Suatu hari ada seekor Tupai yang sangat lincah, dia mampu berpindah-pindah dari satu pohon ke pohon yang lain dengan sangat cekatan dan lihai sekali. Sekali dia berayun dari satu pohon tinggi sekali lompatannya dan iapun mampu mendarat dengan sangat tepat di pohon yang dia tuju tanpa terjatuh. Semua hewan anggota hutan sangat mengagumi Tupai si pelompat yang ulung.
Suatu hari Tupai merasa bahwa dirinya sudah tidak ada yang memperhatikannya lagi, kini dia merasa dirinya sudah tidak betah lagi di hutan. Dan iapun mencari-cari perhatian dari hewan penghuni hutan lainnya.
Sesekali dia melompat dengan gaya-gaya yang dia buat-buat sendiri, seolah dia ingin menawarkan gayanya yang mampu melompat dari satu pohon ke pohon yang lain dengan gaya akrobatik, sehingga mampu memukai hewan lainnya.
Si Adek Yang Senang Membuat Cerita Anak
Tapi sayang, tak satupun hewan penghuni hutan yang tertarik melihat pertunjukkan si Tupai. Akhirnya si Tupai merasa letih dan tidak mampu melompat lagi. hingga karenanya pada lompatan terakhir dia tidak mampu menggapai pohon tujuannya dan karenanya terjatuh.
"Bruuuk......!", badan Tupai jatuh ke atas tanah, dia merasa sangat kesakitan. Ia pegangi punggungnya yang kesakitan. Namun alasannya dia merasa sakit, karenanya dia meminta tolong kepada hewan penghuni hutan lainnya.
"Toolooong....Tolooong...!" teriak Tupai meminta tolong, lalu muncullah si kancil yang datang menghampiri Tupai.
"Kamu kenapa, Tupai, kok tidur-tiduran menyerupai itu?" tanya Kancil kepada si Tupai.
"Aku jatuh, Cil....addduh.." rintih si Tupai kepada si Kancil yang datang menolongnya.
"Lhoo..kamu khan berakal melompat, Tupai, gue heran kok kau masih mampu jatuh?' Si Kancil terheran-heran mendengar pengesahan si Tupai.
Dongeng Anak Sapi Penolong Bertanduk Raksasa
"Maaf Cil, tadi gue melompat dengan penuh kesombongan, padahal biasanya gue lompat biasa-biasa saja, tapi gue ingin menawarkan kebisaan ku kepada teman-teman yang lain, jikalau gue jago melompat, tapi gue letih dan lemas alasannya tidak ada yang memperhatikanku lagi..." lirih si Tupai merasa kesakitan.
"Hahahaha,.....Tupai..tupai.., makanya jikalau kita masih diberi keahlian, jangan kau sombong menawarkan keahlianmu..nah jadinya kau terjatuh deh", tawa si Kancil.
Sejak ketika itu, Tupai tidak lagi melompat dengan kesombongan, dia pun menyesal alasannya harus melompat dengan penuh gaya dan ingin dilihat oleh yang lain.
Demikian cerita anak kali ini, hikmahnya yaitu janganlah kita sombong, alasannya dengan kesombongan apapun yang kita miliki akan menjadi sia-sia dan justru akan mencelakakan kita. Berjalanlah di muka bumi ini dengan kasih sayang dan tidak menyombongkan apa yang kita miliki. Sebab apapun yang kita miliki ketika ini akan dimintakan pertanggungan jawab oleh sang Maha Kuasa.
Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
Suatu hari Tupai merasa bahwa dirinya sudah tidak ada yang memperhatikannya lagi, kini dia merasa dirinya sudah tidak betah lagi di hutan. Dan iapun mencari-cari perhatian dari hewan penghuni hutan lainnya.
Sesekali dia melompat dengan gaya-gaya yang dia buat-buat sendiri, seolah dia ingin menawarkan gayanya yang mampu melompat dari satu pohon ke pohon yang lain dengan gaya akrobatik, sehingga mampu memukai hewan lainnya.
Si Adek Yang Senang Membuat Cerita Anak
Tapi sayang, tak satupun hewan penghuni hutan yang tertarik melihat pertunjukkan si Tupai. Akhirnya si Tupai merasa letih dan tidak mampu melompat lagi. hingga karenanya pada lompatan terakhir dia tidak mampu menggapai pohon tujuannya dan karenanya terjatuh.
"Bruuuk......!", badan Tupai jatuh ke atas tanah, dia merasa sangat kesakitan. Ia pegangi punggungnya yang kesakitan. Namun alasannya dia merasa sakit, karenanya dia meminta tolong kepada hewan penghuni hutan lainnya.
"Toolooong....Tolooong...!" teriak Tupai meminta tolong, lalu muncullah si kancil yang datang menghampiri Tupai.
"Kamu kenapa, Tupai, kok tidur-tiduran menyerupai itu?" tanya Kancil kepada si Tupai.
"Aku jatuh, Cil....addduh.." rintih si Tupai kepada si Kancil yang datang menolongnya.
"Lhoo..kamu khan berakal melompat, Tupai, gue heran kok kau masih mampu jatuh?' Si Kancil terheran-heran mendengar pengesahan si Tupai.
Dongeng Anak Sapi Penolong Bertanduk Raksasa
"Maaf Cil, tadi gue melompat dengan penuh kesombongan, padahal biasanya gue lompat biasa-biasa saja, tapi gue ingin menawarkan kebisaan ku kepada teman-teman yang lain, jikalau gue jago melompat, tapi gue letih dan lemas alasannya tidak ada yang memperhatikanku lagi..." lirih si Tupai merasa kesakitan.
"Hahahaha,.....Tupai..tupai.., makanya jikalau kita masih diberi keahlian, jangan kau sombong menawarkan keahlianmu..nah jadinya kau terjatuh deh", tawa si Kancil.
Sejak ketika itu, Tupai tidak lagi melompat dengan kesombongan, dia pun menyesal alasannya harus melompat dengan penuh gaya dan ingin dilihat oleh yang lain.
Demikian cerita anak kali ini, hikmahnya yaitu janganlah kita sombong, alasannya dengan kesombongan apapun yang kita miliki akan menjadi sia-sia dan justru akan mencelakakan kita. Berjalanlah di muka bumi ini dengan kasih sayang dan tidak menyombongkan apa yang kita miliki. Sebab apapun yang kita miliki ketika ini akan dimintakan pertanggungan jawab oleh sang Maha Kuasa.
Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)