Pada zaman dahulu kala di dataran tanah jawa,pulau jawa masih di liputi hutan belantara yang lebat.
Jumlah insan yang menghuni pulau jawa kala itu masih sedikit.
Hingga mereka hidup berpencar ke segala penjuru dengan berkelompok untuk membangun peradaban.
Al-kisah ada sebuah desa kecil yang sangat subur.
Desa itu terletak di tengah-tengah persawahan.
Itu memiliki kegunaan semoga desa mereka tidak eksklusif berbatasan dengan hutan,hingga mereka aman dari hewan-hewan buas yang berkeliaran.
Dan sawah-sawah mereka berbatasan eksklusif dengan hutan.
Maka ketika mereka menggarap sawah,mereka juga harus waspada dari ancaman sergapan hewan buas.
Di antara hewan-hewan buas yang paling di takuti yaitu harimau,karena sudah sering memakan korban.
Di desa itu tinggalah seorang kakek terkenal baik hati dan ramah yang berjulukan ki maulaya.
Para warga desa sangat segan dan mengagumi beliau.
Bukan hanya alasannya yaitu keramahanya,sifatnya yang pandai dan bijaksana sering di jadikan patokan ketika ada perselisihan.
Itu bukan suatu hal yang aneh,karena ki maulaya yaitu seorang penyiar agama.
Beliau datang ke desa itu untuk mengembangkan anutan islam yang dia bawa.
Beliau mengajar bukan hanya lewat nasehat dan ucapan,tapi dia juga memberi referensi teladan dengan tingkah laku.
Pada suatu pagi ki maulaya berangkah ke sawah menyerupai hari biasa.
Dia membawa cangkul dan sebungkus bekal.
Sesampainya di sawah,ki maulaya pun melaksanakan kegiatan menyerupai biasa.
Dan ketika hari beranjak sore,ki maulaya pun bersiap pulang.
Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya,ki maulaya terhenti oleh bunyi yang di dengarnya.
Itu yaitu bunyi binatang yang dia faham betul,dan sepertinya binatang itu sedang dalam persoalan dan butuh pertolongan.
Ki maulaya pun mencari dari mana bunyi itu berasal.
Dan dia pun menemukan sebuah lubang jebakan,dan di lihatnya di dalam lubang itu ada tiga ekor anak harimau yang terjebak tak mampu keluar.
Melihat bahwa binatang yang dia temukan mampu membahayakanya,diapun tertegun sejenak.
Terjadi pergulatan dalam batinya.
Satu sisi dia kasihan pada hewan itu dan ingin menolongnya,tapi pada sisi lain ketakukan juga menyelimuti hatinya.
Ahirnya setelah beberapa ketika terpaku,ki maulaya dapat menekan rasa takutnya.
"Aku percaya..bahwa kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula.
Bismillahirrohmanirrohim..".gumamnya meneguhkan hati kemudian masuk ke dalam lubang.
Di keluarkanya satu persatu anak harimau itu,setelah semua terangkat dia pun naik keluar dari lubang itu.
Tapi gres saja dia hingga di atas,tiba-tiba dari semak belukar keluar seekok harimau yang sangat besar.
Harimau itu yaitu induk dari tiga anak harimau yang dia tolong.
Ki maulayapun gemetar dan berkeringat dingin,rasa takut telah menjalar ke sekujur tubuhnya.
Tapi dia mencoba mengendalikan diri,yang ada di fikiranya ketika itu hanya pasrah pada kehendak sang pencipta.
Diapun mencoba menenangkan diri dan menekan rasa takutnya.
"Aku tak berniat menyakiti bawah umur mu.
Aku hanya mencoba menolong mereka".katanya dengan bibir bergetar.
"Apakah kau akan membalas kebaikan ku dengan memakan ku?
Kalau itu kehendak mu,aku lapang dada jadi santapan mu.
