Pada suatu hari si kancil merasa lelah sekali, seharian ia memanen jagung yang ia dapatkan dari ladang jagung pak petani. Tak lama kemudian datanglah si kerbau yangtak sengaja melewati ladang jagung tersebut.
Si kerbau yang berjalan pelan sambil melihat si kancil yang sedang sibuk membereskan jagung hasil panennya yang kemudian dimasukkan ke dalam gudang milik pak petani.
"Hai kancil, kau sibuk sekali sih? emangnya nya kau diberi apa oleh pak petani?" tanya si kerbau kepada si kancil sambil terkekeh-kekeh.
Kancil yang sedang sibuk membereskan jagung mendengar si kerbau menegurnya, kemudian ia berhenti sejenak dan berjalan menuju si kerbau yang berhenti dan berteduh di sebuah pohon yang rindang.
"Hai kerbau yang malas, apakah kau tidak melihat gua kerja keras ibarat ini, sebab gua ingin pak petani tidak menuduhku lagi sebagai pencuri ketimun, dan biar gua mampu menerima ketimun gratis darinya" tukas si kancil kepada si kerbau yang malas.
"Oh begitu ya, ya sudahlah jikalau kau memang ingin bekerja keras, lihat ni aku, gua tidak bekerja tapi rerumputan ada dimana-mana dan itu sumber makananku..hehehe" kata si kerbau sambil mengunyah rerumputan yang masih ada sisa di luar mulutnya.
Si kancil terbelalak mendengar perkataan si kerbau, ingin marah rasanya si kancil, sebab ia mementingkan pertemanan maka ia tidak jadi marah kepada si kerbau, ia memilih melanjutkan pekerjaannya dibanding harus berdebat dengan kerbau yang malas.
Kerbau memang makhluk yang besar dan gagah, tenaganya memang kuat, tapi tak jarang ia memilih bermalas-malasan dan menghabiskan waktunya untuk mengunyah rumput. Namun kemalasan si kerbau tidak mampu si kancil eksklusif menyalahkan si kerbau, sebab si kerbau lah yang mengambil keputusan kenapa ia menjadi malas.
Berbeda dengan si kancil, walau badannya kecil namun semangat untuk hidupnya besar dan masih ada harapan untuk merubah hidup dan memperbaiki sikap serta mental dalam
menghadapi segala sesuatu. Hikmah dari dongeng anak kali ini, janganlah mengecilkan niat baik orang lain yang ingin merubah hidupnya, tanyakan kembali kepada diri kita apakah kita sudah melaksanakan yang terbaik bagi hidup kita dan orang lain. Kemalasan sebenarnya membuat hati kita mati dan tidak mau bergerak untuk menawarkan yang terbaik bagi orang yang kita sayangi.
Baca juga dongeng anak lainnya :
- Dongeng anak bawang merah dan bawang putih
- Dongeng Rakyat Sangkuriang
- Dongeng rakyat telaga warna
Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
Si kerbau yang berjalan pelan sambil melihat si kancil yang sedang sibuk membereskan jagung hasil panennya yang kemudian dimasukkan ke dalam gudang milik pak petani.
"Hai kancil, kau sibuk sekali sih? emangnya nya kau diberi apa oleh pak petani?" tanya si kerbau kepada si kancil sambil terkekeh-kekeh.
Kancil yang sedang sibuk membereskan jagung mendengar si kerbau menegurnya, kemudian ia berhenti sejenak dan berjalan menuju si kerbau yang berhenti dan berteduh di sebuah pohon yang rindang.
"Hai kerbau yang malas, apakah kau tidak melihat gua kerja keras ibarat ini, sebab gua ingin pak petani tidak menuduhku lagi sebagai pencuri ketimun, dan biar gua mampu menerima ketimun gratis darinya" tukas si kancil kepada si kerbau yang malas.
"Oh begitu ya, ya sudahlah jikalau kau memang ingin bekerja keras, lihat ni aku, gua tidak bekerja tapi rerumputan ada dimana-mana dan itu sumber makananku..hehehe" kata si kerbau sambil mengunyah rerumputan yang masih ada sisa di luar mulutnya.
Si kancil terbelalak mendengar perkataan si kerbau, ingin marah rasanya si kancil, sebab ia mementingkan pertemanan maka ia tidak jadi marah kepada si kerbau, ia memilih melanjutkan pekerjaannya dibanding harus berdebat dengan kerbau yang malas.
Kerbau memang makhluk yang besar dan gagah, tenaganya memang kuat, tapi tak jarang ia memilih bermalas-malasan dan menghabiskan waktunya untuk mengunyah rumput. Namun kemalasan si kerbau tidak mampu si kancil eksklusif menyalahkan si kerbau, sebab si kerbau lah yang mengambil keputusan kenapa ia menjadi malas.
Berbeda dengan si kancil, walau badannya kecil namun semangat untuk hidupnya besar dan masih ada harapan untuk merubah hidup dan memperbaiki sikap serta mental dalam
menghadapi segala sesuatu. Hikmah dari dongeng anak kali ini, janganlah mengecilkan niat baik orang lain yang ingin merubah hidupnya, tanyakan kembali kepada diri kita apakah kita sudah melaksanakan yang terbaik bagi hidup kita dan orang lain. Kemalasan sebenarnya membuat hati kita mati dan tidak mau bergerak untuk menawarkan yang terbaik bagi orang yang kita sayangi.
Baca juga dongeng anak lainnya :
- Dongeng anak bawang merah dan bawang putih
- Dongeng Rakyat Sangkuriang
- Dongeng rakyat telaga warna
Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)