamanya, lihat aku, Bu, kini aku tidak bisa bermain bola lagi bersama teman-temanku, karena aku harus terbang kesana kemari tanpa bola", sedih sekali hati Kupik yang kini sudah menjadi kupu-kupu.
Mendengar perkataan Kupik, si iBu mencoba membesarkan hati si Kupik. "Kupik, kau harus bangga dengan sayapmu, kini kau bisa terbang kesana kemari dan tidak lagi berjalan dengan badanmu ketika kau masih menjadi ulat, dan pastinya sayapmu pasti akan berguna nanti". Sang ibu menyuruh Kupik bermain bersama teman-temannya kembali. Kupik langsung bangkit dari duduknya, ia langsung membusungkan dadanya, ia yakin kalau kini ia harus menjadi kupu-kupu yang bermanfaat bagi makhluk lain. Ia lalu pergi menemui teman-temannya yang masih duduk-duduk di pinggir lapangan.
"Hei teman-teman, kenapa kalian tidak bermain bola?" tanya si Kupik. "Kami tidak ada teman yang bisa bermain bola sepintar kau Kupik" keluh salah satu teman Kupik. "Baiklah ayo kita main bola lagi, dan kali ini aku akan bermain diatas kalian, karena aku tidak mungkin lagi bermain bola di tanah". Akhirnya mereka bermain bola dengan senang. Sampai pada akhirnya bola yang ditendang oleh teman Kupik sangat keras dan tersangkut di sebuah pohon yang tinggi dan tidak ada yang bisa memanjat pohon.
Si Kupik melihat bola tersangkut di pohon yang tinggi langsung terbang menuju bola tadi, dengan sedikit usaha akhirnya bola tadi berhasil diturunkan oleh si Kupik. "Hore...hore..bolanya sudah jatuh lagi, mari kita main bola lagi" Sorak sorai teman Kupik sangat senang sekali akhirnya bisa bermain bola kembali. "Hmm...ternyata benar apa yang dikatakan oleh ibuku, bahwa sayap ini pasti akan berguna suatu saat" gumam si Kupik bangga dengan sayap yang ia miliki saat ini.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)