Tapi dengan satu perjanjian..jangan pernah kau ganggu anak cucu dan semua keturunan ku,sebagai akhir gue selamatkan keturunan mu hari ini".kata ki maulaya pada harimau itu.
Tapi tak ada tanda-tanda harimau itu akan menerkamnya.
Harimau itu hanya mendekatinya sambil mengendus-endus ki maulaya,lalu dia pergi membawa anak-anaknya.
Setelah mengalami kejadian yang mengerikan itu,ki maulayapun meneruskan perjalanan pulang.
Konon setelah kejadian itu,ki maulaya dan harimau menjadi sahabat.
Harimau itu sering menunggui ki maulaya ketika di sawah,menjaganya dari ancaman hewan-hewan buas di hutan.
Dan ketika ki maulaya mengadakan sebuah acara,pasti dia menemukan seekor rusa yang di taruh di depan pintunya.
Rusa itu tidak mati,hanya terlihat bekas luka gigitan di kakinya sehingga dia tak lagi mampu lari.
Dan ki maulaya tahu kalau itu yaitu kiriman dari si harimau sahabatnya.
Sampai ketika ki maulaya sudah wafat,terkadang para warga masih sering melihat harimau yang berkunjung ke rumah ki maulaya.
Harimau itu hanya duduk sebentar di pelataran kemudian kembali lagi ke dalam hutan.
Entah itu induk harimau yang menjadi teman ki maulaya dulu atau anak turunya.
Tapi yang pasti..anak cucu ki maulaya tak lagi heran kalau pagi-pagi membuka pintu,mereka temui seekor harimau yang tidur di pelataran.
Dan sebagaimana perjanjian ki maulaya dan induk harimau,anak cucu dan keturunan ki maulaya tak pernah ada yang di lukai apa lagi di mangsa oleh harimau.
Dan apa yang di yakini ki maulaya kini terbukti..
"Kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula".
Dan ini mampu memberi referensi pada kita,jangan ragu untuk menyebar kebaikan.
Bahkan pada musuh mu sendiri...
Jumlah insan yang menghuni pulau jawa kala itu masih sedikit.
Hingga mereka hidup berpencar ke segala penjuru dengan berkelompok untuk membangun peradaban.
Al-kisah ada sebuah desa kecil yang sangat subur.
Desa itu terletak di tengah-tengah persawahan.
Itu memiliki kegunaan semoga desa mereka tidak eksklusif berbatasan dengan hutan,hingga mereka aman dari hewan-hewan buas yang berkeliaran.
Dan sawah-sawah mereka berbatasan eksklusif dengan hutan.
Maka ketika mereka menggarap sawah,mereka juga harus waspada dari ancaman sergapan hewan buas.
Di antara hewan-hewan buas yang paling di takuti yaitu harimau,karena sudah sering memakan korban.
Di desa itu tinggalah seorang kakek terkenal baik hati dan ramah yang berjulukan ki maulaya.
Para warga desa sangat segan dan mengagumi beliau.
Bukan hanya alasannya yaitu keramahanya,sifatnya yang pandai dan bijaksana sering di jadikan patokan ketika ada perselisihan.
Itu bukan suatu hal yang aneh,karena ki maulaya yaitu seorang penyiar agama.
Beliau datang ke desa itu untuk mengembangkan anutan islam yang dia bawa.
Beliau mengajar bukan hanya lewat nasehat dan ucapan,tapi dia juga memberi referensi teladan dengan tingkah laku.
Pada suatu pagi ki maulaya berangkah ke sawah menyerupai hari biasa.
Dia membawa cangkul dan sebungkus bekal.
Sesampainya di sawah,ki maulaya pun melaksanakan kegiatan menyerupai biasa.
Dan ketika hari beranjak sore,ki maulaya pun bersiap pulang.
Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya,ki maulaya terhenti oleh bunyi yang di dengarnya.
