Dongeng Anak Cerita si Boncel Anak Sakti - dongeng anak kali ini menceritakan si Boncel yang kerap di panggil anak sakti. Kesaktian si Boncel kerap dipakai untuk kebaikan. Banyak orang-orang yang dibantu boncel didalam segala masalah. Suatu hari si boncel sedang menyusuri pematang sawah yang menguning siap panen.
Tiba-tiba dari kejauhan ada seorang kakek bau tanah yang berjalan menuju arah si Boncel. Si Boncel memberi salam kepada kakek itu, namun kakek itu tidak menjawab bahkan si kakek sengaja mendorong si Boncel sehingga Boncel jatuh ke dalam parit di pinggir pematang.
Dengan sigap Boncel pribadi melompat dan tidak jatuh ke dalam parit. "Wahai kakek, ada apa gerangan kau mendorong gue dan tidak menjawab salamku". Si kakek tidak menjawab pertanyaan malah menjulurkan tongkat yang berisikan buntelan ke arah Boncel.
Boncel yang sakti menangkis dan terus menghindar dari serangan si kakek. "Wahai anak sakti, dari mana kah kau berasal, siapakah gurumu?". Si kakek bertanya setelah lelah menyerang. "Maaf kek, bukan gue tidak mau menjawab, tetapi gue mencicipi ada aura balas dendam dalam diri kakek".
Si kakek tidak menjawab namun pribadi meninggalkan si Boncel, si Boncel tidak dendam kepada si kakek, ia hanya tertegun sementara dan melanjutkan perjalanannya.
Dari jauh seseorang ternyata telah menyaksikan pecahan tadi, kemudian orang itu menghampiri si Boncel. "Wahai anak muda..tunggu!". Kembali si Boncel menghentikan langkahnya.
"Ada apa kisanak?" si Boncel bertanya.
"Tadi gue perhatikan kau sangat sakti sekali. Tahukah kau dengan siapa kau bertarung?" orang itu bertanya.
"Tidak gue tidak tahu"
"Kau tadi bertarung dengan kakek sakti dari gunung macan" si orang itu menjelaskan.
"Aku tidak pernah mencari musuh, akupun tidak mengharapkan kesaktian ini. Aku cuma berharap mampu membantu orang-orang yang ingin pertolongan. Dan akupun ingin menjadi orang normal kembali".
"Baiklah jikalau itu keinginanmu" orang itu pribadi pergi sekelebat cahaya.
Si Boncel tanpa pikir panjang terus berjalan lagi. Keesokan harinya si Boncel bangkit dengan perasaan bahwa ia tidak kehilangan kekuatannya, namun ia tetap bersyukur. Baginya ada dan tiada kesaktian itu tidak menyebabkan dirinya sombong kepada siapa saja.
Hikmah dari Cerita Anak Kupu-kupu Emas yang Sombong. Nah Adik-adik biar kalian mampu mencontoh pesan tersirat dari dongeng diatas. Sampai jumpa
Sumber http://www.dongenganakindonesia1.comTiba-tiba dari kejauhan ada seorang kakek bau tanah yang berjalan menuju arah si Boncel. Si Boncel memberi salam kepada kakek itu, namun kakek itu tidak menjawab bahkan si kakek sengaja mendorong si Boncel sehingga Boncel jatuh ke dalam parit di pinggir pematang.
Dengan sigap Boncel pribadi melompat dan tidak jatuh ke dalam parit. "Wahai kakek, ada apa gerangan kau mendorong gue dan tidak menjawab salamku". Si kakek tidak menjawab pertanyaan malah menjulurkan tongkat yang berisikan buntelan ke arah Boncel.
Baca juga dongeng anak kancil dan serigala yang suka laga domba
Boncel yang sakti menangkis dan terus menghindar dari serangan si kakek. "Wahai anak sakti, dari mana kah kau berasal, siapakah gurumu?". Si kakek bertanya setelah lelah menyerang. "Maaf kek, bukan gue tidak mau menjawab, tetapi gue mencicipi ada aura balas dendam dalam diri kakek".
Si kakek tidak menjawab namun pribadi meninggalkan si Boncel, si Boncel tidak dendam kepada si kakek, ia hanya tertegun sementara dan melanjutkan perjalanannya.
Dari jauh seseorang ternyata telah menyaksikan pecahan tadi, kemudian orang itu menghampiri si Boncel. "Wahai anak muda..tunggu!". Kembali si Boncel menghentikan langkahnya.
"Ada apa kisanak?" si Boncel bertanya.
"Tadi gue perhatikan kau sangat sakti sekali. Tahukah kau dengan siapa kau bertarung?" orang itu bertanya.
"Tidak gue tidak tahu"
"Kau tadi bertarung dengan kakek sakti dari gunung macan" si orang itu menjelaskan.
"Aku tidak pernah mencari musuh, akupun tidak mengharapkan kesaktian ini. Aku cuma berharap mampu membantu orang-orang yang ingin pertolongan. Dan akupun ingin menjadi orang normal kembali".
"Baiklah jikalau itu keinginanmu" orang itu pribadi pergi sekelebat cahaya.
Si Boncel tanpa pikir panjang terus berjalan lagi. Keesokan harinya si Boncel bangkit dengan perasaan bahwa ia tidak kehilangan kekuatannya, namun ia tetap bersyukur. Baginya ada dan tiada kesaktian itu tidak menyebabkan dirinya sombong kepada siapa saja.
Baca juga dongeng anak cerita panglima perang dan kalung ajaib
Hikmah dari Cerita Anak Kupu-kupu Emas yang Sombong. Nah Adik-adik biar kalian mampu mencontoh pesan tersirat dari dongeng diatas. Sampai jumpa
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)