Home » , » Dongeng Rakyat Telaga Warna

Dongeng Rakyat Telaga Warna

Dongeng Rakyat Telaga Warna

Pada jaman dahulu kala ada sebuah kerajaan, kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang belum diberikan seorang anak satupun. Sang raja sangat ingin memiliki seorang keturuan untuk meneruskan kerajaannya.

Akhirnya sang raja pergi ke sebuah pegunungan untuk bertapa, dan alhasil setelah berbulan-bulan lamanya sang raja bertapa, alhasil ia menerima inspirasi bahwa suatu dikala ia akan menerima penerus kerajaannya.

alhasil waktu yang ditunggu-tunggu alhasil tiba, sang raja menerima seorang anak putri yang sangat bagus jelita.



Seluruh rakyat turut berbahagia menyambut kelahiran sang putri yang sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga kerajaan.

Pestapun diadakan selama 7 hari 7 malam menyambut kelahiran sang putri raja. Seluruh rakyat diundang untuk merayakan kelahiran sang putri raja.

Lama kelamaan sang putri tumbuh menjadi seorang gadis yang bagus jelita, kecantikan sang putri raja sangat terkenal sampai negeri seberang. Semua rakyat sangat senang melihat kecantikan sang putri raja.

Namun dibalik kecantikan sang putri, ada keburukan yang tidak mampu disamarkan, yaitu perangai buruk sang putri yang tidak mampu dihilangkan. Sang putri kini bermetamorfosis seorang putri yang sangat sombong, ia bahkan tidak aib menghina orang yang tidak ia sukai.

Suatu hari sang raja berniat untuk menunjukkan kalung yang terbuat dari embel-embel yang terbaik yang bahan-bahannya berasal dari seluruh pelosok kerajaan yang dikumpulkan oleh seluruh rakyat kerajaan.

Sampai pada harinya, sang raja menunjukkan embel-embel itu kepada sang putri, disaksikan oleh semua rakyat yang menunjukkan embel-embel terbaik mereka kepada sang putri raja.

Namun apa yang terjadi ketika embel-embel itu diberikan, si putri malah menghina derma ayahnya, sang raja sangat terpukul dan tak kuasa menahan tangis.

Melihat baginda raja menangis, alhasil seluruh rakyat yang menyaksikan jadi ikut menangis, alhasil tangisan itu membuat sebuah telaga yang sangat besar.

Konon kata telaga warna berasal dari air mata rakyat yang menangis yang menyaksikan putri sang raja menghina embel-embel yang diberikan, sedangkan kata "warna" berasal dari warna telaga tersebut yang terkadang mengeluarkan warna-warna yang diyakini berasal dari embel-embel yang diberikan raja kepada sang putrinya.

Hikmah kisah rakyat kali ini ialah janganlah kita menjadi sombong, sebab pada hakikatnya insan tidak pantas menjadi sombong, sebab kesombongan itu akan membawa kita kepada musibah dalam hidup ini.
Sumber http://www.dongenganakindonesia1.com

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentar yang baik ya sahabatku semua :)