Itu yaitu bunyi binatang yang dia faham betul,dan sepertinya binatang itu sedang dalam persoalan dan butuh pertolongan.
Ki maulaya pun mencari dari mana bunyi itu berasal.
Dan dia pun menemukan sebuah lubang jebakan,dan di lihatnya di dalam lubang itu ada tiga ekor anak harimau yang terjebak tak mampu keluar.
Melihat bahwa binatang yang dia temukan mampu membahayakanya,diapun tertegun sejenak.
Terjadi pergulatan dalam batinya.
Satu sisi dia kasihan pada hewan itu dan ingin menolongnya,tapi pada sisi lain ketakukan juga menyelimuti hatinya.
Ahirnya setelah beberapa ketika terpaku,ki maulaya dapat menekan rasa takutnya.
"Aku percaya..bahwa kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula.
Bismillahirrohmanirrohim..".gumamnya meneguhkan hati kemudian masuk ke dalam lubang.
Di keluarkanya satu persatu anak harimau itu,setelah semua terangkat dia pun naik keluar dari lubang itu.
Tapi gres saja dia hingga di atas,tiba-tiba dari semak belukar keluar seekok harimau yang sangat besar.
Harimau itu yaitu induk dari tiga anak harimau yang dia tolong.
Ki maulayapun gemetar dan berkeringat dingin,rasa takut telah menjalar ke sekujur tubuhnya.
Tapi dia mencoba mengendalikan diri,yang ada di fikiranya ketika itu hanya pasrah pada kehendak sang pencipta.
Diapun mencoba menenangkan diri dan menekan rasa takutnya.
"Aku tak berniat menyakiti bawah umur mu.
Aku hanya mencoba menolong mereka".katanya dengan bibir bergetar.
"Apakah kau akan membalas kebaikan ku dengan memakan ku?
Kalau itu kehendak mu,aku lapang dada jadi santapan mu.
Tapi dengan satu perjanjian..jangan pernah kau ganggu anak cucu dan semua keturunan ku,sebagai akhir gue selamatkan keturunan mu hari ini".kata ki maulaya pada harimau itu.
Tapi tak ada tanda-tanda harimau itu akan menerkamnya.
Harimau itu hanya mendekatinya sambil mengendus-endus ki maulaya,lalu dia pergi membawa anak-anaknya.
Setelah mengalami kejadian yang mengerikan itu,ki maulayapun meneruskan perjalanan pulang.
Konon setelah kejadian itu,ki maulaya dan harimau menjadi sahabat.
Harimau itu sering menunggui ki maulaya ketika di sawah,menjaganya dari ancaman hewan-hewan buas di hutan.
Dan ketika ki maulaya mengadakan sebuah acara,pasti dia menemukan seekor rusa yang di taruh di depan pintunya.
Rusa itu tidak mati,hanya terlihat bekas luka gigitan di kakinya sehingga dia tak lagi mampu lari.
Dan ki maulaya tahu kalau itu yaitu kiriman dari si harimau sahabatnya.
Sampai ketika ki maulaya sudah wafat,terkadang para warga masih sering melihat harimau yang berkunjung ke rumah ki maulaya.
Harimau itu hanya duduk sebentar di pelataran kemudian kembali lagi ke dalam hutan.
Entah itu induk harimau yang menjadi teman ki maulaya dulu atau anak turunya.
Tapi yang pasti..anak cucu ki maulaya tak lagi heran kalau pagi-pagi membuka pintu,mereka temui seekor harimau yang tidur di pelataran.
Dan sebagaimana perjanjian ki maulaya dan induk harimau,anak cucu dan keturunan ki maulaya tak pernah ada yang di lukai apa lagi di mangsa oleh harimau.
Dan apa yang di yakini ki maulaya kini terbukti..
"Kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula".
Dan ini mampu memberi referensi pada kita,jangan ragu untuk menyebar kebaikan.
Bahkan pada musuh mu sendiri...
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)